Search

Artikel Servanthood

Markus 10:35-45

Saya adalah salah satu dari kedua belas murid Yesus. Well, seperti yang saudara tahu dari sejarah, hanya saya sendiri yang masih hidup sampai masa tuaku. Murid-murid lain meninggal martir, yaitu mati demi Injil Yesus Kristus. Saya juga disiksa berkali-kali, tetapi saya hidup sampai masa tuaku dan melanjutkan pekerjaan yang Tuhan percayakan. Atas pimpinan Roh Kudus, saya juga menulis kitab Yohanes dan Wahyu. Nama saya adalah Yohanes.

GKI Duta Mas mengundang saya untuk membicarakan tentang apa yang tertulis dalam kitab Markus 10:35-45. Ketika saya merenungkannya kembali, saya cukup malu terhadap kejadian pada saat itu. Saat itu, kami masih tidak memahami hati Yesus. Setelah bersama Yesus selama 3 tahunan, kami masih salah memahami 2 hal penting tentang pelayanan (Servanthood). 

1. Whom do we serve?
Siapa yang kami layani?


Yesus sering membicarakan tentang Kerajaan Allah. Segala sesuatu yang Yesus lakukan dan ajarkan selama ini, kami sangat yakin suatu hari Yesus akan memerintah sebagai Raja. Saat itu, Yesus memberitahukan tentang waktunya yang sudah tiba, untuk ketiga kalinya (Mrk 10: 32-34). Dengan keinginan hati yang sangat kuat, kami mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!” (Mrk 10:35).

Saya malu membicarakan permintaan yang kami ajukan…
Kami berkata: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."  (Mrk 10:36).

Pada saat itu kami didorong oleh keinginan yang sangat kuat untuk menjadi orang yang paling dekat dengan Yesus, Sang Mesias. Menurut kami sangat wajar, karena kami dan Petrus bertiga sangat dekat dengan Yesus. Kami termasuk inner circle Yesus. Yesus sering hanya membawa kami bertiga untuk:
- Berdoa
- Ketika membangkitkan anak perempuan Yairus (Mrk 5:21-43)
- Kami juga menyaksikan transfigurasi Yesus di Gunung (Mrk 9:2-13)
- Setelah kejadian inipun, kami juga yang menyaksikan betapa Yesus menangis di taman Getsemani (Mrk 14:32-42)
- Saat Yesus disalibkan, Yesus mempercayakan ibunya Maria kepada saya (Yoh 19:26)
Banyak rahasia yang Yesus beritahukan kepada kami dan minta kami rahasiakan sampai semuanya digenapi.

Di sisi lain, Kami juga berpikir bahwa kami telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus. Bukankah kami sudah memberikan semuanya dan melayani dengan setia? Yah permintaan kami tidak keterlaluan juga kan. Kami pikir toh kami ada 12 orang, tetapi hanya ada satu yang berada di kiri dan satu di kanan Yesus. Kami ingin berada di kedua sisi Anak Manusia yang dimuliakan  menjadi Raja.

Markus 10:38
Tetapi kata Yesus kepada mereka:
"Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?"

Tanpa pikir panjang, kami menjawab kami dapat (Mrk 10:39). Karena cawan dan baptisan yang Yesus maksud adalah penderitaan-Nya. Kami memang sudah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Dia, ikut menderita dengan-Nya tidak menjadi masalah. Tentu saja, pada saat itu kami tidak memahami penderitaan seperti apa yang Yesus maksudkan.

Tetapi Yesus katakan: Memang kami akan menderita karena injil, tetapi untuk berada di kiri dan kanan Yesus akan diberikan bagi orang-orang tertentu.
Markus 10:39-40
"Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."

Kami merasa kecewa ketika Yesus menolak permintaan kami. Saya sendiri menebak-nebak siapakah yang akan berada sebelah kiri dan kanan Yesus. Apakah Petrus dan Yakobus? Atau Yesus dekat dengan seseorang yang kami tidak kenal? Mengapa bukan saya? Apakah Yesus lebih sayang sama orang tertentu lebih dari saya?

