Search

Pendalaman Alkitab SURAT YUDAS

Kitab tersebut mungkin ditulis sekitar tahun 40 - 80. Kitab yang pendek tersebut mesti dibaca bersama dengan 2 Petrus. Tujuan dari penulisan kitab Yudas adalah "supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman" (ayat 3). Ternyata, beriman saja tidak cukup. Seseorang harus mempertahankan imannya. Terlebih, iman kepada Tuhan bukanlah tanpa kesulitan. Sebab akan ada kekuatan yang sangat besar yang terus-menerus menghambat pertumbuhan iman atau bahkan membuat kita menyimpang dari Jalan Kebenaran.

Ketika membaca kitab Yudas, kita langsung menemukan salah satu tantangan di tengah jemaat. Selalu ada penyesatan yang menyusup di tengah jemaat (ayat 4). "Mereka adalah orang-orang fasih, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah" (ayat 4). Di satu sisi, kita harus berjaga-jaga agar kita tidak menjadi orang fasik yang menyalahgunakan kasih karunia Allah. Jangan sampai keberadaan kita di tengah jemaat justru telah menjadi penyesat yang membuat anak-anak Tuhan semakin menjauh dari Tuhan karena pengaruh kita. Di sisi lain, kita berjaga-jaga agar kita tidak mengalami penyesatan. Kita memasukkan cara pandang melalui perkataan manis kita yang secara perlahan masuk ke dalam hati dan pikiran orang-orang yang di sekitar kita.

Kita harus berjuang mempertahankan iman kita agar kita tidak menjadi orang yang sudah "keluar dari Mesir" tetapi tidak dapat masuk ke tanah Perjanjian" karena ketidakpercayaan kita (ayat 5).

Surat Yudas juga mengingatkan kita untuk tidak menempuh jalan Kain. Kain adalah seorang yang mengenal Tuhan, tetapi dia memilih jalannya sendiri. Seorang yang tetap mengeraskan hatinya terhadap Tuhan sekalipun Tuhan sudah mengingatkan dia untuk tidak menempuh jalan menuju maut.

Surat Yudas juga mengingatkan kita untuk tidak mengikuti kesesatan Bileam dan Korah. Baik Bileam maupun Korah adalah seorang yang hidupnya mengejar keuntungan pribadi. Mereka bagaikan pohon yang tidak berbuah karena akar-akarnya telah mati. Perkataan-perkataan mereka berupa jilatan demi keuntungan pribadi. Mereka adalah orang-orang yang memuji, tetapi tidak tulus di dalam pujian mereka. Perkataan mereka bagaikan pisau yang dibungkus roti madu. Sekalipun berada di tengah jemaat, mereka hidup tanpa Roh Kudus (ayat 19).

Yudas menasihati kita untuk memelihara iman yang suci, berdoa dalam Roh Kudus, memelihara diri dalam kasih Allah, sambil menantikan kedatangan Kristus. Kita diingatkan untuk berjaga-jaga agar tidak tersandung. Serupa dengan surat Yohanes, kita dipanggil untuk mengasihi sesama dan membenci kecemaran dosa. Kita juga diingatkan bahwa kita akan ikut serta dalam penghakiman-Nya karena kita - "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya" (ayat 14).

 

Ps. Lan Yong Xing