Search

Artikel What's Important and Not Important For You

Filipi 3:6-11

Apa yang dipandang menguntungkan seseorang, bisa dipandang rugi bagi orang lain. Ada yang memandang, "Rugi makan di luar di waktu kerja" karena kehilangan waktu yang berharga untuk menyelesaikan pekerjaan. Ada yang memandang, "Rugi jika tidak makan di luar" karena kehilangan kesempatan mengubah suasana. Ada yang memandang, "Rugi jika berpacaran dengan orang itu karena tidak ada kemewahan." Ada yang memandang, "Rugi jika tidak berpacaran dengan orang itu karena dia adalah seorang yang benar. Ada yang memandang, "Rugi jika tidak mengambil makanan gratis", tetapi ada yang memandang, "Rugi jika mengambilnya karena lebih berarti jika orang lain yang mendapatkannya."

Kita memandang sesuatu "menguntungkan" atau "merugikan" berdasarkan apa yang penting dan tidak penting bagi kita.

Filipi 3:6 -tentang KEGIATAN aku penganiaya jemaat, tentang KEBENARAN dalam menaati hukum Taurat aku tidak bercacat. 

Paulus menceritakan bahwa dia pernah membanggakan diri akan kegiatan pelayanannya sebagai seorang penganiaya jemaat. Paulus merasa bahwa menganiaya jemaat sebagai bentuk bekerja keras bagi  TUHAN. Penting untuk merenungkan kegiatan-kegiatan kita di hadapan TUHAN, apakah kita melayani Dia atau justru membuat Dia bersusah hati.

Apa yang SEBENARNYA kita lakukan ketika kita  melakukan apa yang kita lakukan

Orang lain mungkin melihat Anda memasak makanan, tetapi sebenarnya Anda sedang menciptakan kebahagiaan. Orang lain mungkin melihat Anda membuat konten di media sosial, tetapi sebenarnya Anda sedang menginspirasi orang tentang kehidupan. Orang lain mungkin melihat Anda mengajar orang menulis, tetapi sebenarnya Anda sedang mengajar orang berpikir. Penting untuk bertanya, apa yang sebenarnya kita lakukan ketika kita melakukan apa yang kita lakukan.

Sebagai contoh, apa yang sebenarnya kita lakukan ketika kita curhat ke mana-mana? Yang sebenarnya kita lakukan adalah kita sedang menunjukkan kepada orang-orang bahwa kita tidak sanggup membereskan masalah kita sendiri. Kita belum sungguh-sungguh membawa persoalan kita kepada TUHAN. Anda pasti suka curhat kepada TUHAN ketika Anda menyadari sebelum Anda selesai berkata-kata, TUHAN telah menjawab doa Anda (Yes. 65:24).

Jika Kristus menjadi yang paling penting dalam hidup Anda, Anda tidak membutuhkan persetujuan manusia, pengakuan manusia, dan pujian manusia.

Galatia 2:6-7 - Mengenai mereka yang dianggap terpandang itu — bagaimana kedudukan mereka dahulu, ITU TIDAK PENTING BAGIKU, sebab Allah tidak memandang muka — bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu yang lain kepadaku. Sebaliknya, mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus untuk orang-orang bersunat

Setelah dipilih dan ditetapkan Kristus sebagai rasul, Ia tidak berusaha menyenangkan Yakobus, Petrus dan Yohanes agar dirinya diterima. Sebaliknya, mereka justru melihat panggilan Kristus di dalam diri Paulus. Anda tidak perlu menunjukkan kepada orang Anda adalah pekerja yang dapat dipercaya, orang akan melihatnya. Anda tidak perlu menunjukkan Anda dekat dengan TUHAN, orang yang dekat dengan TUHAN akan melihatnya. Anda tidak perlu menunjukkan Anda berhikmat, orang akan dapat melihatnya.

