Search

Artikel Tak Terselami Jalan-Jalan-Nya

Roma 11:33-12:2

Pernahkah saudara menonton drama atau film yang memiliki plot twist, dimana alur cerita film tidak sesuai dengan dugaanmu. Plot twist biasanya membuat penonton kaget dengan mengkhianati ekspektasi penonton. Contohnya: Seorang yang dari awal terkenal orang baik dan dekat dengan pemeran utama, namun di akhir cerita ketahuan ternyata dia adalah dalang dari semua kejahatan. Atau pemeran utama sendiri adalah orang licik tersebut. Mengapa penonton bisa kaget dan merasa dikhianati? Karena adanya ekspektasi.

Banyak hal di dalam firman Tuhan yang tidak sesuai ekspektasi kita. Tidak sedikit yang pernah bertanya, mengapa ya Alkitab tercantum banyak kejahatan Israel dan mengapa Tuhan memilih Israel meskipun tidak bermoral? Kain membunuh adiknya sendiri, 10 saudara Yusuf menjualnya ke Mesir, Musa membunuh orang Mesir (hmm mengapa Tuhan pilih Musa dan bukan yang lebih baik?), Daud berzinah, keturunan Daud juga berantakan, Salomo yang bijaksana tetapi gagal mengakhiri hidup yang baik. Firman Tuhan mencatat terlalu banyak dosa dan kejatuhan manusia. Mengapa?

Saudara, jika Alkitab ini mencatat semua hal-hal baik saja, maka kita perlu meragukan buku ini. Banyak kisah ‘penulisan ulang sejarah’ yang dilakukan oleh para politisi untuk menghapus kesalahan masa lalu yang bertujuan mempertahankan nama baik seorang raja ataupun pemerintah. Sebaliknya, Alkitab yang membiarkan catatan kebobrokan dan hal-hal memalukan  manusia. Hal ini menunjukkan keautentikan kitab ini dan apa yang tercatat disini dapat dipercaya, tentu saja dengan tujuan yang penting.

1 Korintus 10:11
Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu zaman akhir telah tiba.

Semua yang tercatat dalam firman Tuhan menjadi peringatan akan kondisi hidup kita. Ketika Yesus dalam perjalanan untuk disalibkan, tubuhnya dicambuk dan berdarah-darah, bahkan sampai pada titik Dia tidak sanggup lagi memikul salib tersebut.

Lukas 23:27-28
Sejumlah besar orang mengikuti Dia, termasuk banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata, “Hai putri-putri Yerusalem, janganlah menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!

Yesus memanggil kita menangisi diri sendiri dan generasi manusia yang menyedihkan. Keadaan Yesus ketika ditampar, diludahi, dicambuk sampai berdarah-darah mungkin membuat banyak orang sedih menangis. Namun, hal yang paling penting untuk kita renungkan adalah mengapa Yesus harus menanggung kengerian tesebut?

Kedatangan Yesus seperti plot twist bagi bangsa Israel, dimana mereka menantikan Mesias dan keselamatan yang berasal dari istana raja, membawa bendera Israel dan melawan Roma. Alur cerita yang terjadi justru adalah bayi yang terbaring dipalungan, mengabarkan tentang kerajaan Allah dan akhirnya membuat pemimpin agama dan membencinya kemudian dibunuh dan disalibkan. Ini sama sekali tidak sesuai dengan ekspektasi. Plot twist ini terjadi karena Tuhan memiliki agenda dibalik pengutusan Yesus  Kristus ke dunia (Hikmat).

Roma 11:33
O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat, dan pengetahuan Allah! sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!

Melalui pandangan manusia yang terbatas, kita dapat mengatakan Yesus disalibkan karena kekerasan hati manusia. Tepat sekali, akan tetapi, hal tersebut hanyalah bagian kecil dari kompleksitas hidup. Tuhan tidak sedang melawan manusia, melainkan melawan kerajaan kegelapan. Kerajaan kegelapan yang memperbudak saudara dan saya, diperbudak oleh dosa ego, gila uang, gila kuasa, keras hati, menolak kebenaran dan mendengar kebohongan iblis, hidup dalam keinginan dunia yang sia-sia. Setiap dosa kita tercatat dalam buku hutang yang semakin menumpuk.

Dalam perjanjian lama, setiap orang berdosa harus mempersembahkan kurban bakaran  dari lembu tidak bercela.
Imamat 1:4-5a
Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala kurban bakaran itu sehingga kurban itu diperkenan untuk mengadakan pendamaian baginya. Kemudian ia harus menyembelih lembu itu di hadapan TUHAN.

Orang berdosa tersebut harus membunuh binatang tersebut dengan tangan mereka sendiri. Bayangkan saja saudara memiliki hewan peliharaan dan saudara perlu membunuhnya sebagai ganti dosamu. Upah dosa Ialah maut. Mungkin saudara bertanya, mengapa demikian sadis? Benar, begitulah sadisnya dosa membunuh kita secara spiritual.

Iblis ketika mempromosikan dosa, tidak pernah menunjukkan bahaya dosa. Iklan rokok masih tersedia tulisan kecil tentang bahaya rokok. Iklan dosa Iblis tidak ada tercantum apapun yang membahayakan, melainkan semua yang enak dan nyaman. Kita dapat melihat ketika Yesus dicobai di padang gurun, iblis merayu dengan, “buktikanlah kamu adalah anak Allah! Sembahlah aku maka aku akan memberikan semua yang kau ingini” (Matius 4:1-11). Rayuan iblis adalah untuk memberi makan ego manusia.

