Search

Artikel Orang Bijaksana Mempersiapkan Dirinya Bagi Kedatangan Tuhan

Mini Seri Pembinaan - Menyambut Kedatangan Kristus Yesus
Sesi 1 - Matius 25:1-13

 

Tema besar dalam Matius 25 adalah tentang bagaimana menghadapi akhir zaman. Jadi dapat dilihat dalam Mat 24: 3, dimana saat itu murid-muridNya bertanya tentang akhir zaman.

Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, kapankah semuanya itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda akhir zaman?” Mat 24:3

Jadi jelas ketika Tuhan Yesus memberikan perumpamaan adalah dalam konteks tema tentang akhir zaman. Tema akhir zaman biasanya berkaitan dengan pemisahan, mana yang gandum mana yang lalang, mana yang domba dan mana yang kambing. Ini juga terjadi pada bacaan kita.  Apakah sebelum Yesus berbicara, atau zaman dulu tidak ada hal ini? Dari zaman dulu juga sudah ada, lihat nuh, terjadi pemisahan mana yang orang percaya dan mana yang orang fasik, pemisahan terjadi karena banjir besar (air bah). Yang selamat, yang masuk ke dalam pintu bahtera Nuh.  

Mempersiapkan diri bagi kedatangan Tuhan :

  1. Jangan Bodoh (Mat 25:1-13)

Orang Bijaksana Mempersiapkan Dirinya Bagi Kedatangan Tuhan

  1. Jangan Malas (Mat 25:14-30)

Orang Bijaksana Setia Dengan Tugasnya

  1. Jangan cuek/tidak peduli (Mat 25:31-46).

Orang Yang Bijaksana Melakukan Perbuatan Baik Pada Yang Paling Hina

Mari kita perhatikan perumpamaan Yesus tentang kerajaan surga. Perkawinan di awal kejadian dan di akhir Wahyu, Yesus melakukan mujizat di perkawinan Kana. Yesus juga dianggap sebagai mempelai pria dan kita mempelai wanita. Betapa pentingnya perkawinan dalam kehidupan.

Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Sebab hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Wah 19:7

Mengapa perkawinan itu menjadi sesuatu yang penting? Di dalam firman Tuhan, kita mengenal tentang perkawinan.  Dimana ada kesatuan antara kedua mempelai untuk saling berjanji hidup bersama, dan digambarkan sebagai sesuatu yang indah, karena penuh sukacita dan juga perayaan besar-besaran. Namun yang menjadi fokus penekanannya dalam perumpamaan Yesus, apakah di perkawinannya atau perjamuan kawinnya? Perjamuan kawin diibaratkan sebagai perjamuan anak domba Allah di akhir zaman, dimana kamu termasuk yang bisa masuk atau tidak ke dalam perjamuan tersebut. Jika kamu termasuk gadis yang bodoh, kamu tidak masuk, namun jika kamu gadis yang bijaksana, kamu akan masuk dalam pesta perjamuan kawin. Dalam proses pemilihannya, maka akan dilihat bagaimana kamu mempersiapkan diri dalam menyambut perjamuan kawin tersebut.

Di dalam adat Israel, pengantin pria akan datang ke pesta bersama dengan sang pengantin wanita untuk masuk ke dalam tempat perayaan pernikahan mereka. Ini merupakan bagian akhir dari prosesi yang harus dijalankan oleh mereka. Dalam bagian ini para perempuan, entah hamba-hamba dari sang pengantin laki-laki, atau tetangga, atau saudara, bersiap-siap untuk menyongsong mereka dengan membawa obor untuk menerangi jalan, karena pesta ini, yang merupakan bagian terakhir dari prosesi pernikahan pengantin itu, dimulai ketika malam telah tiba. R. T. France mengatakan bahwa sering kali prosesi ini berlangsung sudah sangat malam karena terkadang ada pembahasan mengenai urusan keuangan antara dua pihak keluarga, sehingga sulit diketahui kapan mereka akan tiba. Tugas para perempuan itu adalah bersiap dengan obor sehingga ketika pengantin tiba, mereka menyalakan obor untuk menerangi jalan menuju tempat pesta itu.

Respon :

Persamaan gadis bodoh dan gadis bijaksana

  • Bawa pelita
  • Mengantuk dan tertidur karena pengantin tidak datang-datang
  • Bangun ketika pemberitahuan mempelai akan datang.

