Pendalaman Alkitab KITAB KEJADIAN
Mengapa manusia (saya) diciptakan? Apa sebenarnya tujuan hidup manusia? Mengapa manusia jatuh ke dalam dosa? Mengapa ada penderitaan? Siapakah Allah dan apa sebenarnya yang menjadi rencana-Nya di dalam hidup manusia, dll. Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang sangat mendasar yang seringkali menjadi pertanyaan setiap orang di sepanjang hidupnya. Dan untuk menemukan jawaban ini seringkali orang-orang tertentu melanglang buana ke berbagai tempat dan agama baik secara pengetahuan maupun secara spiritual. Mereka tidak puas dan tidak menemukan titik terang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan esensial di atas melalui agama dan pengetahuan mereka.
Saya pernah mendengar beberapa kesaksian yang mengatakan bahwa mereka memutuskan untuk menjadi pengikut Yesus, salah satunya adalah karena menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas ketika mereka mambaca Alkitab, tepatnya kitab Kejadian, dan membandingkan sebuah cerita atau kisah-kisah serupa dengan kitab-kitab yang lain. Dan hasilnya sungguh mengejutkan, kisah-kisah serupa tersebut (misalnya tentang penciptaan) baik dan teratur serta lengkap diceritakan di dalam kitab Kejadian. Padahal kisah-kisah tersebut adalah kisah-kisah yang terjadi ribuan tahun yang lalu. Dan menariknya lagi, cerita-cerita di dalam kitab Kejadian saling berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan dari kitab-kitab lain baik dengan Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Salah satu contohnya dapat kita temukan di dalam Kejadian 1: 1-3 dimana dikatakan “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi”. Di sini terdapat kata “Allah, Roh Allah, dan firman Allah” yang memperlihatkan relasi di dalam Allah Esa Trinitaris (Tritunggal). Dan jika kita hubungkan dengan Yohanes 1: 1 maka akan sangat jelas bahwa Firman itu adalah Allah sendiri, dan jika kita telusuri lebih lanjut maka firman itu adalah Yesus Kristus sendiri. Jadi, kitab Kejadian sangat erat kaitannya dengan kitab-kitab lain sebagai firman Tuhan.
Oleh karena itu, kitab ini sangat menarik untuk dibaca dan ditelusuri lebih lanjut, selain agar kita lebih terang melihat pertanyaan-pertanyaan esensial di atas dan jawabannya, agar kita juga dapat semakin mengenal Allah dengan benar sehingga relasi kita dengan-Nya lebih terbangun dan intim. Dan saya juga yakin bahwa ketika membaca dan merenungkan firman Tuhan dari kitab Kejadian dengan tekun dan benar, maka kita juga akan berjumpa dengan berbagai pengalaman yang disertai dengan kejutan-kejutan dari kitab Kejadian.
Secara garis besar kitab ini dibagi menjadi tiga bagian besar. Bagian pertama adalah dari Kejadian pasal 1-11. Bagian ini sering dikenal dengan kisah “dari Eden ke Babel”. Bagian ini berisi tentang kisah penciptaan, tujuan hidup manusia, kejatuhan manusia ke dalam dosa, permulaan segala permasalahan, tentang pemulihan kembali ciptaan melalui peristiwa air bah dikarenakan kehidupan manusia sangat bobrok karena dosa-dosanya, dan lain sebagainya, serta diakhiri dengan peristiwa menara babel (Kej 11). Bagian kedua adalah Kejadian 12-25. Bagian ini berisi kisah pemilihan Abraham dan perjalanan hidupnya bersama Allah. Bagian ketiga adalah dari Kejadian pasal 25-50. Bagian ini menceritakan kisah pemilihan dan perjalanan hidup dari keturunan Abraham yakni Ishak, Yakub, dan kedua belas suku Israel bersama Tuhan.
Cristoph dan Marie Claire Barth mengatakan bahwa kisah-kisah di atas adalah kisah dari pemilihan datuk-datuk atau bapa-bapa leluhur Israel. Sementara Water Lamp mengatakan bahwa kisah di atas adalah kisah pemilihan orang-orang pilihan Allah dan perjalanan hidupnya bersama Allah yang juga mengandaikan perjalanan hidup kita sebagai orang percaya bersama Allah. Ya, apa yang dikatakan oleh Barth dan Lamp benar adanya bahwa kisah-kisah di dalam kitab Kejadian mengandaikan kisah perjalanan hidup kita bersama Allah sebagai orang-orang pilihan Allah. Dimana kita dipilih sebagai umat pilihan bukan karena siapa kita, bukan karena kebaikan ataupun kehebatan kita sebagaimana Ia memilih bapa-bapa leluhur, tetapi Allah memilih kita menjadi umat-Nya, ditebus dan diselamatkan-Nya semata-mata hanya karena kasih dan anugrah-Nya saja.
Ketika kita membaca kitab Kejadian kita akan berjumpa dengan jatuh bangunnya orang-orang pilihan Allah di dalam kehidupan mereka dan kita belajar dari situ sehingga kita tidak jatuh di dalam dosa dan kesalahan yang sama di dalam mengikut Tuhan. Ketika kita membaca kitab Kejadian kita akan semakin disadarkan tentang kasih karunia dan anugerah Allah di dalam hidup kita. Dan kita juga akan disadarkan tentang jati diri kita, panggilan dan tujuan hidup kita yang sebenarnya sebagai orang-orang pilihan Allah. Kiranya perjalanan spiritual kita bersama kitab Kejadian semakin meneguhkan kita akan makna dan panggilan hidup kita sebagai umat pilihan Allah!
Ev. Malemmita