Search

Doa Doa Orang Beriman Menilai Pikiran dan Niat Hati

Ibrani 4

Kita mungkin sering mendengarkan bahwa setiap orang Kristen pasti diselamatkan. Namun, yang harus direnungkan dengan serius adalah apa yang dimaksud dengan orang Kristen? Apa yang dimaksud dengan percaya kepada Yesus Kristus? Apakah setiap orang yang beribadah dan melayani di gereja adalah orang percaya? Belum tentu! Firman Tuhan mengingatkan bahwa orang-orang yang diselamatkan dari kekejaman pemerintahan Firaun tidak dapat memasuki peristirahatan Tuhan karena KETIDAKTAATAN mereka (Ibr. 4:6). Jika kita memperhatikan kehidupan Abraham, kita menemukan bahwa percaya dan taat adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Firman TUHAN menegaskan, "Ia (Kristus Yesus) menjadi sumber keselamatan yang abadi bagi semua orang yang TAAT kepada-Nya" (Ibr. 5:9).

Mengapa firman Tuhan mengajarkan kita untuk waspada agar kita tidak ketinggalan sekalipun kita sudah menerima janji untuk masuk ke dalam peristirahatan-Nya? (Ibr. 4:1). Sebab, hanya orang yang BERIMAN yang akan masuk ke peristirahatan (Ibr. 4:2). Mengapa kita perlu merenungkan apakah kita hidup dalam iman atau tidak? "Segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa" (Roma 14:23).

Jadi apa yang dimaksud dengan beriman kepada Tuhan? Beriman kepada TUHAN mencakup MENAATI TUHAN. Seperti yang kita ketahui, doa merupakan persahabatan kita dengan TUHAN dalam iman, pengharapan dan kasih kita kepada-Nya. Ketika kita berdoa, kita mendengarkan TUHAN dan menaati Dia. Dengan kata lain, berdoa bukan tentang mendapatkan izin untuk melakukan apa yang kita inginkan dan pikiran. Berdoa adalah tentang menghubungkan hati kita kepada hati TUHAN. Berdoa adalah tentang memperhatikan pengajaran-Nya dan menyimpannya di dalam hati. Berdoa adalah tentang menerima kehendak TUHAN dan melakukannya.

Setiap kali kita berdoa, kita datang kepada-Nya untuk menilai pikiran dan hati kita. Artinya, setiap kali kita bermeditasi dengan firman Tuhan, kita menilai pikiran dan hati kita. Allah akan mengadili pikiran dan hati kita. Setiap kita harus menghadap takhta pengadilan-Nya. Baik orang jahat maupun orang benar, semuanya akan diadili-Nya (Pkh. 3:17).

Maukah Anda mengizinkan firman Tuhan untuk menilai pikiran dan hati Anda setiap hari?

 

Ps. Lan Yong Xing