Tahukah saudara iklan iblis yang umumnya dipakai terhadap kita?
Ketika Tuhan menegurmu untuk bertobat,
iblis akan berkata,”masih bisa tunggu, kan manusia memang lemah, tidak bisa begitu spiritual”.

Ketika Tuhan mengingatkanmu tentang identitasmu di dalam Dia,
Iblis akan berkata, “kejahatanmu sudah sangat parah, tidak ada kesempatan lagi bagimu”.

Intinya iblis akan mengatakan memutarbalikkan firman Tuhan agar saudara tidak terhubung kepada Allah. Iblis berencana untuk menghancurkan kita, namun Tuhan ingin menyelamatkan kita.

Melalui Yesus, Tuhan menunjukkan kepada kita betapa mengerikannya dosa. Firman Tuhan tidak memberi iklan pendek, tetapi drama serial dari generasi ke generasi mengenai kengerian dosa! Kisah yang tercantum dalam firman Tuhan adalah autentik dan benar dimana hutang dosa manusia menumpuk dari generasi ke generasi. Tidak ada yang sanggup melunasi hutang tersebut.

Mengapa Yesus datang kedunia dan mati bagi kita? Umumnya kita mengingat KASIH-NYA. Tepat sekali. Namun, salib Kristus tidak hanya tanda KASIH, tetapi juga KEADILAN-NYA. Setiap dosa yang kita lakukan seperti tercatat dalam buku hutang. Yesus datang untuk menyelesaikan problem manusia, sebuah problem besar dalam kekekalan.

Apapun yang Tuhan lakukan, tidak pernah lepas dari karakter-Nya. Tuhan sedang menegakkan keadilan-Nya dan mengaruniakan kasih-Nya. Hutang dosa kita terlalu ektrim sehingga TUHAN sendiri harus menjadi manusia sebagai satu-satunya solusi. Salib Kristus adalah tanda kasih dan keadilan yang hadir bersamaan.

Roma 11:35
Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?

Kristus mati karena dosa
Orang percaya mati terhadap dosa
Orang-orang yang tidak percaya mati dalam dosa

Christ died for sin
Believers die to sin
Unbelievers die in sin

Bangsa Israel gagal mengenal Mesias yang datang karena dibutakan oleh ekspektasi. Kita melihat drama bangsa Israel, membaca dan melihat bagaimana Yesus disalibkan karena penolakan mereka. Pertanyaannya, apakah saat ini kita juga sedang menolak Mesias yang hadir ini? Apakah kita juga sama dibutakan oleh segala kenyamanan dunia dan berhenti mengenal-Nya?

Saudara, Tuhan adalah kekal dan sempurna. Jika kita membandingkan pemahaman Dia dengan TUHAN yang sesungguhnya, mungkin seperti seucil kertas dari sebuah lembaran kertas besar. Jika kita berhenti mengenal-Nya, berhenti belajar firman-Nya, dan merasa sudah tahu, maka berhati-hatilah drama bangsa Israel akan terjadi dalam hidup kita. Tanpa pengenalan yang benar akan Tuhan, kita akan semakin jauh dari hikmat-Nya.

Ada dua orang ibu rumah tangga yang sedang memperbaiki (menjahit) celana suaminya. Salah satunya berkata, “Suami saya sangat menderita. Banyak masalah di tempat kerja, dan bahkan mau istirahat dirumah nonton TV aja tidak ketemu film yang bagus. Ya kami pun ikut stress juga di rumah. Dan ketika kita pergi ke gereja, WLnya jelek, lagunya juga salah-salah nyanyi, dan psstt.. pendetanya kelihatannya tidak persiapan atau jangan-jangan memang gak bisa khotbah. Pokoknya gak ada yang beres deh”.

Kemudian Ibu rumah tangga yang lain mengangguk-angguk. Dan setelah didesak untuk membagikan kisah keluarganya juga, diapun berkata, “Suamiku sangat bersemangat. Setiap kali mau ke gereja selalu tidur lebih awal dan bangun pagi-pagi untuk mempersiapkan diri. Dia senang mendengar firman Tuhan. Dan dalam rumah pun dia sering menceritakan firman Tuhan yang didengar dan dibacanya”.

Tiba-tiba suasana menjadi sangat sunyi dan kedua wanita tersebut melanjutkan jahitan celana suami. Yang satu menambal bagian bokong celana, dan yang satu lagi menambal bagian lutut. Saudara, dari robekan celana kita dapat mengetahui, suami yang satu terlalu banyak duduk, dan suami yang lainnya terlalu banyak berlutut di hadapan Tuhan.

Roma 12:2
Karena itu, Saudara-saudara, oleh kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah: Itulah ibadahmu yang sejati.

Pengenalan akan Tuhan dan hikmat-Nya akan menuntun kita untuk beribadah dengan benar di hadapan-Nya. Yesus Kristus mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban bakaran, anak domba yang tidak bercacat dan yang layak untuk membayar hutang setiap kita. Itulah ibadah Yesus Kristus yang sejati.

Sebagai murid Kristus, seharusnya hidup kita berproses dari teologi (Pemahaman tentang Tuhan) kepada Doxology (Pujian kepada Tuhan) - from Theology to Doxology. Kita mengenal hikmat Allah yang tak terbatas sebagai manusia terbatas. Dan pengenalan akan  jalan-jalan-Nya yang tak terselami menuntun kita untuk berlutut dan memanjatkan Doxology, yaitu puji-pujian.
Roma 11:36
Sebab, segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.

Maukah saudara merenungkan makna salib bagimu?
Maukah saudara mengejar hikmat dan jalan-jalan TUHAN yang tak terselami?
 

Ps Wennie Dong