Search

Artikel TUHAN Membiarkan Sebagian Kesusahan Terus Berlanjut

2 Tawarikh 12:1-8

Apakah saudara pernah meminta kelancaran dalam hidupmu? Kelancaran memang baik, tetapi kelancaran dapat membuat kita melupakan hal yang paling penting.

Setelah kematian raja Salomo, kerajaan terpecah karena konflik saudara. Raja Rehabeam kemudian mengokohkan kerajaannya dan dikenal sebagai raja yang teguh dan kuat. Kelancaran ini justru yang membuat raja Rehabeam dan seluruh kerajaan selatan meinggalkan hukum TUHAN (2 Taw 12:1). TUHAN membiarkan mereka diserang oleh Mesir (2 Taw 12:2-4). Karena serangan ini, Nabi Semaya menyampaikan firman TUHAN,“Beginilah firman TUHAN: Kamu telah meninggalkan Aku, oleh sebab itu Aku pun meninggalkan kamu dalam kuasa Sisak” (2 Taw 12:5). Kelancaran hidup membuat bangsa ini melupakan TUHAN. TUHAN sedang mengingatkan mereka siapa yang memberinya kuasa.

Raja Rehabeam dan pemimpin-pemimpin ini sadar akan kebodohan mereka dan merendahkan diri di hadapan-Nya. Melihat mereka yang berbalik kepada-Nya, TUHAN berfirman, “Mereka telah merendahkan diri, oleh sebab itu Aku tidak akan memusnahkan mereka. Aku segera akan meluputkan mereka dan luapan murka-Ku tidak akan dicurahkan atas Yerusalem dengan perantaraan Sisak. Tetapi, mereka akan menjadi hamba-hambanya, supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepada-Ku dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan dunia” (2 Taw 12:7-8).

Betapa TUHAN ingin mendatangkan kebaikan dan kesejahteraan kepada umat-Nya. Namun, seringkali kenyamanan membuat manusia lupa akan TUHAN. Sehingga, terkadang kesusahan menyadarkan manusia akan TUHAN. TUHAN sanggup membebaskan kita 100% dari kesusahan, tetapi demi mengajar kita, terkadang TUHAN membiarkan sebagian kesusahan terus berlanjut agar kita belajar. Belajar membedakan betapa bahagianya mengabdi kepada TUHAN, Raja Semesta Alam.

Jika kita renungkan dengan sungguh-sungguh, kelancaran mungkin bukanlah hal terpenting yang kita butuhkan. Percayalah bahwa TUHAN berkenan menghadirkan segala hal baik dalam hidup kita. Selidikilah apa yang terpenting dan mintalah dengan bijaksana agar kita tidak melupakan hal yang terpenting.


Ps Wennie Dong