Pendalaman Alkitab INJIL MARKUS
Injil Markus adalah Injil yang paling singkat. Jadi, jika Anda ingin mengetahui kehidupan dan pelayanan Kristus dengan cepat, Anda dapat memulainya dengan membaca Injil Markus.
Siapa yang menulis Injil Markus? Menurut Manuscript abad ke-4 dan Codex Sinaiticus & Codex Vaticanus, Injil Markus ditulis oleh Markus. Papias dalam tulisannya yang berjudul Exegesis of the Lord’s oracles, yang ditulis sekitar tahun 110 mengatakan Markus menjadi penerjemah Simon Petrus. Dia menuliskan apa yang dia dengarkan dari Simon Petrus. Irenaeus (178-195) dan Tertulian (155-220) berpendapat, Markuslah yang menulis Injil Markus.
Clement of Alexandria (150-215) juga memiliki pendapat yang sama,
“Mark, the follower of Peter, while Peter publicly preached the Gospel at Rome before some of Caesar’s equites, and adduced many testimonies to Christ, in order that thereby they might be able to commit to memory what was spoken, of what was spoken by Peter wrote entirely what is called the Gospel according to Mark.”
Dr. Tan Kim Huat juga percaya bahwa Yohanes Markus, rekan perjalanan Petrus adalah penulis Injil Markus. Dalam suratnya, Petrus mengatakan,
“Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku (1 Pet. 5:13).
Injil tersebut sudah disalin di Mesir pada tahun 125. Tidak mengheran jika para ahli percaya bahwa Injil Markus merupakan Injil yang pertama ditulis. Menurut Papias (60-130), Markus menulis sebelum kematian Petrus.
Siapakah Markus tersebut? Dia adalah sepupu Barnabas (Kol. 4:10). Markus adalah seorang dari keluarga yang kaya karena dia mempunyai rumah yang besar dan asisten rumah tangga. Firman Tuhan mencatat,
“Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, Ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa (Kis. 12:12).
Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu (Kis. 12:13).
Sebagian ahli berpendapat, di rumah ibu Markus tersebutlah Yesus Kristus dan murid-murid-Nya makan perjamuan malam terakhir. Namun hal tersebut tidak dapat dibuktikan.
Sebagian ahli percaya, Markus adalah pria yang berlari telanjang yang dicatat oleh dirinya sendiri
“Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya, tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang (Mark. 14:51-52).
Kemungkinan besar, Yohanes Markus mati pada tahun 68 di mana dia diikat dibagian leher dan diseret di jalanan hingga dia mati. Kemungkinan besar, pembaca Injil Markus pada masa itu adalah orang-orang non-Yahudi. Sebab Markus selalu menjelaskan tradisi Yahudi dan mengartikan kosakata Aram yang dia gunakan.
- Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!” (6:48)
- Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban--yaitu persembahan kepada Allah— (7:11).
- Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! (7:34)
- Kata-Nya: “Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.” (14:36)
Ketika menjelaskan sesuatu, Markus selalu memberikan deskripsi visual yang detil. Misalnya,
- Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang BERLARI-LARI mendapatkan Dia dan sambil BERTELUT di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” (10:17).
- Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia MEMELUK anak itu dan berkata kepada mereka (9:36).
- Datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, TERSUNGKURLAH ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” (Mark 5:22-23)
- Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya KEADAANNYA MAKIN MEMBURUK (5:26).
- Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan SUARA NYARING (5:38).
Markus juga adalah seorang penulis yang kreatif. Dia membanding seornag pemuda miskin (pasal 9) dengan pemuda kaya (pasal 10). Pemuda miskin dirasuki setan sejak kecil, dikuasai roh jahat, murid-murid Yesus tidak berdaya, tetapi dia mempunyai papa yang beriman kepada Kristus. Sedangkan pemuda kaya menaati hukum Taurat sejak kecil, dikuasai kekayaannya, murid-murid juga tidak berdaya, tetapi Kristus mengatakan, “Tiada yang mustahil bagi Allah.”
Markus mempersaksikan Yesus adalah Anak Allah (2:10) dan adalah Allah sendiri (14:62).
Markus juga menggambarkan kegagalan murid-murid dengan tajam.
“Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya (16:14).
Ps. Lan Yong Xing