Artikel Doa di saat Nyawa Terancam (How do you pray when your life is threathened?)
Yunus 1-2
Nabi Yunus, seorang nabi yang mengungkap banyak hal tentang bagian terburuk dari manusia. Meskipun buruk, Tuhan tidak ganti nabi lain, melainkan menangkapnya kembali. Bukankah dalam hidup ini seringkali Tuhan “menangkap” kita kembali kepada-Nya? Ketika kita salah arah, ketika enggan mendengarkan Tuhan, ketika kita melarikan diri, ketika kita memberontak, ketika kita merasa diri benar dan ketika kita bersalah dan mendukakan hati-Nya. Kita bersyukur kepada Tuhan yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia, Tuhan tidak menganti orang lain tetapi memilih memproses kita (tentu saja dalam waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan). Karakter ini sudah ada sejak zaman Adam dan Hawa, Tuhan menebus manusia kembali.
Tahukah saudara bahwa Yunus adalah satu-satunya orang Israel dalam kitab ini dan tokoh-tokoh lain adalah orang non-israel? Ironisnya, semua orang non-Israel dalam kitab ini berbalik kepada Tuhan, yaitu orang-orang yang dikapal (Yun 1:16) dan orang-orang Niniwe (Yun 3:5). Seorang Yunus yang menyebut dirinya takut akan TUHAN, justru banyak pemberontakan. Status kita sebagai orang Kristen tidak menjamin hidup kita sudah benar dihadapan Tuhan.
Semua umat Tuhan tanpa terkecuali memiliki panggilan. Jika kita mengira tidak ada panggilan, hanya ada 2 kemungkinan: belum menemukan panggilan atau sudah melarikan diri dari panggilan. Kebanyakan orang dewasa melarikan diri dari panggilan seperti Yunus.
Yunus 1:1-2
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, Pergilah segera ke Niniwe, kota yang besar itu, serukanlah peringatan terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.
There are many ways
Mendengar panggilan Tuhan, hal pertama yang Yunus lakukan adalah bersiap untuk melarikan diri jauh dari hadapan TUHAN (Yun 1:3). Yunus memandang dunia ini besar (there are many ways). Toh dunia sudah sangat kacau dimana-mana, apalagi karena bangsa Asyur (Niniwe adalah ibukota Asyur).
- Kekacauan dari luar (Asyur)
Saat itu Asyur sangat kuat dan banyak bangsa jatuh ketangannya. Mereka terkenal kejam karena praktek menyiksa prajurit yang mereka tangkap. Memotong kaki, tangan mencungkil mata dan telinga dan dibiarkan mati perlahan. Menguliti orang hidup-hidup dan mengantungnya di tembok sebagai peringatan. Membakar anak kecil. Penyiksaan fisik dan mental sehingga disebut kota penumpah darah (Nah 3:1).
- Kekacauan dari dalam (Israel - Kerajaan Utara)
Saat itu raja bangsa Israel yang berkuasa semua jahat dimata Tuhan dan mengakibatkan seluruh bangsa jahat. Di dalam 2 Raja-raja 14:25-27 disebutkan nama nabi Yunus bin Amitai, nabi dari Gat-Hefer. Nabi Yunus ini merupakan nabi yang jahat yang memberi nubuat palsu kepada raja Yerobeam II. Kita tidak bisa pastikan apakah Yunus ini nabi yang sama, tetapi karakternya mirip karena sangat nasionalistik. Dan jika Yunus yang sama, kita tidak tahu apakah ini sebelum atau sesudah kisah Yunus.
Panggilan Tuhan kepada Yunus untuk ke Niniwe bertolak belakang dengan diri Yunus yang sangat membela bangsanya. Menyerukan peringatan bisa memberi kesempatan kepada musuh dan membahayakan Israel. Dalam hidup ini untuk melarikan diri, kita bisa memiliki banyak alasan dan pertimbangan. Dunia ini luas dan banyak jalan dengan berbagai sumber daya (tempat, uang, kuasa, orang andalan). Yunus memiliki banyak pilihan tempat untuk lari ke Tarsis, TarTar atau jadi Tarzan di hutan.