Perbedaan gadis bodoh dan gadis bijaksana

  • Tidak membawa minyak dan membawa minyak
  • Pergi membeli minyak pada waktu mempelai datang dan sudah siap dengan minyak
  • Tidak masuk perjamuan kawin dan masuk ke dalam perjamuan kawin

Pesan Tuhan Yesus berjaga-jaga dalam menghadapi akhir zaman. Berjaga-jaga berhubungan dengan waktu yang tidak diketahui. Gadis bodoh tidak berjaga-jaga dalam menyambut kedatangan mempelai (kedatangan Tuhan Yesus) sedangkan Gadis bijaksana berjaga-jaga. Mengapa gadis bijaksana dikatakan bijaksana? Karena mereka menyiapkan minyak agar pelitanya tetap menyala. Jika kita berpikir bahwa pelita adalah firman Tuhan, maka kita seharusnya merenungkan bagaimana cara kita menyiapkan minyak agar firman Tuhan tetap menyala dalam kehidupan kita.

Bagaimana selama ini anda menyiapkan minyak agar pelita tetap menyala?

  • Merenungkan firman Tuhan dan berdoa
  • Taat melakukan firman Tuhan

Ciri orang bodoh itu seperti apa?

  • Orang bodoh tahu kebenaran namun tidak melakukannya. Kalau anak kecil yang tidak tahu bahwa api itu panas dan terbakar, kita tidak katakan bodoh, tapi untuk orang dewasa yang sudah tau panas, pasti dikatakan bodoh. Gadis bodoh, sudah tau ada pernikahan dan pentingnya berjaga-jaga dalam menyalakan pelita, tapi tidak dipersiapkannya.

Namun setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia bagaikan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Mat 7:26

  • Orang bodoh tidak mau dinasehati.

Orang bodoh menolak didikan ayahnya,tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.  Amsal 15:5

  • Orang bodoh merasa dirinya pintar dan sudah banyak tahu.

Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak. Ams 12:15

Lihat dengan kesoktahuannya mereka merasa bahwa minyak mereka cukup. Berapa banyak orang kristen yang juga demikian. Cukup pergi ke gereja tiap minggu. Cukup mendengarkan OSTM saja, tidak perlu merenungkan firman Tuhan untuk mencari tahu apa yang harus lakukannya.

  • Orang bodoh tidak memperhatikan seksama hidupnya termasuk waktu yang ada.

Apakah mungkin para gadis bodoh tidak memperhatikan pesta perkawinan yang pernah ada, atau tidakkah mendengar tentang pernikahan2 sebelumnya

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang bijak, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Ef 5:15-16.

  • Orang bodoh tidak mengerti kehendak Tuhan.

Sebab itu janganlah bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Ef 5:17

  • Orang bodoh mulutnya membawa kebinasaan.

Kita tidak tahu apa yang terjadi pada gadis-gadis tersebut, apakah mereka sempat berbincang-bincang, dan kemudian ada seorang gadis bodoh yang memberikan usulan bodoh untuk tidak membawa minyak cadangan sehingga ada gadis bodoh lain yang mengikutinya. Di kehidupan sekarang juga demikian kan, apa yang kita katakan dapat diikuti oleh teman, keluarga kita, oleh karena itu kita perlu memperhatikan perkataan kita agar jangan sampan orang jatuh ke dalam kesalahan.

Orang bijak menyimpan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh mendekatkan  kebinasaan. Amsal 10:14

  • Orang bodoh lekas emosi.

Siapa lekas naik darah, bertindak bodoh. Ams14:17a

  • Orang bodoh hidupnya untuk menyenangkan dirinya saja.

Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Luk 12:20

Bagaimana cara untuk menjadi bijaksana?

  • Minta hikmat sama Tuhan

Yakobus 1:5 mengatakan, “Namun apabila di antara kamu ada yang kurang berhikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati tanpa mencela, maka hal itu akan diberikan kepadanya.”

  • Percaya kepada hikmat Tuhan

Amsal 3:5-6, yaitu “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Ayat ini mengajarkan pentingnya percaya kepada Tuhan dan mencari kehendak-Nya dalam hidup. Dengan mengandalkan Tuhan dan mencari kebijaksanaan-Nya, kita dapat hidup dengan cara yang benar dan menghasilkan kebahagiaan yang sejati.

  • Minta dididik oleh Tuhan

Murid-murid Tuhan Yesus juga dulunya bodoh, naun dididik oleh Tuhan Yesus dan menerima Roh Kudus sehingga hidup mereka dipimpin oleh hikmat Roh Kudus.

Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan menjauhkan itu darinya. Ams 22:15

Mengapa perlu menjadi bijaksana?

Bijaksana membantu kita membuat keputusan yang tepat, memahami kehendak Tuhan, dan menghindari kebodohan. Dengan mengandalkan Tuhan dan mencari kebijaksanaan-Nya, kita dapat hidup dengan cara yang benar dan menghasilkan damai sejahtera yang sejati.

Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku. Amsal 8:32

Ps. Anthonius Widjaja