Daud tidak perlu menunjukkan kepada kakak-kakaknya bahwa dia mempunyai kemampuan kepemimpinan. Di kemudian hari, mereka melihat langsung kemampuan Daud kepemimpinan Daud sebagai raja yang berkenan di hati TUHAN. Seorang yang bekerja untuk dilihat orang sering kali adalah orang yang tidak benar-benar bekerja. Seorang yang benar-benar bekerja, ia tetap akan bekerja sekalian tidak dimonitor CCTV.

Orang yang dewasa rohani menganggap mencari muka sebagai hal yang tidak penting

Bagaimana Anda melihat barang yang Anda miliki? Apakah Anda menjadikan barang milikmu sebagai benda untuk menunjukkan status Anda, kesuksesan Anda atau sekadar sebagai sebuah alat. Jika Kristus bukan yang utama bagi hidup kita, maka ada banyak hal akan kita jadikan sebagai jati diri kita.

Dalam kehidupan ini, hal yang paling menyedihkan adalah jika TUHAN tidak berkenan memberkati kita. Kita bisa berjuang, dengan kemampuan 1 kita menghasilkan 1. Tetapi ada orang yang sangat diberkati TUHAN, ia bekerja dengan kemampuan 1, TUHAN memberikan 100 kepadanya. Yang menyedihkan jika kita "tidak diberi kemampuan oleh Allah untuk menikmati" (Pkh. 6:2). Jika ini adalah kondisi kita, kita benar-benar harus datang kepada TUHAN untuk bertanya kepadanya. Apakah Dia menahan berkat, karena kita tidak memprioritaskan Dia dalam hidup kita.

Seorang yang tidak diberi kemampuan untuk menikmati kesenangan adalah orang yang tidak dapat "melihat" dengan jelas (cannot perceive with understanding). Yakni, dia melihat orang lain dan situasi sebagai masalah padahal sumber masalahnya adalah dirinya sendiri. Bagaimana jika Anda membawa masalah-masalahmu kepada TUHAN, kemudian TUHAN berkata, "You are the problem!" Ketika kita merasa orang lain adalah masalah kita, atau situasi buruk sebagai masalah, bagaiman jika justru kitalah masalahnya.

Setiap kita perlu mengalami dua bagian kehidupan. Bagian pertama seperti 40 tahun pertama Musa. Kita belajar bahasa, budaya, kepemimpinan, managemen, teknik sipil, mengumpulkan pengalaman, berkarya, berkarier. Bagian kedua kehidupan seperti 40 tahun kedua kehidupan Musa. Bagian ini kita belajar melepaskan diri dari kesuksesan dan pencapaian kita. Sering kali kita mengalami banyak kesusahan karena kita tidak memisahkan kesuksesan kita dengan diri kita. Kita tidak belajar melepaskan.

Apakah Anda pernah mendengar orang mengatakan bahwa dirinya bekerja hingga setengah mati atau nyaris mati? Nah, Esau adalah orang demikian. Dia sangat pintar berburu. Mungkin di rumahnya terdapat banyak pajangan seperti kepala rusa, tengkorak macan tutul, kulit harimau, taring gajah. Karena sangat sukses dalam pekerjaannya, pekerjaannya menjadi hidupnya. Dia bekerja keras hingga "kelelahan", "nyaris mati."

Esau adalah gambaran orang yang tidak menghargai berkat rohani dalam hidupnya. Sebaliknya, Yakub adalah gambaran orang yang memprioritaskan berkat rohani. Dia menangkap dan menahan berkat rohani. Yakub lamban dalam belajar. Jika dia cepat belajar, dia tidak akan menderita kesedihan yang begitu mendalam. Dia tidak belajar dari kakeknya yang dapat melepaskan buah hatinya.

Mzm. 16:4 - Bertambah besar KESEDIHAN orang-orang yang mengikuti ilah-ilah lain.

Semakin banyak ilah-ilah dalam hati ktia, semakin besar kesedihan kita. Bagian kedua dalam kehidupan kita adalah kita belajar melepaskan arti kita tidak menjadikan pencapaian kita sebagai jati diri kita.

