Doa Mungkinkah Saya Mendengarkan Suara Tuhan?
Yohanes 10:27
Yesus memastikan bahwa setiap orang percaya dapat mendengarkan Dia - “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Jadi, setiap pengikut Kristus secara alami dapat mendengarkan suara Tuhan" (Mat. 13:14-17).
Kita cenderung berpikir bahwa orang yang bisa mendengarkan suara Tuhan adalah orang yang luar biasa alias super rohani. Yesus mengajarkan bahwa sebenarnya orang-orang bisa mendengarkan suara-Nya (Mat. 13:9), jika mereka tidak menolak untuk percaya atau mengeraskan hati (Mat. 13:19), atau hanya berfokus pada kenyamanan, keinginan dan ego pribadi (Mat. 13:20-22).
Perlu saya garis bahwahi bahwa yang saya maksud dengan mendengarkan suara TUHAN adalah mendengarkan TUHAN berbicara melalui firman-Nya (Alkitab).
Beberapa penyebab kita tidak bisa mendengarkan suara-Nya:
1. Tidak Percaya
Kita tidak percaya bahwa Tuhan berbicara, kita tidak percaya pada Immanuel, Allah beserta kita. kita tidak percaya pada Roh Kudus yang diam di dalam diri kita, yang mengajar kita berdoa, yang menegur dan menginsafkan kita akan dosa-doa kita.
2. Mengeraskan Hati
Seperti orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang terlalu tuli untuk mendengar. Seringkali TUHAN diam karena Dia ingin kita memeriksa hati kita. Dia ingin kita berhenti memelihara dosa tertentu. Dia ingin menggunakan “diam” memaksa kita melakukan introspeksi diri.
3. Motivasi yang salah
Ketika tujuan mendengarkan suara TUHAN adalah untuk memperoleh keistimewaan spiritual, ingin memamerkan kehebatan spiritual di depan orang banyak, ingin mengetahui peta kehidupan masa depan kita. Ingat bahwa, TUHAN ingin kita bersandar pada Dia, bukan pada rancangan-Nya.
4. Terlalu berfokus pada diri sendiri - Kesibukan, Kekhawatiran, Kecemasan!
Kita tidak dapat mendengarkan suara TUHAN apabila hati kita tertuju pada diri kita sendiri (Yer. 29:12-13).
Selalu terburu-buru! (Have not spent enough time with God!)
Tidak sabar! Ingin TUHAN berbicara secepat mungkin! Memaksa TUHAN berbicara! Enggan mengintrospeksi diri! Terkadang TUHAN “diam” karena Dia ingin Anda menunggu dengan sabar dan beriman pada-Nya. Ketika Marta dan Maria memohon Tuhan Yesus menyembuhkan adik mereka, Lazarus yang sedang sakit keras, TUHAN “Diam” dan menunda kedatangan-Nya (Yoh. 11).
Yesus menggunakan perumpanaan 4 jenis kondisi tanah sebagai contoh 4 jenis penerima firman-Nya (Matius 13:1-23). Jadi, apakah kita dapat mendengarkan suara-Nya sangat bergantung kondisi “tanah” (hati) kita.
Sebenarnya yang paling sulit, bukankah mendengarkan suara-Nya, tetapi melakukan perintah-Nya. Sebab ketika TUHAN berbicara kepada kita, seringkali Dia mengoreksi pertanyaan kita jika kita salah bertanya. Dia ingin kita percaya kepada-Nya, tetapi kita cenderung menguatirkan banyak hal. Dia ingin agar kita tidak takut, tetapi kita sering mencemaskan keadaan sekitar kita. Dia sering mengoreksi motivasi kita yang terdalam membuat kita merasa tidak nyaman. Karena hal-hal demikian, kita tidak mau mendengarkan suara-Nya.
Seringkali kita ingin mendengarkan suara-Nya mengenai kita mau menikahi Bella pada bulan Mei tahun ini atau tahun depan, sarapan lontong sayur bu Asiat atau gado-gado Bu Lie Kian, menerima lamaran Raymond Adriel atau Alexander, bekerja di perusahaan Yuki Theophilus atau Fernando. Tuhan tidak berbicara kepada kita berdasarkan apa yang kita inginkan, tetapi Dia berbicara kepada kita berdasarkan apa yang Dia kehendaki terhadap kita. Kita tidak bisa memaksa Tuhan berbicara tentang hal-hal yang ingin kita dengar. Kecuali kita ingin menghubungkan hati kita dengan hati-Nya, kita akan sulit mendengarkan suara-Nya. God speaks to us according to His terms, not ours.
Yang menjadi pertanyaan adalah “Seberapa kuat kerinduan Anda untuk berdoa?” Apakah bagaikan rusa merindukan air? Seberapa rindu Anda untuk hidup dalam kasih karunia dan terang Allah? Seberapa dalam Anda merindukan Allah bekerja mentransformasi dirimu?
Pastor Lan Yong Xing