Search

Artikel Tempat Perjumpaan Dengan Tuhan (The Meeting Place With God)

Keluaran 30:6

Seorang suami memiliki kebiasaan mengomentari atau bersungut-sungut saat istrinya menyajikan makan malam. “Kelihatannya sayurnya terlalu matang, ikannya kurang fresh atau kok lauknya ini lagi”. Sebelum makan, tentu saja mereka adalah orang kristen yang ingat berdoa dan mengucap syukur.
Suatu hari setelah berdoa, anak perempuannya bertanya, “Papa, apakah Tuhan mendengar kita saat kita berdoa?”.
Papanya menjawab, “Tentu saja, Tuhan mendengar kita setiap kali kita berdoa”.
Anaknya bertanya lagi, “Apakah Tuhan juga mendengar semua yang kita katakan setiap waktu?”
(Dalam hati papanya berpikir anak ini rindu dengan hal-hal rohani) Kemudian papanya menjawab, “Iya sayang, setiap kata dan setiap waktu”.
Anaknya bertanya lagi, “Jadi Tuhan percaya perkataan yang mana?”

Sebagai umat Tuhan, seringkali kita keliru memisahkan kehidupan doa dengan kehidupan sehari-hari. Berdoa dilakukan sebatas ritual yang kosong. Bahkan berdoa dapat dijadikan aktivitas yang boleh ada dan boleh tidak. Berdoa juga telah menjadi sekadar kata-kata yang tidak bermakna. Tahukah saudara bahwa doa dan hidup saling terkait dan tidak terpisahkan?

Leonard Ravenhill menulis dalam bukunya “Why Revival Tarries” (Mengapa Kebangkitan Rohani Tertunda) - Gereja di landa kemiskinan rohani karena:
kita memiliki banyak organiser, tetapi sedikit yang sedih akan dosa
banyak peserta dan pembayar, tetapi sedikit pendoa
banyak penyanyi, sedikit yang dekat dengan Tuhan
banyak pendeta, sedikit yang bergumul dengan Tuhan

banyak ketakutan, sedikit tangisan
banyak fashion, sedikit passion (semangat panggilan)
Banyak penganggu, sedikit pendoa syafaat
Banyak penulis, sedikit pejuang
Gagal disini (berdoa), kita gagal dimana-mana.

We have many organisers, but few agonisers;
many players and payers, few pray-ers;
many singers, few clingers;
lots of pastors, few wreslers;
many fears, few tears;
much fashion, little passion;
many interferers, few intercessors;
many writers but few fighters.

Failing here, we fail everywhere.

Doa sering kali disepelekan karena bisa kapan saja dimana saja (anytime anywhere). Mungkin karena kita berpikir bahwa tidak perlu membayar apa-apa dari dompet sendiri. Mungkin ada yang lebih serius berdoa memohon berkat Tuhan agar dapat membeli tiket konser yang mahal untuk bertemu dengan artis idaman. Tahukah saudara bahwa untuk dapat berdoa seperti hari ini, Tuhan telah membayarnya dengan darah Anak-Nya Yesus Kristus? Dibalik doa yang kita anggap boleh ada dan tidak, ada darah yang harus dicurahkan. Hidup kita dibayar mahal agar kita BERDOA dan BERTEMU dengan TUHAN

Di dalam perjanjian lama, bangsa Israel berjumpa dengan TUHAN dengan melalui Kemah Suci. Kemah Suci dibagi kedalam 3 bagian,
Pelataran - Tempat Kudus - (Tabir) - Tempat Maha Kudus.   

Kemah Suci adalah tempat TUHAN bertemu dengan umat-Nya. Dari desainnya, kita belajar bagaimana kita DILAYAKKAN untuk dapat datang kepada TUHAN. Mulai dari pengorbanan Yesus yang menyucikan kita dari dosa dengan darah-Nya (Pelataran), kemudian kita dilayakkan masuk ke dalam Tempat Kudus dan menghadap takhta Allah yang ada di Tempat Maha Kudus. Kita dilayakkan oleh karena karya penebusan Kristus.

Ada dua mezbah di dalam Kemah Suci. Yang satu adalah mezbah kurban bakaran yang terletak di pelataran Kemah Suci. Yang lain adalah mezbah pembakaran dupa yang terletak di Tempat Kudus.
Tahukah saudara makna dari mezbah persembahan dupa yang kudus ini?
Mazmur 141:2
Kiranya DOAku diterima seperti persembahan dupa di  hadapan-Mu, dan tanganku yang terangkat seperti kurban petang.

