Search

Doa Jiwa Yang Tersiksa

Kamis Putih, 06 April 2023

Mengutip Bapa-Bapa gereja apostolik, di dalam bukunya “Spiritualitas Kristiani”, A. Heuken mengatakan bahwa setiap orang percaya memiliki kecendrungan untuk dekat dekat Allah, yang tidak hanya mencakup pikiran tetapi juga seluruh jiwanya, sebab diciptakan sesuai citra Allah. Tetapi di sisi lain juga diperhadapkan dengan si iblis, kedagingan, hawa nafsu dan keinginan maupun berbagai tantangan hidup, dan daya tarik itu cendrung kuat sehingga kita terjerat dan terbuai. Dan hal ini pun mendatangkan jiwa yang tersiksa.

Roma 8: 17 mengisahkan bahwa Paulus pernah mengalami jiwa yang tersiksa yang demikian. Di taman Gestmani nampak dengan jelas bahwa jiwa-Nya tersiksa sehingga Ia berkata bahwa Ia sangat sedih dan seperti mau mati rasanya (Matius 26: 38). Petrus melalui 2 Petrus 2: 4-8 juga memperlihatkan bahwa jiwa orang-orang benar pada saat itu juga tersiksa karena hidup di tengah orang yang menuruti keinginan dan hawa nafsunya. Petrus sedih dan jiwanya tersiksa karena banyaknya nabi-nabi dan guru palsu yang menyesatkan umat. Ia sedih karena Tuhan akan membinasakan dan tidak menyayangkan mereka yang tidak mau berbalik pada-Nya. Intinya, semua ini hendak mengatakan bahwa setiap orang rentan dengan jiwa yang tersiksa.

Pikirkanlah dan renungkanlah hal apa yang paling menyiksa jiwa Anda? Atau dalam bahasa yang lain hal-hal apa yang paling mendominasi Anda sehingga Anda tidak dapat lepas dari hal itu? Misalnya makanan ataupun minuman jenis tertentu, media sosial, hp, shopping, gossip, nonton film, hal-hal pornografi, dsb. Intinya adalah kepada semua hal yang menyita perhatian kita untuk fokus kepada Allah, terhadap hal-hal itulah kita berdoa puasa. Mengenai waktu, kita dapat berdoa puasa sesuai dengan nazar (janji) kita kepada Tuhan (selengkapnya silahkan kunjungi https://www.gkidutamas.org/doa/ bagaimana-saya-berpuasa).

Berikut langkah-langkah doa puasa yang dapat kita lakukan dalam penghayatan akan penderitaan Kristus di Kamis Putih ini melalui bacaan
2 Petrus 2 (fokus 2 Pet 2: 4-8, disarankan untuk
membaca 2 Pet 2 secara keseluruhan);

A. Sebelum Kamis Putih (Senin, Selasa, atau Rabu)

  1. Berdiam diri selama 15-30 menit.
    Sadarilah keberdosaaan dan kerentanan kita. Datanglah pada-Nya dengan kerendahan hati. Memohon pertolongan Roh Kudus dan pentahiran hati kita oleh darah-Nya. Sampaikanlah maksud pada-Nya mengenai doa puasa yang akan kita lakukan.
  2. Merenung (Meditation)
    Merefleksikan selama ini hal-hal apa saja yang membuat jiwa kita tersiksa, menyita perhatian kita sehingga tidak dapat fokus pada Allah. Gumulkan dan doakanlah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengkhususkan waktu, manarik diri, ataupun ketika kita sedang beraktivitas, yang penting hati kita tertuju pada-Nya, sebagaimana hati Petrus tertuju pada Allah sehingga ia tahu apa yang tidak dan disayangkan-Nya (2 Pet 2: 4-5).

