Search

Artikel Tidak Ada Kekuatan untuk Kebahagiaan

Yesaya 37:3

Saat ini Saudara pasti sudah tidak lagi puas hanya sekadar berkata-kata di dalam doa, karena Saudara makin rindu mendekatkan diri kepada Tuhan, makin rindu berdoa dengan sungguh-sungguh. Saudara juga pasti sudah tidak sekadar membaca Alkitab, tetapi merenungkannya secara mendalam. Mengapa di dalam merenungkan firman Tuhan, kita menemukan penghiburan, tetapi juga peringatan? Kekuatan, tetapi juga teguran? Di saat kita hidup dalam dosa, Tuhan menegur keras dan memanggil kita berbalik kepada-Nya. Setelah kita berbalik kepada-Nya, Tuhan menghibur kita dengan kasih setia-Nya. Sangat mengharukan, bukan?

Akibat kesombongan raja, Tuhan mengumumkan hukuman yang akan dijatuhkannya. Padahal sebelumnya, Tuhan telah menyembuhkannya dari penyakit dan memperpanjang usia raja Hizkia atas permohonannya.  Pernahkah Saudara mengalami sakit berbulan-bulan dan terus memohon pertolongan-Nya? Atau Saudara sedang mengalaminya?

Merespons firman Tuhan, raja mengirim Eliyakim mengenakan pakaian kabung kepada nabi Yesaya dengan pesan,

"Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya." (Yes. 37:3).

Dosa yang biasanya terasa manis di saat melakukannya berujung dalam kesesakan dan hinaan. Terkadang manusia bisa memiliki kerinduan yang tidak sesuai dengan akal sehat. Manusia terkadang memiliki kebiasaan untuk khawatir sehingga ketika segala sesuatu dalam keadaan baik, manusia akan mencari-cari hal-hal tertentu untuk dikhawatirkan. Manusia terkadang menyimpan dendam dan merasa puas dengannya. Terkadang kata "dendam" diganti dengan kata "kesal", supaya  terkesan lebih ringan. 

Tuhan menjanjikan penyertaan-Nya dan kemenangan dalam kehidupan. Dia memberikan kebahagiaan di dalam hati. Namun, jika kita memilih tidak mau mengikuti jalan Tuhan, kita sedang menyusahkan diri. Jalan Tuhan merupakan kebenaran yang diajarkan-Nya, nasihat yang diberkan-Nya, peringatan yang diperingatkan-Nya. Jalan Tuhan bertujuan untuk melindungi kita dari kejatuhan. Jalan Tuhan mengarahkan kita kepada-Nya. Ketika Tuhan memanggil kita menjalankan kebenaran, sebenarnya Dia ingin melindungi, memimpin dan memberkati kita.

Tuhan menaruh kekuatan di dalam hati Anda. Dia juga menaruh kebahagiaan di dalam hati Anda. Apa yang menghalanginya keluar? Ketika kita memilih tidak mengikuti jalan Tuhan, kita menjadi lemah bagaikan ibu yang tidak memiliki kekuatan untuk melahirkan anaknya. Dalam hal ini, kita telah menjadi orang yang menerima kebahagiaan, tetapi tidak memiliki kekuatan untuk menikmatinya. Dosa melemahkan kekuatan untuk menghidupi kebahagiaan dan kuasa Tuhan dalam hati kita. Namun, orang yang berkenan di hati Allah akan menikmati kebahagiaan.

Ps. Lan Yong Xing