Search

Artikel Home: The True Sense of Belonging (Rumah: Rasa Memiliki yang Sejati)

Ibrani 3:1-6; Bilangan 12:7

Sejak lahir, Musa kecil mengalami hal-hal yang tidak biasa. Tinggal tersembunyi (mungkin di lemari) selama 3 bulan, karena terpaksa diletakkan di peti dan dibawa arus sungai Nil. Ia hidup, tetapi tetap harus meninggalkan keluarga kandungnya dan menjadi anak putri Firaun. Setelah dewasa, ia harus melarikan diri dari Mesir karena telah membela bangsanya, dimana orang sebangsanya pun menolaknya. Ia hidup di Midian sebagai gembala, di tanah asing.

Hingga suatu hari, Musa menerima sebuah panggilan yang berasal dari Tuhan. Panggilan Tuhan dari semak duri yang menyala mengubah arah hidup Musa menuju panggilan hidupnya yang sesungguhnya. Tuhan menyebut Musa sebagai “hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku” (Bil 12:7; Ibr. 3:2 dan 5). Musa menemukan sense of belonging, yaitu dirinya adalah milik Allah dan bahwa ia dipanggil Allah menjadi pelayan dalam segenap rumah-Nya. Indah bukan?

Di dalam Kristus, kita mendapat bagian dalam panggilan surgawi (Ibr. 3:1). Kita adalah milik-Nya dan rumah-Nya. Kita tidak hanya menjadi milik Kristus, tetapi juga ada “rasa memiliki” (sense of belonging) sebagai bagian dari keluarga-Nya. ‘

Setiap anggota keluarga yang merasa memiliki keluarganya melaksanakan perannya. Di dalam keluarga Kristus pun setiap kita memiliki peran. Sebagaimana Musa dengan setia dalam segenap rumah Tuhan, demikianlah Tuhan memanggil kita untuk setia menjalankan peran kita dalam segenap rumah-Nya. Sebagaimana Yesus Kristus yang lebih besar dari Musa, setia sebagai Anak yang bertanggung jawab atas rumah-Nya (kita), Demikianlah Tuhan memanggil kita sebagai bagian dari keluarga untuk membangun rumah-Nya.

Ibrani 3:3-4
Sebab Ia (Kristus) layak menerima kemuliaan yang lebih besar daripada Musa, sama seperti orang yang membangun lebih dihormati dari rumah yang dibangunnya. Sebab setiap rumah dibangun oleh seseorang, tetapi Allahlah yang membangun segala sesuatu.


A true sense of belonging leads us to be both built by Him
and to take part in building His house
Rasa memiliki yang sejati membuat kita dibangun oleh-Nya
dan ikut ambil bagian dalam membangun rumah-Nya


 

Wennie Dong