Search

Pendalaman Alkitab SURAT KEPADA JEMAAT DI KOLOSE

Surat tersebut mengingatkan kita akan pentingnya berjaga-jaga dalam hal iman dan pengetahuan kita. Sebenarnya semakin sebuah gereja bertumbuh di dalam iman, semakin besar pula kekuatan yang Iblis kerahkan untuk menabur (Matius 13:25)..

Surat kepada jemaat di Kolose ditulis sekitar tahun 60-62, waktu yang bersamaan dengan penulisan surat Filipi, Efesus dan Filemon. Setelah menerima laporan dari Epafras (1:7) mengenai kondisi jemaat Kolose yang telah salah mengenal Tuhan, Paulus merespons melalui surat tersebut dengan mengingatkan mereka untuk mengenal Tuhan dengan benar. Mungkin Epafras adalah orang yang memulai pelayanan dan kemudian memimpin jemaat di Kolose. Paulus sendiri tidak pernah mengunjungi kota tersebut.

Surat tersebut dikirim ke Kolose (Turki modern), yang juga diperuntukkan bagi jemaat di Laodikia (Kol. 4:16). Surat tersebut ditulis karena jemaat di Kolose telah mengalami penyesatan oleh guru-guru palsu. Jemaat di Kolose menganggap spiritualitas sejati diperoleh melalui ritual khusus, festival dan diet. 

Paulus mendoakan agar mereka memiliki hikmat dan pengertian yang benar agar mereka mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna (1:9). Paulus berharap mereka dapat bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah (1:10). Guru-guru palsu sangat licik dalam menyesatkan jemaat di Kolose. Mereka menggunakan kosa kata seperti “hikmat dan pengetahuan” dengan pemaknaan yang berbeda, yakni hikmat dan pengetahuan berada di atas Kristus Yesus.

Paulus mengoreksi pengertian mereka dengan menegaskan bahwa Kristus “adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, LEBIH UTAMA dari segala yang diciptakan” (1:15). Paulus juga menegaskan, “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia” (1:17). Dengan kata lain, jika kita ingin mengenal Tuhan, karakter-Nya, perasaan-Nya maupun pemikiran-Nya, perhatikanlah Kristus. Sebab Dia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan. Hal ini berarti Kristus adalah yang PALING UTAMA dalam kehidupan ini.

Paulus juga mengoreksi pengertian mereka yang percaya bahwa segala bentuk materi termasuk tubuh adalah jahat. Paulus mengatakan, “diperdamaikan-Nya di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya” (1:22).

Paulus memperingatkan, “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus” (2:8). Singkat kata, surat tersebut mengingatkan kita untuk berfokus pada Kristus dalam keluarga kita, pekerjaan kita, karier kita, usaha kita, pelayanan kita. 

Ps. Lan Yong Xing