Search

Doa Doa dengan Metode Lectio Divina

Dalam dunia yang menuntut serba instan, saat teduh pribadi (personal devotion) pun menjadi sesuatu yang kita lakukan secara terburu-buru. Atau kita menjadikan pembacaan Alkitab pribadi sebagai kegiatan rutin untuk mengejar target atau demi merasa tenang karena sudah melakukan tugas agamis. Menikmati firman Tuhan bagaikan menikmati kopi atau teh yang nikmat apabila diminum secara perlahan. Pengendapan (kristalisasi) firman Tuhan di dalam pikiran, hati dan jiwa kita membutuhkan proses dan proses tersebut tidak bisa terburu-buru.

Lectio Divina (divine reading) atau Bacaan Ilahi adalah membaca, merenungkan, merespon dan berteduh di dalam firman Alllah. Lectio Divina merupakan cara yang paling tradisional dalam membangun hubungan dengan Tuhan. Metode membaca Alkitab Lectio Divina dikembangkan oleh Santo Benedictus dari Nursia (480-547), dan telah mulai dipraktekkan pada masa komunitas monastik.

 

4 Langkah Lectio Divina

 

Lectio (Membaca)

Membaca secara perlahan, kata demi kata (membaca berulang kali).

Bayangkan dirimu dalam kisah Alkitab, apa yang kamu lihat, dengar dan rasakan, maupun aroma yang Saudara cium? Dimanakah posisimu di dalam cerita? Berdiri, duduk, jauh atau dekat dengan tokoh Alkitab.

 

Meditatio (Meditasi)

TUHAN ingin berbicara kepadamu.  Dengarkan Dia! Dengarkan kata per kata, kalimat per kalimat. Apabila ada kata atau kalimat yang berbicara dengan keras dalam hatimu, berhentilah dan bermeditasilah pada kata maupun kalimat tersebut dengan cara mengulanginya secara berkali-kali (seperti sapi yang mengunyah makanannya hingga berkali-kali). Apa makna kata / kalimat tersebut terhadap apa yang sedang kamu alami akhir-akhir ini.

 

Oratio (Berdoa)

Berbicaralah kepada TUHAN meresponi firman-Nya dan teduhkan hati untuk mendengarkan Dia. Sampaikan perasaan, pergumulan, rasa takut, kuatirmu kepada TUHAN. Ungkapkanlah rasa syukur dan pujilah Dia atas firman-Nya yang telah berbicara kepada Saudara. Ingat prinsip yang dikatakan Santo Benediktus, “oratio sit brevis er pura” yang berarti “doa sebaiknya singkat dan murni”. Hindarilah doa yang panjang-panjang dan bertele-tele, sebaliknya gunakan kalimat pendek dan jelas.

 

Contemplatio (Kontemplasi / Merenungkan)

Teduhkan hati, tutup mata, menarik nafas dengan teratur dan kemudian baca ulang bacaan Alkitab tersebut dan kembali menerima firman Tuhan. Dengarkan firman Tuhan dengan mempergunakan intuisimu.

Bawalah “kata” maupun “kalimat” yang Saudara renungan ke dalam keseharian  Saudara untuk kembali direnungkan, didoakan, dan biarlah ia mengalami kristalisasi dalam dirimu.

 

Doa memulai Lectio Divina

Dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, Amin.

TUHAN, di saat kami mandi di dalam cahaya kemuliaan firman-Mu yang mengiluminasi akal budi kami, kiranya juga menyinari perbuatan kami melalui Anak-Mu, Tuhan Yesus Kristus yang diam dan memerintah bersama Roh Kudus, satu Tuhan, kini dan selamanya. Amin

 

Contoh:

Lectio (ketika membaca, Saudara tertarik dengan kalimat…..)

"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” (Yoh. 7:37-38)

 

Meditatio (mengulanginya berkali-kali dengan memisahkan kata per kata

"Barangsiapa haus…….., baiklah ia datang kepada-Ku……… dan minum!….. Barangsiapa percaya kepada-Ku…………, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya……… akan mengalir……… aliran-aliran air hidup…….” (Yoh. 7:37-38)

 

Oratio

Tuhan saya haus, saya ingin datang kepadamu dan minum air hidup.

Tuhan, hidupku hambar, haus, lelah, hati saya kuatir, bingung…

Tuhan, kiranya semua orang bisa datang kepadamu, orang sakit, orang malas, orang bijak, orang bodoh, orang berpendidikan, orang tidak berpendidikan.

Tuhan, saya ingin percaya kepada-Mu, bagiku Engkau bagaikan…..

Tuhan bagaimana agar dari hatiku mengalir air hidup yang segar? Air yang segar, oh Tuhan.

 

Contemplatio

Haus, lelah, letih, hambar, kering, tidak bermakna, bingung, kuatir…..

Datang, menghampiri, mendekat, berjalan, berlari, ngesot, menjangkau, memeluk, merangkul….

Percaya, rindu, ingin mengetahui, bertanya-tanya, yakin, beriman, bersandar, mengandalkan…

Air hidup, segar, hijau, baru, benih, burung kecil, kehidupan, anak bayi….air segar, kehidupan yang segar, memotivasi, inspirasi, ilham……

 

Kiranya Lectio Divina memperkaya pembacaan Alkitab yang kita lakukan setiap hari serta membangun dan mempererat hubungan kita dengan Tuhan. Kiranya Tuhan menolong kita.

Ps  Lan Yong Xing