Wahyu 5:8
Ketika ia mengambil gulungan kitab itu, sujudlah keempat makkhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan dupa. Itulah doa orang-orang kudus.
(Baca juga Wahyu 8:3)

Persembahan dupa yang kudus ini adalah simbol doa umat Allah. Seperti asap dupa yang naik ke Tempat Kudus, demikianlah kita doa kita naik ke Tuhan Yang Maha Tinggi.
Keluaran 30:6 
Mezbah itu harus kautaruh di depan tabir yang di hadapan Tabut Hukum, di depan tutup pendamaian yang di atas loh hukum, tempat Aku akan bertemu dengan engkau.

Mezbah pembakaran dupa ini terletak paling dekat dengan Tabut Hukum (Ark of The Covenant), tempat TUHAN akan bertemu dengan umat-Nya. Mezbah doa ditempatkan begitu dekat dengan takhta Allah. Artinya, doa adalah bagian penting dalam hidup umat Allah. Untuk dapat berdoa, Yesus mengorbankan diri-Nya untuk membasuh kita dari dosa agar kita dapat masuk ke Tempat Kudus untuk berdoa.

Pertanyaannya, apakah kita sudah sungguh-sungguh berdoa?
Kegagalan berdoa adalah kegagalan menjadi murid Yesus yang sejati. Hidup yang kosong akan menghasilkan doa yang kosong. Gereja yang tidak berdoa adalah gereja yang kosong. Sebuah gereja bisa memiliki fasilitas musik dan sound system canggih, gedung mewah, jemaat yang ramai dengan kegiatan yang padat, pelayan yang dengan berbagai  talenta. Namun jika gereja tersebut tidak berdoa, maka ibadah kita menjadi menjijikkan bagi Tuhan.
Yesaya 1:13
Jangan lagi membawa persembahan yang sia-sia, persembahan dupa adalah hal yang menjijikkan bagi-Ku. Perayaan bulan baru dan Sabat atau pertemuan-pertemuan - Aku tidak tahan melihat perkumpulan raya disertai kejahatan.

Bulan September ini kita merayakan bulan keluarga. Apa yang kita rayakan? Berbagai kegiatan dalam bulan keluarga mulai dari foto keluarga, masak bersama, olahraga bersama, lomba orang tua dan anak, serta Amazing Race. Apa makna dari setiap kegiatan yang kita lakukan? Apakah demi menang sendiri, seru dan heboh, membanding-bandingkan? Ketika kalah, apakah kita marah-marah pada rekan partner kita, bersungut-sungut dan kehilangan sukacita?

Kita merayakan kebersamaan dan persekutuan di dalam Kristus. Kita menikmati anugerah yang Tuhan berikan kepada kita. Kita bersama-sama memiliki amazing race spiritual dimana kita harus berjuang agar dapat mengakhiri pertandingan hidup dengan baik. Kita perlu merenungkan bersama, apakah perayaan bulan keluarga kita berkenan kepada Tuhan atau tidak? Apakah Tuhan akan tersenyum melihat setiap kita, atau justru murka atas kejahatan kita? Jangan pernah memisahkan kehidupan doa dengan kehidupan sehari-hari. Sesungguhnya doa mendatangkan mukjizat. Mukjizat kemenangan, bukan menang di lomba bulan keluarga, melainkan kemenangan atas dosa. Doa yang benar dapat memperbarui hidup setiap kita.

Saya tergelitik melihat postingan dari warungsatekamu di instagram.
"Tiga tips dapat jawaban Tuhan tanpa harus baca firman".
Tahukah saudara apa tipsnya? Setelah di geser, foto selanjutnya,  “Lho… Kok swipe?”.

Tidak ada tips demikian. Artinya tidak mungkin saudara dapat mengenal dan berelasi dengan Tuhan tanpa membaca dan merenungkan firman-Nya.

Jika kita memperhatikan desain Tempat Kudus, dalam ruang yang sama terdapat Kandil Emas (מנורה - menôrâh) dan Meja Roti Sajian. Menorah melambangkan Terang  Kehidupan dan Meja Roti Sajian melambangkan Roti Kehidupan. Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai Terang dan Roti Kehidupan, dan Yesus adalah Firman yang telah menjadi manusia. Desain Tempat Kudus juga mengajar kita bagaimana seharusnya kita berdoa. Kita harus berdoa dalam firman-Nya dan terang kebenaran-Nya. Doa tidak terpisahkan dengan firman-Nya. Saudara berdoa dengan benar JIKA saudara membaca dan mendengarkan firman-Nya.

Tahukah saudara perbedaan pembuat film (filmmaker) dan penonton (audience)?
Pembuat film membuat drama dengan rincian yang lengkap. Mulai dari karakter tiap tokoh, naskah percakapan, latar waktu dan tempat setiap adegan, pengarahan kostum dan berbagai rincian yang ada. Sedangkan penonton, kita hanya menonton garis besar dari film tertentu. Contohnya, film kisah keluarga, sekilas kita menangkap pesan bahwa setiap keluarga memiliki pergumulan masing-masing. Namun, bagi penonton yang menonton film satu kali saja, kita tidak mampu menangkap semua adegan dengan rincian kecil yang dirancang oleh pembuat film.

