Pendalaman Alkitab SURAT 1, 2, 3 YOHANES
Penulis memperkenalkan dirinya sebagai seorang penatua (the elder) yang menyapa pembacanya sebagai "anak-anak". Kitab 1, 2 dan 3 Yohanes ditujukan kepada jemaat rumah (house church). Pengajaran yang dia berikan berasal dari pengajaran Yesus Kristus yang ada di dalam kitab Injil Yohanes. Melalui 3 kitab tersebut kita dapat melihat persoalan di tengah jemaat. Ada jemaat yang sudah mulai meninggalkan Tuhan karena munculnya penyesat-penyesat yang ajarannya telah memengaruhi iman jemaat, ada juga jemaat yang di bawah pengaruh Diotrefes (salah satu pemimpin jemaat) yang merusak kehidupan jemaat yang berada di kota Efesus tersebut. Yohanes mengatakan, "Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita" (1 yoh. 2:19).
Melalui kitab tersebut, Yohanes mengajar dan menasihati jemaat agar tetap setia kepada Tuhan. Metode pengajaran Yohanes cukup unik, yakni dia memperkenalkan sebuah topik kemudian mendalami topik tersebut. Dia mengajarkan bahwa Tuhan adalah terang dan kasih. Kemudian dia mendalami terang dan kasih dan menghubungi dua topik tersebut dalam satu kesatuan (1 Yoh. 2:9-10).
Ketika Yohanes mengajarkan bahwa Allah adalah terang, dia menegaskan bahwa untuk berpartisipasi di dalam Kristus, kita harus berjalan di dalam terang. Jemaat dipanggil untuk menaati ajaran Kristus dengan berjalan di dalam terang, yakni mengasihi sesama sesuai dengan perintah-Nya. Yohanes mengingatkan jemaat untuk tidak mengikuti jalan dunia, tetapi hidup sebagai anak-anak Allah.
Setelah menjelaskan tentang terang, Yohanes mengajar tentang kasih. Sebagai anak-anak terang, kita dipanggil untuk hidup dalam kasih, hidup oleh-Nya (1 Yoh. 4:9). Kita juga diingatkan untuk berhati-hati ketika menghadapi nabi-nabi palsu yang menyesatkan. Sehingga kita diingatkan untuk selalu menguji roh roh. Yohanes memperingatkan,
Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu. Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia (1 Yoh. 1:26-27)
Saudara, kita dapat melihat ketegangan di dalam kitab tersebut. Di satu sisi, kita diajarkan untuk berhati-hati terhadap penyesat, di sisi lain kita dipanggil untuk mengasihi sesama (1 Yoh. 3:10). Di satu sisi, Yohanes mengajarkan kasih, di sisi lain dia mengajar untuk menolak memberi salam, menerima dan makan bersama dengan penyesat (2 Yoh. ayat 10-11).
Ps. Lan Yong Xing