Doa Bagaimana Anda Berdoa Jika Anda Tidak Percaya?
Ketika kita berbicara tentang doa, kita sedang membicarakan sebuah relasi dan komunikasi dengan Yang Mahatinggi. Kita tidak mungkin mau berdoa jika kita tidak percaya kepada-Nya. Apa yang dimaksud dengan percaya? Percaya adalah kata yang mudah diucapkan, tetapi tidak dapat dipalsukan. Percaya kepada TUHAN berarti percaya bahwa Dia lebih peduli diri kita daripada kita sendiri. Percaya bahwa Dia lebih mencintai anggota keluarga kita melebihi cinta kita kepada mereka.
Banyak orang karena takut ditolak, atau takut merasa malu, sehingga mereka mengaku percaya. Banyak yang berkata, “Aku percaya” tetapi sesungguhnya mereka tidak percaya kepada TUHAN. “Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan” (Yes. 29:13). Yesus berkata, “Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku” (Mat. 15:8).
Kita tidak dapat mengatakan, “Aku sedikit percaya” atau “Aku percaya sebagian.” Percaya pasti berserah sepenuhnya! Yesus sering mengajukan pertanyaan, “Percayakah engkau?” (Yoh. 9:39; 11:26), “Mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?” (Yoh. 8:46). Menyadari kelemahan ketika sangatlah penting untuk memohon, "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini” (Markus 9:24).
Percaya bersifat relasional. Kita belum benar-benar percaya, apabila kita tidak berelasi dengan Tuhan. Berelasi dengan Tuhan memperdalam pengenalan kita terhadap Dia. Semakin berelasi dengan Dia, kita akan semakin percaya kepada-Nya. Dalam relasi kita dengan Tuhan, kita tidak hanya mengenal kuasa-Nya, tetapi juga kebaikan-Nya. Percaya kepada TUHAN mempersiapkan kita sekalipun kita harus menerima kematian kita sendiri. Karena percaya kepada TUHAN juga berarti kita percaya bahwa TUHAN pasti akan memelihara orang-orang yang kita tinggalkan.
Percayakah Saudara meskipun TUHAN mendatangkan kesengsaraan, Dia juga sangat menyayangi umat-Nya (Rat. 3:32)? Percayakah Saudara kepada TUHAN?
Pastor Lan Yong Xing