Artikel Tuhan Memanggil Pemimpin untuk Move On
1 Samuel 16:1-4
Apabila Anda membimbing seseorang dan ia tidak menjadi orang yang berkenan di hati Tuhan, hatimu pasti hancur. Anda bahkan akan menyalahkan diri sendiri dan merasa telah gagal dalam membimbing. Mungkin ini yang dirasakan Samuel sehingga ia tidak dapat move on.
"TUHAN berfirman kepada Samuel, "Berapa lama lagi engkau berduka karena Saul, padahal Aku sendiri telah menolaknya sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah." (1 Sam. 16:1a).
Tuhan sudah menolak Saul sebagai raja, sedangkan Samuel masih belum move on. Musa dan Elia juga pernah mengalami hal serupa, bukan? Tuhan mengutus Samuel ke Betlehem, tetapi Samuel takut dibunuh Saul. Samuel mengenal baik karakter Saul. Dia tahu jelas jika tujuan keberangkatannya ke Betlehem diketahui Saul, Saul pasti mengirim pasukan elit untuk membunuhnya.
Tuhan mengajar Samuel untuk menyampaikan kepada Saul bahwa tujuan keberangkatannya adalah untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan (1 Sam. 16:3). Pertama, Saul tidak terlalu peduli apakah Tuhan disembah atau tidak. Kedua, Saul tidak perlu mengetahui tentang pengurapan anak Isai sebagai raja. Mungkin yang kemudian Saul ketahui adalah Samuel membimbing Daud. Saul baru mengetahui hal ini di kemudian hari.
Pekerjaan Tuhan tidak "stucked" di masa lalu. Pekerjaan Tuhan tidak dapat digagalkan oleh ketidaktaatan satu orang. Pekerjaan Tuhan selalu on going. Kita tidak dapat menjamin setiap orang yang kita bimbing akan hidup di dalam rancangan Tuhan. Setiap orang memiliki kebebasannya sendiri. Move on, sebab pekerjaan Tuhan terus berlangsung.
Ps. Lan Yong Xing