Pendalaman Alkitab KITAB WAHYU
Ada yang mempelajari kitab Wahyu karena ingin mengetahui hal-hal mendatang. Namun karena banyaknya visi yang sulit dipahami membuat banyak orang kesulitan. Terlebih lagi banyaknya tafsiran yang menafsirkan 666 dalam bentuk chip yang akan ditanamkan di dahi maupun di tangan. Padahal jika Iblis ingin membuat tanda pada orang-orang miliknya, hal tersebut tidak perlu dia lakukan dengan memberikan tanda fisik.
Mungkin Saudara pernah mendengarkan banyak orang yang tidak mau membaca kitab Wahyu karena tidak mengerti. Namun jika kita membaca kitab Wahyu, kita akan menemukan justru sebagian besar kitab Wahyu dapat dipahami. Saya coba berikan contoh-contoh bahwa banyak bagian dalam kitab tersebut yang mudah dimengerti.
Bagian pembuka kitab Wahyu dikatakan bahwa orang yang membaca, mendengarkan dan menuruti apa yang ada di dalam kitab tersebut adalah orang yang berbahagia (1:3). Pesan kepada 7 jemaat juga mudah dipahami, misalnya, "bertobat dan membenci apa yang Tuhan benci" (2:5-6). Kita juga dapat memperhatikan kata yang muncul berulang-ulang, seperti "hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh" atau "Barangsiapa menang" atau "Yang penting di sini ialah..."
Kitab Wahyu kemudian menunjukkan tentang ibadah di Surga (pasal 4) dan Anak Domba Allah yang juga adalah Singa yang dapat membuka materai (pasal 5). Setelah itu, kita diperlihatkan dengan 4 kuda, kuda putih yang melambangkan kemenangan (bisa berarti kesuksesan, kemakmuran), kuda merah yang melambangkan peperangan (saling membunuh, pedang besar), kuda hitam yang melambangkan krisis pangan (timbangan), kuda hijau kuning yang merupakan gabungan peperangan, krisis pangan dan penyakit sampar (pandemi). Peristiwa-peristiwa tersebut hanyalah awal permulaan. Sebab masih akan terjadi gempa bumi yang dahsyat (6:12). Yohanes menyebut ini semua sebagai bentuk dari murka Anak Domba (6:16).
Di tengah penderitaan, Tuhan menjanjikan penghapusan air mata (7:17). Berbagai bencana akan melanda dunia (pasal 8) dan kuasa Iblis akan semakin besar (pasal 9). Kitab Wahyu juga mengontraskan pengikut Iblis yang penuh hujat dan dusta dengan pengikut Anak Domba yang tidak berdusta (Pasal 13-14). Murka Allah berakhir setelah 7 malapetaka berakhir (15:1). Kemudian kitab Wahyu memperlihatkan ketujuh malapetaka tersebut (pasal 16). Penghakiman dan kejatuhan Babel akan terjadi (pasal 17-18).
Apakah yang dimaksud dengan Babel adalah suatu pemerintahan, kerajaan, korporasi, tetapi satu hal yang jelas bahwa Babel tersebut merupakan "tempat bersembunyi semua roh najis" (18:2). Dengan kata lain, Babel tersebut merupakan kejahatan yang berkekuatan besar. Intinya, kekuatan tersebut dijatuhkan hukuman oleh Allah dan dia dilenyapkan untuk selamanya.
Setelah semua kejahatan diakhiri, maka akan diadakan perjamuan Anak Domba (pasal 19) yang juga disebut perjamuan Allah (19:17). Kristus Yesus adalah Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan (19:16). Iblis, para nabi palsu dan para pengikutnya akan dibuang untuk selamanya (pasal 20).
Kemudian kita diberikan sedikit gambaran tentang kehidupan yang kekal (pasal 21-22) disertai dengan pesan "Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!" (22:7). Orang-orang yang tinggal di dalam Kristus akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan serta berada di dalam kekekalan (22:14).
Ps. Lan Yong Xing