Search

Artikel Hidup Tenang itu Kudus dan Berkenan Kepada Allah

1 Tesalonika 4

"Lebih bersungguh-sungguh lagi!" (1 Tes. 4:1, 10). Demikian perintah firman Tuhan kepada setiap kita yang telah menerima Roh-Nya yang kudus (1 Tes. 4:8) untuk hidup kudus dan berkenan kepada Allah (1 Tes. 4:1). Ketika berbicara tentang hidup kudus dan berkenan kepada Allah, Paulus menggunakan kata "petunjuk-petunjuk" atas nama Tuhan Yesus (1 Tes. 4:1). Kata "petunjuk-petunjuk" diterjemahkan dari kata paragelia παραγγελία yaitu perintah dalam militer. Kemudian Paulus menambahkan "atas nama Tuhan Yesus." Artinya, perintah tersebut berasal dari Tuhan Kristus, Raja Semesta. Perintah yang tegas dan tidak boleh ditolak. Tidak mengherankan jika Paulus kemudian mengatakan, "Karena itu, siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah" (1 Tes. 4:8).

Lebih bersungguh-sungguh lagi dalam hal apa? Pertama, menjauhi percabulan (porneia). Yaitu tidak melekatkan diri pada keinginan hawa nafsu (pathos ephithumia). Sebab, "Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus." (1 Tes. 4:7). Allah tidak mau kita mencemarkan hati, jiwa, pikiran dan tubuh kita. Percabulan membuat hidup tidak tenang. Lebih tepatnya, segala sesuatu yang merusak kehidupan membuat hidup kita tidak tenang.

Yang kedua, lebih bersungguh-sungguh lagi dalam kasih dan mengasihi. Kasih di sini mencakup tidak mengurus urusan orang lain alias tidak kepo serta tidak bergantung pada siapa pun. Dengan mengurus urusan sendiri, kita tidak menjadi beban bagi orang lain.  Kasih merupakan kekuatan yang memampukan kita menjauhi percabulan.

Kasih diekspresikan dalam bentuk hidup tenang (1 Tes. 4:11). Hidup tenang sepertinya menjadi suatu yang semakin hari semakin jauh dari kehidupan modern ini. Dalam kehidupan yang sangat hectic ini sungguh melelahkan jiwa dan raga. Tampaknya, kita tidak bersungguh-sungguh hidup kudus dan berkenan kepada Allah. Sebaliknya, kita bersungguh-sungguh hidup tidak tenang dan melelahkan Allah (Mal. 2:17). Kita melelahkan Allah denga berpikir Allah suka pada hiruk pikuk kesibukan ministri dan pekerjaan.

Bergaul akrab dengan Tuhan dan berpegang teguh pada firman-Nya merupakan kunci penting untuk hidup tenang dalam dunia ini. Maukah Anda menjalani hidup yang tenang?

Ps. Lan Yong Xing