Search

Artikel “PENOLONG YANG LAIN”

Yohanes 14: 15 – 21

Apakah Anda pernah mendengar pepatah yang mengatakan bahwa “apa pun itu hanya dapat diberikan oleh orang yang memilikinya”. Maksudnya adalah jika kita menginginkan sesuatu jangan salah memohon atau meminta sesuatu itu. Mintalah kepada yang memilikinya jangan kepada yang tidak memilikinya. Dalam bahasa yang lain, jika kita rindu hidup kekal,  hidup di sorga, berada di dalam kebahagiaan yang kekal itu, mintalah kepada yang empunya sorga itu, Jangan meminta kepada yang lain, Anda tidak akan menerimanya!

Sebelum terangkat ke Sorga, di dalam Matius 28: 18 Tuhan Yesus berkata “…kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga maupun di bumi”. Pada peristiwa yang lain Tuhan Yesus berkata “kamu berasal dari bawah, Aku dari atas, Aku bukan dari dunia ini (Yoh 8:23). Kedua ayat ini menegaskan bahwa Yesus bukan saja dari Sorga tetapi juga penguasa sorga. Dan oleh karena misi-Nya di dalam dunia ini telah tergenapi yakni untuk menyelamatkan setiap manusia, Anda dan saya, maka Ia pun kembali ke Sorga. Inilah yang kita peringati hari ini yakni hari kenaikan-Nya ke sorga. Dan suatu saat (entah kapan itu, bisa hari ini, besok, dst) Ia akan datang kembali untuk menjemput setiap kita yang percaya kepada-Nya, menghakimi yang hidup dan yang mati. Sudah siap kah kita? Namun, sebelum kedatangan-Nya yang kedua itu, Ia tidak pernah meninggalkan umat-Nya sebatang kara, seperti yatim piatu, ia segera datang (Yoh 14: 18). Di dalam bahasa khas Yohanes 14 hari ini, kedatangan-Nya itu ditegaskan ketika Ia mengatakan bahwa Ia akan mengirim seorang penolong yang lain. Hal ini dapat kita lihat pada ayat 15-18 di mana dikatakan:

“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu”. 

Namun, terdapat satu kondisi atau syarat respon orang-orang percaya agar penolong yang lain atau Roh kebenaran itu datang dan menyertai setiap orang percaya selama-lamanya yakni ketika setiap orang percaya mengasihi-Nya dan mewujudnyatakan kasih itu melalui praktik hidup melakukan segala perintah Tuhan Yesus. Dengan demikian muncul pertanyaan bagaimana kita mengasihi Tuhan Yesus? Mengenai hal ini telah dikatakan-Nya dengan jelas di dalam bacaan kita hari ini pada ayat 21 “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." 

Di atas dikatakan bahwa orang yang mengasihi Yesus adalah orang yang memegang dan melakukan perintah-Nya. Maksudnya adalah orang yang hidupnya dipandu dan melakukan firman-Nya, itulah perintah-Nya. Dan perintah-Nya itu dapat kita temukan melalui seluruh firman Tuhan misalnya saja hidup dengan membaca firman, berdoa, memberitakan kasih dan keselamatan, dsb. Perintah yang paling dekat dengan bacaan kita hari ini adalah perikop sebelumnya yakni perintah baru untuk saling mengasihi sebagaimana Kristus mengasihi (pasal 13), dan perintah untuk tinggal di dalam Dia, pokok anggur yang benar (pasal 15). Perintah yang baru ini adalah sebuah perintah yang benar-benar baru, karena kita dituntut untuk mengasihi seperti Yesus mengasihi.

Bagaimana Yesus mengasihi? Sebagaimana kesaksian firman Tuhan bahwa Ia mengasihi bahkan rela mengorbankan nyawa-Nya. Hal ini harusnya terus menginspirasi setiap kita agar mengasihi di dalam kondisi apa pun kita rela mengasihi. Kita mengasihi walaupun tidak nyaman, walaupun tidak suka, walaupun penuh resiko, bahkan kita tetap mengasihi walaupun kita harus kehilangan nyawa. Dan mengasihi dengan demikian hanya dapat kita lakukan ketika kita tinggal di dalam Dia. Bagaimana caranya agar kita tinggal di dalam Dia? tentu dengan setia dan taat membaca firman-Nya. Oleh karena itu, untuk mengasihi Yesus dengan sungguh dan melakukan firman-Nya, kita tidak dapat mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi berserah penuh pada-Nya, Roh-Nya yang akan bekerja, memampukan kita untuk melakukannya, karena Roh-Nya itu senantiasa bersama-sama dengan kita, tinggal di dalam kita (ay. 17).

