Search

Doa DAY 8 - TUHAN Memegang Kendali (God is in Control)

Senin, 17 April 2023

History is His Story

Para pemuka Yahudi berusaha keras untuk membunuh Kristus Yesus dan melenyapkan ajaran-Nya. Kristus telah bernubuat bahwa Dia akan bangkit pada hari ketiga (Yoh. 2:18-20). Para pemuka Yahudi ingin menggagalkan hal tersebut dengan segala cara. Namun, TUHAN memegang kendali.

Untuk menggagalkan ajaran Kristus Yesus, para pemuka Yahudi cukup mengambil mayat Yesus dan mengarakkannya di tengah kota Yerusalem. Dengan demikian, murid-murid akan diam, kekristenan akan hilang dari muka bumi. Para pemuka Yahudi telah memikirkan dan menggunakan segala cara. Mereka meminta Pilatus mengirim prajurit untuk menjaga kuburan Yesus. Mereka juga menyuap para prajurit agar mereka tidak menceritakan peristiwa batu terguling. Mereka mengancam murid-murid Yesus untuk bersaksi tentang kebangkitan-Nya. Namun, berbagai upaya mereka gagal. TUHAN memegang kendali.

Terlalu banyak saksi dan bukti (Kis. 1:3) yang menunjuk pada kebangkitan Yesus Kristus. (Apabila Anda ingin mendalami hal ini, Anda dapat membaca Evidence that Demands a Verdict karya Josh McDowell. Josh adalah seorang yang tidak percaya pada kebangkitan Yesus Kristus. Sejak kecil, Josh sangat membenci kekristenan. Oleh karena itu, dia bekerja keras untuk membuktikan bahwa Yesus tidak bangkit. Yang ia temukan, justru sebaliknya. Kristus sungguh telah bangkit!

Para prajurit, penjaga kuburan menyaksikan tentang batu yang terguling oleh gempa. Josephus, sejarahwan Yahudi menuliskan peristiwa kebangkitan Kristus di dalam buku sejarah pada masa itu. Banyak orang di Yerusalem yang menyaksikan Kristus yang bangkit dan terangkat ke Surga. Sungguh, Ia hidup! (Kis. 1:3). God is in control!

 

Momen

Kehidupan kita terdiri dari serangkain momen yang menjadi sesuatu yang utuh. Sebenarnya, yang kita ingat adalah momen, bukan seluruh hidup kita. Moments are what we remember, what we cherish. Kita menyimpulkan hidup kita baik atau buruk, sukses atau gagal, bahagia atau menyedihkan berdasarkan rangkaian momen kehidupan kita.

Hidup kita terdiri dari berbagai momen seperti baptisan, pernikahan, liburan,  retreat dan seterusnya. Sebuah momen besar dalam kehidupan kita dapat menjadi landmark dalam hati kita yang kemudian berdampak pada kehidupan kita.

Saya termasuk orang yang suka mengabadikan berbagai momen dan perspektif. Sebuah momen sangat bergantung pada perspektif dalam memandangnya. Hari ini, saya teringat dengan momen menikmati sup bersama Dr. Simon Chan, momen melihat dia tertawa, momen menikmati kopi yang diseduhnya.

Tertawa dan humor adalah dua hal yang berbeda. Seseorang bisa tertawa karena sebuah humor. Namun seseorang juga dapat tertawa ketika melihat dirinya belajar hal baru, mengalami "aha moment", menyaksikan orang semakin mengenal TUHAN dan seterusnya. Dr. Chan tertawa karena sup dan kopinya sungguh enak. Dr. Chan tertawa karena meminun susu dapat membuat dia batuk. Dr. Chan tertawa karena bukunya bisa menjadi berkat buat orang banyak.

Percayakah Anda bahwa TUHAN memegang kendali atas setiap momen dalam hidupmu? Apakah Anda mau mencari TUHAN bagaimana TUHAN melihat momen-momen hidupmu? Bersolitusilah!

Anak-Ku,

Kasih-Ku menopangmu!

Keadilan-Ku melindungimu!

Kesetiaan-Ku bersamamu!

Ps. Lan Yong Xing