Ketika saya melihat kembali perihal ini, betapa bodohnya kami semua. Coba saudara perhatikan kebodohan kami:
- Menginginkan posisi tertinggi di sisi Raja
- Tidak mengerti tujuan dari penderitaan Yesus
- Keinginan kami kemudian memicu konflik dalam komunitas. Karena setelah mendengar apa yang kami minta, 10 teman lainnya marah (Mrk 10:41). Apalagi, sebelumnya kami sudah pernah bertengkar karena hal yang sama, memperdebatkan siapa terbesar diantara kami. Saat itupun Yesus mengajar kami, tetapi kami masih tidak mengerti (Mrk 9:33-35). Kami Marah, iri hati, merasa lebih pantas dan layak dibandingkan dengan yang lain.

Coba saudara perhatikan, dari hal-hal yang tertulis disini, apakah ada satu hal pun yang berhubungan dengan kehendak Allah dan misi Yesus? Tidak, karena its all about ME.
Zaman sekarang ada sebuah istilah - The Entitlement Mentality (Mentalitas Hak). Artinya, merasa diri sendiri lebih pantas daripada yang lain, dan seluruh dunia berutang budi kepada kita. The entitleMEnt Mentality hanya berpikir tentang Me, Me dan Me. Sungguh menyedihkan.

Mengapa semua hal ini bisa terjadi? Hal ini terjadi karena tidak ada satupun dari kami mengerti isi hati Tuhan. Hati kami didorong oleh berbagai keinginan diri sendiri. Kami memang mengikut Yesus selama 3 tahunan, tetapi kami tidak mengerti makna mengikut Yesus. Sebagai pengikut Kristus, saudara dan saya diberi tugas untuk menjadi seperti Kristus. Sebagaimana Dia memberikan contoh hidup yang berkenan bagi Tuhan, hidup-Nya adalah untuk melakukan kehendak Bapa.

Tetapi dengan permintaan kami, kami justru melayani diri sendiri (Ego). Kami menempatkan diri lebih tinggi dari pada yang lain. Benar apa yang Yesus katakan, "Kami tidak tahu apa yang kami minta.”

Bagaimanakah saudara berdoa? Apakah saudara mengerti apa yang sedang saudara minta dalam doamu? Jika saudara perhatikan kehidupan doamu, siapakah yang saudara layani? Diri sendiri atau Tuhan?

Ketika kita meminta sesuatu dalam doa dan berpikir bahwa kita layak mendapatkannya, maka ada yang sangat salah dengan kehidupan spiritualitas kita. Itulah sebabnya mengapa Tuhan tidak menjawab doa kita, karena kita salah berdoa. Kita salah berdoa karena salah mengenal Tuhan.

Yohanes 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Terkadang kita hanya berfokus pada bagian terakhir, ‘mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya’. Namun perhatikan, kalimat ini diawali dengan kata ‘jikalau’ - “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu”, barulah kita dapat meminta apa saja yang kita kehendaki dan menerimanya.

Sudahkah saudara tinggal di dalam Tuhan dan firman Tuhan tinggal di dalammu?
Kita hanya dapat berdoa dengan benar jika kita mengenal Tuhan dengan benar. Yaitu ketika firman-Nya tinggal di dalam hati kita dan hati kita terhubung kepada-Nya.

Seiring berjalannya waktu saya belajar siapa yang saya layani. Saya belajar dengan melihat bagaimana Yesus melayani. Yesus menunjukkan bagaimana Dia berfokus pada kerajaan Allah dan pekerjaan yang Bapa berikan pada-Nya. Saya belajar untuk mengenal Tuhan yang saya layani agar dapat melayaninya dengan benar.

Karena tidak mengenal hati Tuhan, kami tidak tahu apa yang kami minta sebagai pengikut Kristus. Sehingga ketika melayani, kami salah memahami bagaimana seharusnya kami melayani.