  3. Merenung kembali dengan Membaca 2 Petrus 2: 4-8
    Sore hari atau malam sebelum istrahat, membaca bacaan 2 Petrus 2: 4-8 atau lebih baik baca secara keseluruhan. Setelah itu datang kembali kepada Tuhan. Di sini kita telah memutuskan mengenai jenis puasa apa yang akan kita ambil besok hari, dan berapa lama durasinya. Doakanlah itu, mohon tuntunan dan kekuatan dari-Nya.

B. Doa puasa di Kamis Putih

  1. Mengawali hari dengan datang pada-Nya
    Bangun di pagi hari, khususkan waktu 15-30 untuk-Nya. Mengucap syukurlah atas kesempatan yang diberikan, dan sadari keberdosaaan dan kelemahan kita. Akan sangat baik jika didahului dengan sebuah pujian pendek. Misalnya lagu Taize, https://www.youtube.com/watch?v=Cp936-chyIo. Di sini kita mengingat kembali nazar kita untuk doa puasa. Dan jika memungkinkan waktunya untuk membaca kembali 2 Pet 2 maka bacalah, jika tidak maka Anda bisa mendengarkannya melalui Alkitab Audio ketika keadaan memungkinkan.
     
  2. Beraktivitas dengan hati yang tertuju pada-Nya
    Beraktivitaslah seperti biasa dengan hati yang tertuju pada Tuhan. Renungkanlah bagaimana perasaan Tuhan terhadapmu, dan apa yang Ia ingin sampaikan kepadamu melalui 2 Pet 2. Misalnya kata yang kita ingat atau terngiang adalah kata “hawa nafsu, jiwa yang tersiksa, Allah tidak menyayangkan, Allah membinasakan, nabi dan guru-guru palsu, dsb”.
     
  3. Mengatur jeda-jeda doa dan perenungan di tengah aktivitas
    Jika Anda adalah orang yang menyukai keteraturan waktu, maka dari awal puasa Anda dapat mengatur waktu berapa lama sekali Anda akan berdoa dan merenung. Misalnya setiap tiga jam (jam 6, 9, 13, 3, dan 6 sore). Tariklah diri selama 5-10 menit di jam-jam tersebut untuk berdoa dan merenung.
     
  4. Memanfaatkan waktu senggang atau istrahat
    Jika Anda adalah orang yang flexible dalam waktu, maka pada jam istrahat Anda dapat berdoa dan merenung. Terhadap apa kita berpantang dalam puasa kita? ketika hati kita cendrung mengarah kesana, maka kita dapat membawanya di dalam doa. Bahkan setiap kali perasaan itu muncul kita dapat bernyanyi pendek di dalam hati seperti lagu di atas sambil merenungkan lebih dalam pesan Tuhan kepada kita melalui 2 Pet 2. Misalnya tentang hawa nafsu. Apakah selama ini kita dipimpin hawa nafsu serta keinginan kita? jika ya, maka berdoalah mohon kekuatan dari-Nya.
     
  5. Merefleksikan kembali
    Pada sore hari sebelum kita berbuka atau tidak berpantang lagi, datanglah kembali pada Tuhan selama 15-30 menit. Pujilah nama-Nya, renungkanlah kembali mengenai doa puasa hari ini, apa yang Tuhan pesankan pada Anda melalui doa puasa hari ini. Tuliskanlah itu semua. Buatlah komitmen terhadap apa yang Tuhan pesankan padamu melalui doa puasamu.
     
  6. Mempersiapkan hati untuk datang pada-Nya
    Persiapkanlah diri untuk datang pada-Nya, dan berjumpa dengan-Nya melalui ibadah Kamis Putih yang akan diselenggarakan.

Selamat berdoa puasa di Kamis Putih ini. Kiranya melalui doa puasa ini, kita semakin fokus dan terhubung dengan-Nya. Dan dalam segala hal hidup kita terarah dan dipimpin oleh- Nya. Mari kita datang pada-Nya dengan kerendahan hati, dengan sadar akan segala salah, dosa, keterbatasan dan kerentanan kita, dengan jiwa yang tersiksa. Kiranya Tuhan menolong dan memampukan!


Ps. Malemmita