Pendalaman Alkitab Mengapa Allah Menyesal?
Yunus 3:10
Mengapa Allah yang Maha Tahu bisa menyesal? Hal ini mengusik orang banyak. Ketika melihat pertobatan orang-orang Niniwe, "Menyesallah Allah atas malapetaka yang akan dibuat-Nya terhadap mereka" (Yun. 3:10). Di Kejadian 6:6-7, TUHAN mengatakan bahwa Dia menyesal karena menciptakan manusia. Sebab, manusia menjadi sangat jahat. Dalam 1 Samuel 15:11, TUHAN menyampaikan bahwa Dia menyesal menjadikan Saul sebagai raja, karena Saul telah berpaling dari Dia dan tidak melaksanakan firman-Nya.
Kata "menyesal" diterjemahkan dari kata "nacham" yang artinya "menarik nafas yang mendalam" atau menghela nafas. Kata tersebut digunakan untuk mengekpresikan perasaan sedih, atau sakit hati yang mendalam. Kata "nacham" juga dapat berarti "mengubah keputusan." Dengan kata lain, Allah bukan menyesal karena Dia telah melakukan kesalahan. Tetapi, Dia mengekspresikan perasaan sedih yang sangat mendalam. Jadi, ketika membaca tentang "menyesallah Allah", ingatlah bahwa Allah sedang menarik nafas yang mendalam.
Ketika TUHAN memberikan kebebasan kepada manusia, Dia benar-benar memberikannya. Sehingga setiap kita dapat memilih menaati Dia atau tidak menaati Dia, mengasihi Dia, atau tidak mengasihi, membuka pintu hati kita untuk Dia, atau menutup pintu hati kita terhadap Dia, mencari wajah-Nya atau berpaling dari-Nya, mendekat kepada-Nya atau menjauh dari-Nya (Ul. 30:15-20).
TUHAN sangat sedih tiap kali melihat manusia memilih kejahatan daripada Diri-Nya, memilih kebenaran sendiri daripada kebenaran-Nya, memilih mengikuti keinginan sendiri daripada mengikuti jalan-jalan-Nya.
TUHAN menarik nafas yang mendalam ketika melihat kita melakukan kejahatan. TUHAN juga menarik nafas yang mendalam ketika Dia menghentikan murka-Nya.
Ps. Lan Yong Xing