2. How do we serve?
Bagaimanakah kami melayani?


Saudara, saya percaya setiap kita yang ada di dalam ruangan ini ingin menjadi bagian dalam Kerajaan Allah. Untuk menjadi bagian dalam Kerajaan Allah, kita harus mengikuti sistem dan aturan dalam Kerajaan Allah. Sama seperti jika saudara pergi ke luar negeri, saudara tidak bisa menerapkan aturan Indonesia di negara lain, tetapi harus mengikuti aturan negeri tersebut. Kerajaan dunia dan Kerajaan Allah memiliki sistem yang berbeda. Sayangnya, manusia seringkali memandang sistem dunia sama dengan kerajaan Allah. 

Apa perbedaannya? Yesus memaparkan sistem dunia:
Markus 10:42
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.”


Sistem dunia jelas mengejar kuasa dan posisi tinggi untuk memerintah. Perhatikan saja keinginan saya. Saya ingin di posisi lebih penting dan tinggi dari yang lain. Saya menginginkan kuasa dan posisi yang disegani oleh orang banyak. Inilah sistem dunia. Parahnya, saya meminta posisi ini di dalam Kerajaan Allah. Saya salah besar. Yesus menegaskan aturan dalam kerajaan Allah berbeda dengan dunia.

Markus 10:43-44
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

Yesus menegaskan “Tidaklah demikian di antara kamu”. Yesus memilih kedua belas murid untuk menjadi pemimpin gereja mula-mula. Kami adalah bagian dari Kerajaan Allah, yang dipilih untuk memimpin umat Tuhan. Namun pemimpin Kerajaan Allah memiliki sistem yang berbeda dengan dunia, yaitu pemimpin yang melayani (Servant leaders). Pemimpin yang berjuang menjadi lebih rendah dari pada yang lain.

Biasanya kehidupan seperti apa yang akan membuatmu terkesan dan kagum?

Well, kita mungkin kagum dengan para billionare dan jenius di dunia. Namun bukankah yang membuat kita lebih terkesan dan kagum justru orang-orang yang rendah hati dan mendedikasikan hidupnya untuk orang lain? Saudara mungkin mengenal Mother Teresa, juga presiden Indonesia Jokowi yang begitu merakyat atau orang sekitarmu yang sangat rendah hati. 

Dawson Trotman, pendiri organisasi Kristen - Navigators (sistem pemuridan), mengunjungi Taiwan dalam perjalanan misi. Bersama dengan seorang pendeta taiwan, mereka perlu mendaki pegunungan mengunjungi desa-desa terpelosok untuk bertemu dengan beberapa orang Kristen lokal. Jalan yang ditempuh adalah jalan tanah yang becek dan sepatu mereka sangat kotor. Pada tahun 1956, Dawson Trotman meninggal dunia demi menyelamatkan seseorang yang hampir tengelam. Setelah kematiannya, seseorang bertanya kepada pendeta Taiwan untuk mengenangnya, “Apa yang paling anda ingat tentang Dawson Trotman”. Tanpa ragu pendeta Taiwan tersebut menjawab, “Dia membersihkan sepatu saya.”

Banyak hal besar yang dilakukan Dawson Trotman yang dapat dikenang. Tetapi justru tindakan membersihkan sepatulah yang paling terkesan. Ketika dia membersihkan sepatu orang, saya percaya dia tidak lakukan dengan maksud membuat orang terkesan. Tetapi dia melakukannya oleh karena kasih dan hati yang tulus untuk melayani.

Yesus tidak hanya memperkenalkan Kerajaan Allah, tetapi dia mempraktekkan kehidupan dalam Kerajaan Allah melalui hidup-Nya.
Markus 10:45
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani
dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Bagian firman Tuhan hari ini mencatat masa-masa ketika kami tidak memahami Tuhan yang kami layani. Ketika kami sulit memahaminya, ketika apa yang Yesus ajarkan tidak masuk akal, salib memberikan kami pengertian. Karena di atas kayu salib, Yesus menjadi Hamba dari semua hamba (Jesus is the Servant of all servants).

Saudara, maukah saudara juga mengenal Tuhan yang kita layani?
Maukah saudara belajar bagaimana seharusnya kita melayani?

Kiranya Tuhan menolong kita menjadi hamba yang taat dan setia.

Ps Wennie Dong