I want my way
Yunus 1 mencatat nabi Yunus melarikan diri dari beberapa hal:
- Panggilan - Yunus Lari (Yun 1:1-3)
Tuhan memanggilnya kembali dengan badai besar (Yun 1:4)
- Kenyataan - Yunus Tidur (Yun 1:5)
Tuhan memanggilnya bangun dengan awak kapal non-israel (Yun 1:6-10).
- Masalah - Yunus minta dicampakkan ke laut (Yun 1:11-16)
Tuhan menangkapnya dengan ikan besar (Yun 1:17)
Apakah saudara bisa sebutkan tokoh lain dalam perjanjian lama yang lari dari hadapan Tuhan atau lari karena kekacauan akibat kesalahan? Kain dan Esau adalah contoh tokoh yang melarikan diri dari Tuhan dan memilih hidup selamanya tanpa Tuhan. Tokoh lain, Yakub, yang lari dari kekacauan dan hidup mengandalkan sendiri (my way). Untungnya yakub masih sempat berbalik dan diproses Tuhan dengan hard lesson.
Renungkan bagaimana Tuhan konsisten dalam menghadapi kita yang sering melarikan diri. Tuhan panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Dia terus menerus memanggil kita, seperti memanggil Yunus dan bahkan menangkap Yunus di dalam perut ikan agar dia berdoa.
God’s Way
Menurut saudara, apa yang mengancam hidup Yunus? Apakah badai besar? Apakah ikan besar? Tidak. Tuhan tidak bermaksud menghukum Yunus dengan tenggelamkannya. Yang membahayakan Yunus dan setiap kita sering kali adalah pilihan dan kebodohan sendiri. Kita mengadalkan many ways dan my own way.
Mungkin saudara merasa aman2 saja, mari kita lihat bagaimana seorang nyawa terancam:
1. Ketika lari dari panggilan Tuhan, anda sudah terancam
2. Ketika menolak firman Tuhan, anda sudah terancam
3. Ketika terus melarikan diri.
Sebagai orang tua, bagaimana jika anak atau cucumu dengan sengaja pergi dari rumah dan tidak pulang-pulang kerumah. Apa yang paling saudara kuatirkan? Keamanan dan keselamatannya. Karena saudara tahu diluar sana banyak kejahatan dan anak/cucu bisa saja terjerumus hal berbahaya. Karena bersama keluargalah bisa menjamin keselamatannya. Secara spiritual, hal ini mencerminkan hubungan manusia dengan Tuhan. Tuhan dapat memelihara dan menjamin keselamatan kita jika kita tetap bersama dengan-Nya. Jauh dari Tuhan, maka hidup kita akan terancam.
Yunus membuat pilihan yang membahayakan dan mengancam hidupnya ketika dia lari dari hadapan Tuhan. Dan Tuhan perlu menangkap kita kembali untuk berdoa.
Manusia seringkali menganggap Tuhan jalan terakhir. Ada masalah apapun, cari sumber daya dari luar, andalkan diri sendiri dan kemudian karena no way out, barulah kita berdoa kepada Tuhan. Ikan besar ini adalah alat Tuhan untuk menebus Yunus. Yunus kehilangan jalannya yang banyak dan jalan pilihannya. Terkadang Tuhan perlu memojokkan atau menaruh kita disebuah tempat yang “no way out” agar kita berdoa.
Doa Yunus ini berfokus pada 3 hal:
Yunus berdoa kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu, katanya,
Yunus 2:2-4 Relasi Yunus dengan Tuhan (Relationship with God)
Yunus 2:5-6a Pergumulan Yunus (Struggles)
Yunus 2:6b-9 Yunus Mempersembahkan Hidup kepada Tuhan (Worship)
Relasi Yunus dengan Tuhan (Relationship with God)
Perhatikan, doa Yunus ini dimulai dengan menyadari relasinya dengan Tuhan. Ketidaktaatann dan pemberontakannya, dan sadar bahwa Tuhan yang mendisiplinnya. Yunus memohon untuk diterima kembali oleh Tuhan. Doa ini mirip dengan perkataan anak yang hilang ketika kembali ke rumah bapanya.