Siapa musuh terbesar dirimu? Aku! Diri kita merupakan musuh terbesar kebahagiaan kita. Kita sering menyalahkan orang lain maupun situasi atas ketidakbahagiaan kita. No no no no no! Tidak ada orang yang dapat merusak kebagiaan kita, kecuali kita sendiri. Cara pikir kita yang merusak kebahagiaan kita.

Paulus mengubah cara pikirnya. Apa yang dulu ia anggap keuntungan, kini ia anggap sebagai kerugian, bahkan sampah atau kotoran. Paulus berjuang untuk memperoleh Kristus, berada dalam Kristus, mengenal Kristus, menjadi serupa dengan kematian-Nya (Flp. 3:9-10).

Sering kali orang Kristen tidak benar-benar mati, tetapi pura-pura mati. Padahal firman TUHAN mengajarkan kita harus mati bersama Kristus (Roma 6:6). Setiap ktia pernah pura-pura mati. Apakah Anda pernah dikritik dengan pedas hingga Anda merasa geram, tetapi Anda masih tersenyum dan bersikap ramah? Nah, inilah yang dimaksud dengan pura-pura mati. Sebab, jika kita telah mati bersama Kristus, kita menilai segala sesuatu di dalam Roh Kudus. Sehingga sikap maupun perkataan orang yang membuat kita sakit hati akan kita bawa ke hadapan Tuhan Yesus.

Kita belum mati bersama Kristus jika kita membuktikan kemampuan kita. Kita mungkin berkata, "saya harus menunjukkan kepada dia kalau saya mampu. Sungguh memalukan jika saya gagal dalam hidup." Kita belum mati bersama Kristus jika kita melakukan pembalasan. Kita mungkin berkata, "Dia lakukan satu maka saya akan lakukan lima belas." Dia menggigit tangan anak saya, maka saya akan patahkan tangannya. Dia memecahkan kaca spion saya, saya remukkan mobilnya."

Jika kita perhatikan kata "Christian", maka kita akan mengerti apa yang dimaksud dengan mati bersama Kristus dan hidup bagi Kristus. Kata "Christian" terdiri dari kata "Christ" dan "ian" I am nothing! I am nobody! Aku milik Kristus!

Tidak setiap orang dibaptis karena Kristus. Ada yang dibaptis karena uang dan kuasa (Kis. 8:9). Orang yang bernama Simon tersebut merupakan contoh orang yang tidak berhasil memasuki tahap kedua kehidupan (melepaskan).

Apa tanda seseorang adalah Kristen? Kasihnya kepada Kristus akan sangat kuat dan mendalam. Dia akan khawatir apakah kasihnya kepada Kristus berkurang. Dia akan sangat memperhatikan kasihnya kepada Kristus. Bayangkan Anda sedang menjamu Kristus. Anda membuat muffin mozarella dan matcha. Anda ingin memberikan sup yang sehat buat Kristus. Tetapi hati kesal karena adikmu hanya duduk saja, tidak membantu Anda. Karena kesal Anda berkata kepada Kristus, "Kristus, tegurlah adik saya. Suruhlah dia membantu aku!" Kristus malah mengatakan, "Mengapa kamu menyusahkan diri dengan banyak hal? Adikmu telah memilih bagian yang terbaik." Ketika Kristus menjadi yang utama, Anda tidak tersingung oleh perkataan-Nya. Anda mengasihi Kristus dan tahu bahwa Kristus jauh lebih mengasihi Anda.

Apabila Kristus adalah yang terpenting bagimu, damai sejahtera-Nya akan memelihara hati dan pikiran Anda. Kristus menjadi kebahagiaan Anda. Anugerah Kristus adalah kekuatan Anda. Kasih Kristus menghibur hati Anda. Perkataan Kristus menyatu dengan hidup Anda. Hikmat Kristus ada padamu!

Ps. Lan Yong Xing.

 

Pertanyaan Reflektif

1. Apakah Anda mengungkapkan kepada Kristus akan betapa pentingnya Dia bagimu?
2. Bagaimana biasa Anda membedakan sesuatu penting atau tidak penting?