Pendalaman Alkitab Yeremia 52 The End!
Yeremia 52 adalah pasal terakhir untuk membungkus kitab ini dengan sebuah kesimpulan. Yeremia 52 mencatat serangan terakhir raja Babel terhadap Yerusalem:
- Mengepung Yerusalem selama 18 bulan (ay. 4-5)
- Kelaparan semakin dasyat (ay. 6)
- Tembok kota dijebol dan semua tentara melarikan diri (ay. 7)
Keruntuhan Yerusalem
- Rumah TUHAN, rumah raja, rumah pembesar dan semua rumah di Yerusalem di bakar (ay. 13).
- Tembok Yerusalem dirobohkan (ay. 14).
- Rakyat-rakyat yang paling melarat ditinggalkan di negeri untuk menjadi penggarap kebun anggur dan penggarap ladang
- Semua pemimpin dan pembesar Yehuda (Imam kepala, imama bawahan, pembesar istana, pelayan pribadi raja, sekretaris panglima tentara) dibunuh di Ribla
Keruntuhan Rumah TUHAN (Yer 52:17-23)
- Tiang-tiang tembaga (1 Raj 7:15-22), Kereta-kereta penopang (1 Raj 7:27-37), dan “Laut tembaga” dipecahkan dan tembaganya diangkut ke Babel.
“Laut” tembaga disini adalah sebuah tempat membasuh untuk imam-imam (2 Taw 4:6). Tingginya sekitar 2.3 meter x 4.6meter lebar, yang dapat diisi dengan 44,000liter air dengan 12 ekor lembu tembaga yang menghadap ke empat arah (1 Raj 7:23-26).
- Segala perlengkapan tembaga yang dipakai untuk menyelengarakan ibadah diambil juga (ay. 19).
Penghakiman dan Belas Kasihan TUHAN
Yeremia 52 mencatat sebuah kesimpulan melalui akhir hidup dari dua raja Yehuda, Raja Zedekia dan Raja Yoyakhin.
Raja Zedekia (Yer 52:1-29; Yer 39:1-10; 2 Raja-Raja 24:18-25:21)
Raja Zedekia adalah raja Yehuda yang terakhir. Selain menjadi puppet Babel, dia juga menjadi puppet bangsawan Yehuda. Sampai akhir hidupnya di enggan mendengarkan Yeremia karena takut. Sesuai nubuat Tuhan, akhir hidup Zedekia sangat mengenaskan. Zedekia ditangkap, semua anak-anak Zedekia disembelih di depan matanya. Zedekia sendiri dibutakan kemudian diangkut ke Babel.
Raja Yoyakhin
Raja Yoyakhin juga disebut sebagai Raja Yekhonya/ Konya (2 Raj 24:8-17; 2 Taw 36:9-10; 1 Taw 3:15). Masa Pemerintahannya cukup singkat yaitu 3 Bulan 10 Hari kemudian dia diangkut ke Babel dan dipenjarakan. Pada tahun ke 37 setelah pembuangan, raja-Babel Ewil-Merodakh (atau disebut juga Amel-Marduk) menunjukkan belas kasihan kepada Yoyakhin (ay. 32-34). Ewil-Merodakh hanya menjabat sebagai raja selama 2 tahun, kemudian Nergal-Sarezer (kakak-iparnya) yang sebelumnya adalah panglima tentara (Yer 39:3,13), membunuhnya.
Pertanyaannya, apakah Yoyakhin berubah dan bertobat?
Firman Tuhan tidak menjelaskannya, karena fokus dari belas kasihan bukan pada apa yang dilakukan Yoyakhin, tetapi janji pemulihan Tuhan. Yehuda telah kehilangan segala-galanya, dan Yoyakhin sendiri tidak bisa mengharapkan apa-apa lagi selain makan sehari-hari dipenjara. Ditengah kekacauan dan kehancuran, Tuhan berbelas kasihan kepada Yehuda. Tuhan belum selesai dengan keturunan Daud.
- Perhatikan, nasib Yoyakhin berubah melalui seorang raja yang hanya menjabat selama 2 tahun - Ewil-Merodakh.
- Yoyakhin terus diperlakukan dengan baik oleh raja-raja Babel yang selanjutnya (ay. 3).
- Rakyat Yehuda yang dibuang ke Babel, khususnya mereka yang setia mengikuti Tuhan (Daniel dan ketiga temannya) mendapat jabatan terpercaya oleh raja Babel, hidup dengan baik seperti yang nubuatkan oleh Yeremia. Tuhan memanggil orang buangan di Babel untuk mengusahakan kesejahteraan Babel (Yer 29:4-7).
Janji pemulihan yang Tidak Instan
Janji pemulihan Tuhan tidak terjadi secara instan. Jika kita renungkan baik-baik, apakah orang-orang buangan ke Babel bertobat? Hanya minoritas yang mengikut Tuhan seperti Daniel dan teman-teman. Pembuangan kurang lebih 70 tahun, artinya generasi yang tua termasuk Yoyakhin meninggal di Babel. Justru pemulihan terjadi secara bertahap dan prosesnya tidak secepat yang kita inginkan.
Janji pemulihan Tuhan terjadi secara bertahap, mulai dari kekalahan Babel terhadap Persia, kemudian Persia mengizinkan bangsa Yehuda pulang ke Yerusalem untuk membangun kembali Bait Allah (Ezra-Nehemia) sampai kepada datangnya Tunas yang adil bagi Daud (Yesus Kristus). Karena fokus Tuhan dalam pemulihan adalah untuk mencapai apa yang disampaikan melalui Yeremia, Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya pada hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku (Yer 31:33).
Ps Wennie Dong