Yunus 2:2-4
Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, Dan Ia menjawab aku,
Dari dalam dunia orang mati aku berteriak, dan Engkau mendengarkan suaraku.
Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan arus air mengepung aku.
Segala gelora dan gelombang-Mu menghempaskan aku.
Lalu aku berkata: Aku telah tesingkir dari hadapan mata-Mu.
Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?
Pergumulan Yunus (Struggles)
Dari awal ketika Tuhan memanggil, Yunus tidak berbicara pada Tuhan sama sekali. Namun di perut ikanlah Yunus mengeluarkan pergumulannya (Dia sedang setengah mati rasanya - puasi). Yunus dalam keadaan terpuruk (low point). Terpuruk karena secara fisik di dalam lautan dalam dan perut ikan, secara mental diliputi oleh kepahitan, kegeraman, kekesalan, kepedihan dsb.
Yunus 2:5-6a
Segala air telah mengepung aku, mengancam nyawaku; samudra dalam meliputi aku. Rumput laut membelit kepalaku.
Ke dasar gunung-gunung aku turun, tenggelam ke dasar bumi; pintu terpalang (tertutup) di belakangku selama-lamanya.
Yunus Mempersembahkan Hidup kepada Tuhan (Worship)
Yunus kemudian menyadari siapa yang memberinya keselamatan dan siapa yang patut dia sembah.
Yunus 2:6b-9
Ketika itulah Engkau mengangkat nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku.
Ketika jiwaku Letih lesu, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke bait-Mu yang kudus.
Mereka yang berpegang pada berhala yang sia-sia, meninggalkan kasih setia-Mu terhadap mereka
Tetapi, aku, dengan ucapan syukur akan mempersembahkan kurban kepada-Mu, apa yang kunazarkan akan kubayar. Dari TUHANlah keselamatan!
Saudara, Tuhan kita adalah Tuhan yang personal. Sehingga berdoa itu seperti seorang anak yang menangis di hadapan Bapa. Menangis tentang relasi dengan Tuhan, menangis tentang pergumulan dan datang dekat dengan Tuhan. Terkadang di ruang kita sendirian dengan Tuhan, ada Kalanya menangisi dosa kita di hadapan Tuhan. Menangisi masa lalu yang belum pernah kita proses bersama Tuhan. Menangisi dosa orang lain yang menyakiti kita.
Untuk berdoa di saat nyawa terancam, saudara perlu terlebih dahulu sadar bahwa nyawamu sedang terancam. Banyak orang hidupnya hanya ada 2 hal ini: many ways and my way. Tetapi, seringkali hanya karena kondisi terpaksa saja, ketika ditangkap oleh Tuhan, seperti Yunus bersujud dihadapan Tuhan.
Dalam keadaan terpaksa ataupun tidak, Tuhan ingin kita berseru kepada-Nya. Mengapa?
Yeremia 33:2-3
Beginilah firman TUHAN, yang telah menjadikan bumi dengan membentuknya dan menegakkannya - TUHANlah nama-Nya: Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan tidak terpahami, hal-hal yang tidak kauketahui.
Hanya ketika hidup kita diproses Tuhan dari dalam, kita dapat kembali menghadapi pergumulan kita dan kemudian menjadi orang yang benar kepada Tuhan ditengah dunia yang jahat. Masalah hidup membuat kita lari dari Tuhan dan menjadikan Tuhan opsi terakhir. Tetapi sebaliknya ketika hidup kita diproses Tuhan dari dalam, kita dapat kuat menghadapi pergumulan dan menjadi umat milik Tuhan. Doa Yunus mengajar kita untuk menyerahkan diri kepada Tuhan (Prayer of Surrender). Karena Tuhan penuh kasih setia, belas kasihan dan panjang sabar.
Ps Wennie Dong