Nah, saat ini, pertanyaan untuk setiap kita orang percaya adalah apakah kita sudah benar-benar mengasihi Yesus dan sudah benar-benar menuruti perintah-Nya? (Mengasihi dan menuruti bukan saja dengan perkataan tetapi lebih lagi melalui perbuatan). Jika sudah maka Roh Kebenaran (Roh Kudus) atau Penolong Yang Lain itu telah bersama-sama dengan kita. Sebab tidak mungkin kita dapat melakukannya tanpa-Nya.

Kata Penolong Yang Lain yang dipakai di dalam bacaan kita hari ini adalah kata ἄλλον (allon) yang berasal dari kata ἄλλος (allos) yang memiliki arti “yang lain tetapi dari jenis yang sama”, berbeda dengan ἑτερος (heteros) yang artinya adalah “yang lain dari jenis yang berbeda”. Jadi di sini yang lain tersebut adalah bentuk atau “manifestasi” yang lain dari Yesus, dan itu tetap Yesus, dan bukan orang lain, atau manusia lain. Perlu sekali menegaskan Penolong yang dimaksud di sini karena bisa saja penolong tersebut dianggap sebagai oknum selain Yesus. Padahal jelas sekali menurut bahasa aslinya bahwa makna kata “yang lain” adalah “yang lain dari jenis yang sama”. Mungkin kalau kita analogikan (walau analogi sangat terbatas), misalnya saja ketika kita melihat Matahari, kita merasakan hangatnya dan terangnya sinar Matahari. Keduanya itu adalah dari jenis matahari yang sama, bukan dari bintang-bintang yang lain atau alat penerangan yang lain, seperti lampu atau senter. Jika misalnya kita mengenal Yesus sebagai terang, yang dimaksud “yang lain” tersebut adalah sinar dari Yesus itu sendiri juga yang akan menjadi penolong yang dia janjikan itu.

Berdasarkan eksplorasi di atas maka kita dapat mengerti apa yang dimaksud Tuhan Yesus sebelum Ia naik ke Sorga seperti yang terdapat di dalam Matius 28: 20 dan Yohanes 14: 16 bacaan kita hari ini. Di dalam Matius 28: 20 Tuhan Yesus berjanji akan menyertai senantiasa (selalu bersama) para murid (orang-orang percaya) sampai kepada akhir zaman atau selama-lamanya, padahal pada saat itu Ia akan pergi ke Sorga dalam arti Ia terpisah dengan para murid. Dan di dalam Yohanes 14: 16 Tuhan Yesus juga berkata bahwa Bapa akan memberikan Penolong Yang Lain (Roh Kebenaran, Roh Kudus) yang akan menyertai para murid selama-lamanya. Masalah bagaimana Tuhan Yesus menyertai selama-lamanya di sini terpecahkan karena Ia adalah Roh Kudus itu sendiri, sehingga sesuai janji-Nya dalam keadaan seperti apa pun di dalam kehidupan kita, Ia senantiasa menyertai, bersama-sama dengan kita, Ia tidak pernah meninggalkan kita. Jadi mulai dari sekarang ingatlah bahwa Anda tidak pernah sendiri di dalam menjalani kehidupan ini, Ia ada di setiap musim hidupmu seperti sebuah lagu yang mengatakan:

Engkau ada bersamaku
Di s'tiap musim hidupku
'Tak pernah 'Kau biarkan kusendiri

Kekuatan di jiwaku adalah bersama-Mu
'Tak pernah kuragukan kasih-Mu

Bersama-Mu Bapa kulewati semua
Perkenanan-Mu yang teguhkan hatiku
Engkau yang bertindak memb'ri pertolongan
Anug'rah-Mu besar melimpah bagiku

Lagu ini berjudul “Bersamu Bapa”. Biarlah lagu ini menjadi doa dan inspirasi setiap kita di dalam menjalani kehidupan yang sementara ini. Dia telah naik ke Sorga, menyiapkan tempat bagi setiap kita, dan biarlah di dalam penantian akan kedatangan-Nya itu kita selalu hidup sebagaimana yang Ia pesankan hari ini kepada para murid, setiap kita, yakni hidup mengasihi-Nya dengan sungguh dan kita hidup benar-benar sesuai perintah-Nya yakni kita hidup di dalam Dia. Ingat bahwa Ia senantiasa bersama dengan kita di dalam setiap musim kehidupan kita. Jangan lalui kehidupan ini tanpa-Nya, namun lewati lah segala sesuatu bersama-Nya. Ia akan menolong dan memberikan kita kekuatan. Amin

Ev. Malemmita