Search

Artikel Bekerja Sama Dengan Tuhan

1 Korintus 3:9

Tuhan dapat dengan mudah mengerjakan segala sesuatu. Bahkan jauh lebih efektif jika Dia mengerjakan segala sesuatu sendiri. Dia dapat membuat bahtera tanpa Nuh, membawa bangsa Israel keluar dari Mesir tanpa Musa, memimpin bangsa Israel memasuki tanah perjanjian tanpa Yosua, memberitakan Kerajaan-Nya tanpa murid-murid-Nya. Namun, Tuhan suka bekerja sama dengan manusia. Dia mengikutsertakan manusia dalam pekerjaan-Nya.

Pemazmur dalam Mazmur 127 menyampaikan tiga hal sia-sia jika manusia bekerja sendiri. Membangun rumah (keluarga) dengan sia-sia. Menjaga kota (membangun kota) dengan sia-sia. Bangun pagi (bekerja keras) dengan sia-sia. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan bekerja keras, keluarga dan kota / desa tempat dia tinggal. Dengan kata lain, pemazmur sedang mengatakan bahwa seluruh kehidupan manusia adalah sia-sia jika tidak bekerja sama dengan Tuhan.

Sudahkah Anda bekerja sama dengan Tuhan? Kapan terakhir kali Anda bekerja sama dengan Tuhan? Kini Anda sudah mengerti mengapa kita memulai setiap hari dengan disiplin rohani. Karena kerja sama kita dengan Allah dimulai di tempat tersembunyi di mana kita "berduaan dengan Tuhan" Dalam hal ini, Yesus telah memberikan kita teladan yang sangat baik. Setelah Yesus Kristus melayani orang banyak, Dia menyendiri untuk berdoa. Setelah berdoa, murid-murid menyampaikan kepada Dia bahwa ada orang-orang yang datang meminta pelayanan-Nya. Yesus malah mengajak murid-murid untuk pergi ke tempat lain. Mengapa demikian? Menghabiskan waktu bersama Bapa sangatlah penting dalam bekerja sama dengan Bapa. Yesus fokus mengerjakan kehendak Bapa.

Dalam hidup ini, banyak hal akan menarik perhatian kita. Kedekatan kita dengan Bapa memampukan kita untuk fokus dalam bekerja sama dengan Dia. Sering kali, kita tidak mau bekerja sama dengan Tuhan karena kita mau menjadi "orang baik." Kita tidak perlu menjadi "orang baik" (dalam tanda kutip) jika kita berfokus dalam memperjuangkan kebaikan orang. Menjadi orang baik berfokus pada kepentingan sendiri. Sedangkan memperjuangkan kebaikan orang lain berfokus pada ikut serta dalam pekerjaan Tuhan dalam membangun kehidupan orang lain.

Bekerja sama dengan Tuhan memerlukan fokus. Fokus pada hati dan pikiran Kristus. Fokus pada pekerjaan Roh Kudus dalam pembangunan dan pembaruan manusia. Seperti yang kita ketahui pembangunan manusia dimulai dari pembaruan hati. Pembaruan hati bisa sangat menyakitkan. Kita akan mengalami patah hati. Hati kita harus hancur terlebih dulu sebelum dibangun kembali. Hati seseorang hancur ketika dia melepaskan keterikatannya pada pornografi. Hati seseorang hancur dan bahkan tubuhnya gemetar jika seseorang melepaskan diri dari kecanduan gula. Kita tidak selalu suka bekerja sama dengan Tuhan karena kita belum tentu sependapat dengan Tuhan. Tuhan ingin kita fokus pada Dia agar kita mengerti cara kerja-Nya yang sering kali di luar nalar kita.

Tuhan memerintahkan Hagai untuk menyampaikan kepada umat-Nya bahwa jika mereka ingin keluar dari masa krisis mereka harus bekerja sama dengan Dia. Tuhan memerintahkan mereka untuk memperhatikan keadaan mereka mengapa mereka sering kesulitan keuangan. Karena mereka belum bekerja sama dengan Tuhan dalam menyelesaikan pembangunan Rumah-Nya.

Firman Tuhan di 1 Korintus 3:9 mengatakan, "Sebab, kami adalah kawan sekerja untuk Allah. Kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah."

Ketika kita mendoakan seseorang apakah kita sekadar memohon berkat, pemeliharaan dan kesehatan untuk dirinya? Atau kita bekerja sama dengan Tuhan dalam pembangunan hidupnya.

Ps. Lan Yong Xing