Search

Artikel Apakah Yudas Iskariot ditetapkan untuk mengkhianati Yesus?

Setelah membaca tentang Yudas Iskariot, seseorang sangat mengkhawatirkan keselamatannya. Dia bertanya-tanya bagaimana jika dirinya ditetapkan untuk binasa. Benarkah bahwa Yudas dipilih untuk satu tugas yang penting, yakni menjual Yesus agar karya keselamatan dapat terjadi? Jika demikian, bukankah Yudas menjadi juruselamat nomor dua? Apakah benar jika Yudas tidak mengkhianati Yesus maka karya keselamatan pasti akan gagal? Sepenting itukah peran Yudas Iskariot dalam karya keselamatan Allah?

Kita mengira Yudas ditetapkan untuk mengkhianati Yesus karena dua hal. Pertama, kita membaca bahwa dalam daftar nama murid-murid Yesus, Yudas Iskariot selalu diberikan komentar tambahan oleh penulis Injil bahwa dia adalah orang yang mengkhianati Yesus. Perlu kita pahami bahwa Injil tidak ditulis seperti kita menulis jurnal harian. Kitab Injil ditulis setelah turunnya Roh Kudus. Artinya, kisah kematian dan kebangkitan Yesus sudah diberitakan oleh murid-murid Yesus. Surat-surat Paulus juga sudah terlebih dulu diedarkan dan dibacakan di jemaat-jemaat sebelum penulisan kitab-kitab Injil. Kedua, Yudas disebut sebagai orang yang menggenapi nubuat Perjanjian Lama tentang orang yang mengkhianati Mesias. Sehingga, kita cenderung berpikir bahwa fungsi Yudas dalam kerasulannya adalah untuk mengkhianati Yesus.

Sebenarnya, dengan atau tanpa (with or without) Yudas Iskariot, Yesus tetap akan ditangkap dan dihukum mati oleh para pemimpin agama Yahudi. Mereka sudah berulang kali mencari cara dan kesempatan untuk menjerat Yesus dengan hukuman mati. Mereka juga tidak membuka lamaran bagi orang yang ingin mengkhianati Yesus. Yang mereka butuhkan adalah mengumpulkan kesalahan Yesus. Namun, karena mereka tidak berhasil mendapatkan kesalahan-Nya, mereka menjadi lebih kreatif. Mereka menjatuhkan hukuman mati pada Yesus karena Dia adalah Tuhan. Mereka tidak dapat menerima orang yang mengaku diri-Nya sebagai Tuhan. Yesus mengatakan bahwa Bapa dan Dia adalah Satu. Barangsiapa melihat Dia telah melihat Bapa. Mereka mengumpulkan saksi-saksi palsu (hal tersebut terlihat oleh Pilatus). Pilatus tidak menemukan kesalahan Yesus. Sebaliknya, Pilatus mulai tergerak dan menyadari bahwa Kristus Yesus adalah Tuhan.

Apa persoalan Yudas? Pertama, dia adalah seorang yang terjerat oleh uang. Dia sering mencuri uang dari kas bersama. Murid-murid Yesus maupun Yesus tidak melakukan audit keuangan yang dipegang Yudas. Mereka terlalu sibuk untuk memerhatikan uang. Yesus bahkan tidak peduli tentang apakah mereka mempunyai uang atau tidak. Ketika Yesus membutuhkan uang untuk membayar pajak, dia meminta Petrus untuk memancing ikan dan kemudian mengambil uang dari mulut ikan. Di saat butuh memberi makan kepada orang banyak, Yesus tidak menyuruh Andreas untuk menarik uang dari ATM di Alfarmart terdekat. Kedua, Yudas adalah seorang yang palsu. Yudas mempunyai kemampuan memalsukan diri tingkat dewa. Di saat ingin mencuri uang dia menggunakan orang miskin sebagai alasan yang mulia. Terkesan bermoral tinggi dan berkarakter baik hati, bukan? Dia mengusulkan agar perfume yang sangat mahal dijual saja daripada dituangkan dengan sia-sia atas kepala Yesus. Buat Yudas, kepala dan kaki Yesus tidak pantas menerima perfume tersebut. Di saat, mengatakan bahwa seorang di tengah mereka akan mengkhianati Dia, sebenarnya Yesus sedang memberikan Yudas kesempatan untuk mengaku dan bertobat. Namun, Yudas Iskariot mengatakan "Bukan aku, ya Tuhan." Mungkin Anda bertanya, mengapa pada saat itu, tidak ada satu pun murid-murid Yesus yang lain mencurigai Yudas? Hal ini menunjukkan bahwa kepalsuan Yudas Iskariot telah mencapai tingkat dewa.

