Pendalaman Alkitab KITAB YEREMIA
Kitab Yeremia termasuk salah satu kitab yang panjang di dalam Alkitab. Penderitaan yang dialami Yeremia dalam pelayanannya menunjukkan betapa sulitnya melaksanakan tugas yang dipercayakan Tuhan. Yeremia dipanggil untuk melayani pada sekitar tahun 626 SM dan melayani hingga jatuhnya Yehuda pada tahun 587 SM. Yeremia juga melaporkan betapa menakutkan dan menyedihkan keadaan pembuangan (pasal 40-44).
Yeremia mengajarkan bahwa apabila bangsa Yehuda bertobat maka hukuman Tuhan terhadap Yehuda dapat dihindari (Yer. 4:1-4). Namun para pemimpin memilih untuk mengeraskan hati dan menolak firman Tuhan yang disampaikan oleh Yeremia. Berulangkali Tuhan menegaskan agar Yeremia tidak mendoakan bangsa Yehuda (Yer. 7:16; 11:14), tetapi Yeremia tetap memilih untuk mendoakan mereka. Yeremia berjuang keras agar mereka mau merendahkan hati di hadapan Tuhan.
Namun pengajaran Yeremia ditolak dan Yeremia sendiri dicap sebagai seorang nabi palsu. Yeremia ditolak, ditampar, dipukul dan dipenjara. Para pemimpin menganggap apa yang Yeremia sampaikan merupakan sebuah fenomena baru sebab para nabi pada saat itu mengajarkan damai sejahtera dan kemakmuran (Yer. 4:10; 6:14; 14:13). Hanya Yeremia sendiri yang menyerukan pertobatan dari kekerasan hati karena malapetaka dari Tuhan akan melanda. Namun tidak ada yang mau memercayai Yeremia.
Sekalipun Yeremia berkhotbah tentang larangan untuk pergi ke Mesir, para pemimpin memaksa Yeremia dan Barukh untuk berangkat ke Mesir (Yer. 43:1-7). Sekalipun Yeremia berkhotbah puluhan tahun agar mereka merendahkan hati di hadapan Tuhan, mereka tetap saja menolak. Yeremia sendiri menyebutkan bahwa dia berkhotbah selama 23 tahun (Yer. 25:3), artinya Yeremia berkhotbah cukup lama tetapi orang-orang tidak memercayai dia. Semakin Yeremia menyerukan pertobatan, semakin ia dibenci para pemimpin. Sebab menurut para pemimpin pada masa Yeremia pada dalam keadaan baik dan makmur. Mereka merasa mereka sudah beribadah kepada Tuhan, serta telah menjalani kehidupan agama dengan baik. Mereka berdoa tetapi mereka tidak merasakan apa-apa dari Tuhan. Sebab Tuhan menegaskan bahwa Dia tidak mau mendengarkan doa mereka (Yer. 11:11-14).
Pelayanan Yeremia termasuk gagal, sebab pertobatan yang Yeremia serukan tidak terjadi. Yehuda dibuang Tuhan melalui tangan Babel yang kejam. Hati Yeremia pasti sangat sedih mengingat dia tidak berhasil mendatangkan pembaruan untuk Yehuda. Pengajaran Yeremia mendatangkan penderitaan yang besar pada Yeremia. Dia bagaikan menumpuk kebencian pada dirinya sendiri dari orang-orang yang ia layani. Tidak heran, jika Yeremia mengeluh bahwa dirinya telah dibujuk Tuhan untuk menjadi bahan ejekan orang-orang yang ia layani (Yer. 20:7). Chosen by God, rejected by men.
Apakah Anda tertarik untuk sungguh-sungguh mempelajari kita Yeremia?
Ps. Lan Yong Xing