Doa Doa dalam Hati yang Hancur
Mazmur 102
Dosa kita membuat TUHAN menyembunyikan wajah-Nya dan tidak mendengarkan doa kita (Yes. 59:1-2). Kiranya dosa kita meremukkan hati kita dan membuat hati kita hancur. Sebab, dosa kita melukai hati Allah. Kita mungkin tidak menyadari jika Allah telah menyembunyikan wajah-Nya terhadap kita. Sungguh celaka, jika kita masih merasa baik-baik saja di dalam kondisi demikian. Dosa kita yang kita pelihara dengan sengaja telah berulang kali menyalibkan Kristus. Kita menganggap sepele atau memandang ringan darah perjanjian-Nya. Kita menghina Roh Anugerah yang telah mengurapi kita.
Dalam kehancuran hati, kita sudah seperti burung undan di padang gurun. Biasanya kita bermain di air, kini mengalami kekeringan hingga berada di ambang kematian. Kita sudah seperti burung pungguk (burung hantu) yang suka bertengger di pohon sambil menikmati serangga, kini kita berada di reruntuhan, jiwa kita remuk dan hancur.
Hati kita begitu sedih sehingga kita lupa makan nasi bungkus kita. Seperti pemazmur yang mengatakan, "Hatiku terpukul dan layu seperti rumput, sampai-sampai aku lupa makan rotiku." (Mzm. 102:5). Air yang kita minum sudah bercampur dengan air mata kita (Mzm. 102:10). Dalam doa kita berkata, "Oleh karena amarah-Mu dan kegeraman-Mu, sebab Engkau telah mengangkat dan mencampakkan aku." (Mzm. 102:11). Kita layu seperti rumput! Jiwa kita kosong, kering dan kehilangan arti dan tujuan hidup.
Air mata menetes. Kita memohon belas kasihan-Nya. Hidup kita telah seperti reruntuhan, hanya tersisa puing-puing. Kita memohon TUHAN tidak mengabaikan doa kita. Kiranya TUHAN berkenan mendengarkan doa kita (Mzm. 102:18). Kiranya TUHAN berkenan memandang kita dari Surga dan mendengar keluhan kita (Mzm. 102:20-21). Kita ingin kembali beribadah kepada TUHAN dengan cara yang berkenan pada-Nya, yakni dengan takut dan gentar (Mzm. 102:23).
Ps. Lan Yong Xing