Penggenapan pengkhianatan Yudas Iskariot dibutuhkan sebagai peringatan. Seorang yang berjalan bersama Yesus, hangout bersama Yesus belum tentu adalah seorang murid Yesus. Seorang yang selalu mendengarkan pengajaran Yesus tidak serta-merta menjadikan dirinya hidup di dalam Kristus. Hal ini mengingatkan kita bahwa beribadah bersama, bernyanyi bersama, belajar Alkitab bersama, mengikuti persekutuan, menikmati makanan gratis dalam persekutuan (termasuk menunggu kesempatan take away dengan kotak plastik) karena makanan di kulkas sudah habis tidak menjadikan seseorang murid Yesus Kristus. Pertumbuhan jemaat tidak ditentukan oleh jumlah kegiatan.

Apakah Yudas akan diselamatkan? Banyak yang berusaha untuk membela Yudas Iskariot. Ada yang mengajarkan bahwa tujuan Yudas mengkhianati Yesus adalah demi memaksa Kristus menjadi Mesias. Namun, Yesus yang membaca pikiran Yudas Iskariot justru mengatakan bahwa jauh lebih baik jika ia tidak pernah dilahirkan (Mat. 26:24). Yohanes juga berkomentar negatif tentang Yudas Iskariot. Begitu juga dengan Lukas yang mengutip nubuat perjanjian lama untuk berkomentar negatif tentang Yudas Iskariot (Kis. 1:17-20).

Mengapa Yudas tidak diberi kesempatan untuk bertobat? Kristus berbicara terang-terangan di saat perjamuan terakhir tentang niat untuk menjualnya - "Dialah yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mencelupkan roti itu, lalu mengambil dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot" (Yoh. 13:26). Namun, Yudas Iskariot cuek bebek, menganggap perkataan Yesus tidak berarti apa-apa bagi dirinya. Bagaimana jika Yudas Iskariot menyadarinya dan memilih untuk tidak menjual Yesus? Well, akan ada orang lain yang akan mengambil posisi tersebut karena nubuat tetap akan digenapi (Yoh. 17:12).

Sekalipun Iblis telah merasuki Yudas, ia tidak kehilangan kesadaran. Kerasukan Iblis bisa bersifat pengambilan ahli secara total, tetapi juga bisa hanya menaruh sebuah pikiran. Seseorang yang sangat ingin berjudi, Iblis mungkin menaruh di dalam pikirannya. "Saya dapat menggadaikan cincin pernikahan saya. Nanti setelah saya menang, saya dapat menebusnya kembali." Iblis dalam kelicikan sering menggunakan kata "aku" di dalam pikiran kita di saat dia memanfaatkan keinginan kita. Apabila Yudas tidak memilih bunuh diri dan mati dengan menakutkan, ia sebenarnya dapat mendatangi murid-murid Yesus yang lain, mengaku dan bertobat. Sekalpun ia tidak berani datang kepada murid-murid Yesus, saya percaya Kristus akan mendatangi dia jika ia sungguh-sungguh mau bertobat. Sungguh menyayangkan, Yudas mengembalikan uang kepada imam besar, tetapi ia tidak kembali kepada Tuhan.

Apakah Yudas diselamatkan? Saya tidak tahu! Namun, Anda akan mengetahuinya ketika Anda berada dalam Kerajaan-Nya yang kekal. Hal yang lebih penting adalah bertumbuhlah dalam anugerah dan dalam pengenalan akan Kristus. Percayalah kepada Injil yang diajarkan oleh Yesus Kristus maka Anda pasti akan diselamatkan-Nya.

Ps. Lan Yong Xing