Saya memiliki kebiasaan menonton film favorit berulang-ulang dan tidak bosan-bosan. Karena setiap kali menonton ulang, saya akan menemukan hal baru yang menarik dari film tersebut. Hal yang mirip juga saya temukan ketika membaca firman kehidupan yang diberikan oleh Pencipta kita. Bedanya, film di dunia menceritakan kisah sesuai tren konsumen (cinta romantis, politik dalam pekerjaan maupun kesehatan mental). Sedangkan firman Tuhan adalah firman yang kekal dan hidup. Firman Tuhan berisi hikmat yang tiada habisnya. Artinya seumur hidupmu pun tidak cukup untuk memahami hikmat dari kekekalan secara total. Dan karena berasal dari kekekalan, firman Tuhan dapat berbicara untuk manusia dari generasi zaman kuno sampai generasi hari ini. Dan sekalipun bagian firman tersebut sudah sering dibaca, Roh Kudus selalu menuntun untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda. Mungkin ada hal baru yang terlewatkan sebelumnya, mungkin juga hal lama yang perlu direnungkan  lebih dalam lagi.

Matius 6:7
Lagi pula, ketika kamu berdoa, janganlah bertele-tele seperti kebiasaan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa dengan banyaknya kata-kata, doanya akan dikabulkan.

Ketika saudara semakin mengenal Allah, saudara akan semakin mengerti mengapa tidak perlu bertele-tele dalam berdoa. Semakin saudara mengenal Allah, saudara juga akan mengerti mengapa harus terus berdoa.

Lukas 18:1
Yesus menyampaikan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan bahwa mereka harus selalu berdoa tanpa jemu-jemu.

Tuhan menetapkan imam besar untuk mempersembahkan dupa yang kudus yang dibakar dengan api dari mezbah kurban bakaran (Kel 30:7-8). Imam besar harus melakukan ini setiap pagi dan senja, secara turun temurun. Dalam pelayanan di dunia, Yesus menghabiskan banyak waktu untuk BERDOA. Yesus juga mengajar murid-murid-Nya untuk berdoa. Selain itu, Yesus menghabiskan banyak waktu untuk mengajar kebenaran agar domba-domba-Nya mengenal Tuhan. Dalam pengajaran-Nya, Yesus bukan mengajar murid-murid-Nya teknik berkhotbah, meeting panjang mempersiapkan program bansos memberi makan jemaat ataupun membuka klinik praktek menyembuhkan orang sakit. Pelayanan Yesus berfokus untuk memperkenalkan diri-Nya sebagai utusan Bapa kepada domba-domba. Agar setiap yang mendengar dan percaya, dapat terhubung kembali kepada Tuhan.

Banyak hal dalam hidup ini yang akan menghalangi saudara berdoa. Kesibukan, kenyamanan, hati yang bercabang, tidak mengenal Tuhan, belum menemukan makna hidup, tidak mengerti makna ibadah dan doa, tidak merenungkan firman-Nya, bosan dan sebagainya. Banyak juga alasan dalam hidup ini untuk berdoa seperti sedang dilanda masalah, hidup dalam kekosongan, kesedihan dan penderitaan. Namun, bagaimana kita dapat benar-benar dan sungguh-sungguh berdoa?

Seorang ayah bermain sambil mengajar anaknya tentang organ tubuh. Ayahnya seakan-akan mengambil salah satu organ dari anaknya dan anaknya akan bertanya, “Apa yang papa ambil dariku?”. Papa menjawab, “Saya mengambil paru-parumu”. Anaknya pun menjawab, “Kembalikan, paru-paruku untuk bernafas”. Jika jawabannya benar, papanya akan mengembalikan kepadanya. Permainan ini berlangsung ke organ lain seperti lambung, usus, otak dan sebagainya. Kemudian papanya mengambil hatinya. Menariknya, tanpa keraguan anak ini menjawab, “Kembalikan, hatiku untuk mengasihi Yesus”.

Saudara akan berdoa dengan sungguh-sungguh ketika saudara belajar mengasihi Yesus Kristus. Saudara akan berdoa tanpa jemu-jemu ketika saudara mulai merindukan-Nya. BERDOALAH sebab hidup kita telah dibayar mahal dengan darah-Nya. TUHAN merindukan anak-anak-Nya datang berjumpa dengan-Nya.

Sudahkah GKI Duta Mas menjadi domba-domba yang berdoa?
Sudahkah keluargamu menjadi mezbah doa?
Sudahkah saudara berdoa?


Ps. Wennie Dong