Pendalaman Alkitab KITAB MIKHA
Kitab Mikha termasuk salah satu kitab yang jarang dibaca. Berhubung kitab Mikha pendek sehingga kita tersebut dapat diselesaikan dalam satu kali baca. Para ahli percaya Mikha adalah seorang nabi yang hidup sezaman dengan nabi Yesaya. Dari sisi usia, Mikha seharusnya jauh lebih muda daripada Yesaya. Mikha adalah seorang ibrani yang dipanggil untuk melayani sebagai seorang nabi pada zaman raja Yotam, Ahas dan Hizkia. Mikha mengatakan, “Tetapi aku ini penuh dengan kekuatan, dengan Roh TUHAN, dengan keadilan dan keperkasaan, untuk memberitakan kepada Yakub pelanggaarannya dan kepada Israel dosanya” (3:8).
Kerajaan Asyur melakukan beberapa serangan militer, salah satunya adalah serangan raja Senacherib terhadap Yerusalem pada tahun 701 SM. Beberapa kota Yehuda dihancurkan, termasuk Lakhis (1:13).
Pesan utama kitab Mikha, pertama, teguran keras terhadap ketidakadilan sosial, kedua, takhta kerajaan Daud akan digenapi melalui kelahiran Sang Juruselamat di Betlehem (rumah roti), Efrata (berbuah) (5:12), ketiga, sikap yang benar, bukan manipulasi dalam ritual ibadah dan keempat, ancaman serangan Asyur akan dilenyapkan. Bagian keempat ini kemudian juga dikhotbahkan oleh nabi Nahum.
Ketika Yeremia akan dihukum mati karena nubuat-nubuatnya, para penatua menyampaikan bahwa apa yang Yeremia pernah disampaikan oleh nabi Mikha sekitar 100 tahun sebelumnya (Yer. 26:18-19) sehingga Yeremia tidak jadi dihukum mati.
Dalam kekayaan dan kemakmuranya, orang Yehuda melupakan TUHAN. Ibadah mereka hanya berupa ritual dan formalitas saja. Ketidakadilan sosial merajela karena ketamakan mereka.
1. Bahaya Dosa yang dipikirkan
Mikha 2:1 - Celakalah orang-orang yang MERANCANG kedurjanaan dan yang MERENCANAKAN kejahatan di tempat tidurnya.
Ketika kita tidak bermeditasi dengan firman TUHAN, kita bermeditasi dengan kekhawatiran, ketamakan, dan bahkan hawa nafsu kita.
2. Memanfaat firman TUHAN untuk keuntungan pribadi
Mikha 3;5 Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsaku, yang apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka menyerukan damai, tetapi terhadap orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan perang
Kita cenderung membaca bagian Alkitab yang kita senangi saja. Kita sering menghindari bagian firman TUHAN yang tidak kita sukai. Menyadari hal tersebut, banyak pengkhotbah hanaya mengkhotbahkan hal-hal yang menyenangkan hati orang banyak.
3. Ketaatan lebih penting
Mikha 6:7 - Berkenankah TUHAN kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak?
Kita mengira ritual agama kita menyelamatkan kita. Kita merasa sudah melakukan sangat banyak untuk TUHAN dengan pelayanan dan ritual ibadah kita. Membaca maupun mendengarkan khotbah dan renungan dalam jumlah yang banyak tanpa menjalin relasi pribadi dengan TUHAN adalah kesia-siaan, bagaikan menjaring angin.
‘
4. Konsekuensi atas dosa kita
Mikha 6:13-15 - Maka Akupun mulai memukul engkau, menanduskan engkau oleh karena dosamu. Engkau ini akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang, dan perutmu tetap mengamuk karena lapar; engkau akan menyingkirkan sesuatu, tetapi tidak dapat menyelamatkannya, dan apa yang dapat kauselamatkan, akan Kuserahkan kepada pedang.
Engkau ini akan menabur, tetapi tidak menuai, engkau ini akan mengirik buah zaitun, tetapi tidak berurap dengan minyaknya; juga mengirik buah anggur, tetapi tidak meminum anggurnya.
TUHAN menuntut kita memprioritaskan relasi kita dengan Dia dalam kehidupan kita. Sebab hanya di dalam Dia, kita baru dapat benar-benar menikmati kehidupan ini. Firman TUHAN mengatakan, “Go, eat your bread with joy, and drink your wine with a merry heart, for God has already approved what you do” (Pkh. 9:7). Dengan kata lain, menikmati kehidupan ini hanya dapat terjadi jika kita mendapatkan APPROVAL atau persetujuan dari TUHAN.
Pastor Lan Yong Xing