Doa DAY 1 Siput yang tidak menyerah pada tujuannya
Pada sore hari, saya melihat seekor siput yang sedang menaiki tangga. Pada saat saya menjumpai siput tersebut, ia telah menaiki banyak anak tangga dan sisa tiga anak tangga lagi untuk mencapai puncak. Meskipun pelan, dia berjuang dan tetap fokus menaiki hingga ke puncak tangga. Saya bertanya-tanya, "Mengapa TUHAN memperlihatkan saya ilustrasi ini? Apa yang hendak TUHAN ajarkan kepada saya? Apakah TUHAN mau saya tetap tekun berfokus pada tugas yang Dia percayakan kepada saya sekalipun hasilnya terasa sangat lambat?"
Kemudian TUHAN memperlihatkan saya matahari yang sedang terbenam (sunset). Sunset mengingatkan saya hidup saya ada di tangan-Nya. Dia berjanji untuk senantiasa menyertai saya apabila saya tetap memelihara hati yang taat dan setia pada-Nya.
My Lord, thank you for giving me this precious gift. Thank you for meeting me in solitude and silence. Thank you for providing me rest. Thank you for promising me that You will provide with care. Thank you for such a peaceful moment my Lord.
Please be present for me and continue to speak to me. Let me know if there is anything that I must pay attention to.
Setiap kita memiliki keinginan. Namun, apabila kita berani menggali lebih dalam ke dalam batin kita, maka kita akan menemukan bahwa keinginan yang terdalam dalam diri kita adalah merindukan TUHAN, kasih dan kepemilikan, yakni kita menjadi milik kesayangan-Nya. Nah, solitusi merupakan kerinduan jiwa yang terdalam sehingga kita datang ke dalam kehadirat TUHAN dan berkata, "Ya TUHAN, saya sangat merindukan-Mu sehingga saya menyendiri untuk bersama-Mu."
Duduk diam di dalam keheningan
Pada malam hari, saya merasa kedinginan sehingga saya mematikan AC. Pada saat itu, saya baru menyadari bahwa ternyata suasana hening total di malam hari sungguh nyaman. Saya duduk diam di dalam keheningan. Dalam keheningan total, tiba-tiba TUHAN berbicara, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Matius 11:28).
Ketika saya menikmati keheningan, TUHAN kembali mengajar saya menggunakan doa pemazmur, "Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan menenteramkan jiwaku, seperti anak yang disapih dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih demikianlah jiwaku dalam diriku." (Mazmur 131:2). Tiba-tiba saya merasa seperti anak kecil di dalam pelukan-Nya. By the way, satu hal yang paling saya nikmati adalah melihat anak bayi. Saya suka melihat anak bayi beristirahat dengan tenang dan nyaman di dalam pelukan ibunya.
Ps. Lan Yong Xing