Artikel Taat pada panggilan-Nya
Ibrani 4-5
Setiap kita dipanggil TUHAN untuk hidup bagi-Nya dan menjadi serupa dengan Kristus. Inilah merupakan panggilan umum bagi setiap orang percaya. Bagaimana dengan panggilan khusus, yang hanya diperuntukkan bagi kita secara pribadi? Misalnya, dipanggil untuk menekuni sebuah profesi tertentu atau usaha tertentu.
Saya pribadi mengetahui bahwa saya dipanggil untuk melayani TUHAN sebagai seorang pastor ketika saya masih SMP. Saya menemukan hal tersulit untuk menerima panggilan TUHAN adalah melawan ego, ambisi, dan agenda pribadi serta kelemahan diri seperti rasa takut yang besar, kekhawatiran yang besar untuk menaati panggilan-Nya.
Saudara, jika TUHAN memanggilmu, Dia pasti akan memberitahumu. TUHAN tidak akan merahasiakan panggilan-Nya terhadapmu, Dia pasti akan menyatakannya kepadamu. Nah, bagaimana kita bisa menyambut panggilan-Nya? Hati yang bersih, pikiran yang terbuka dan menundukkan keinginan kita pada kehendak-Nya adalah kunci penting untuk menerima panggilan-Nya. Kemudian setelah Anda menaati panggilan-Nya, Dia akan membimbing dan mengajar Anda agar Anda dapat melaksanakan tugas panggilanmu. Ketika TUHAN memanggil Anda, Dia pasti memanggilmu dengan sebuah janji. Menaruh harapan pada janji-Nya akan menguatkan kita untuk tetap tekun dan setia pada panggilan kita.
Mengapa ketaatan sedemikian penting dalam memenuhi panggilan kita? Berulang kali firman TUHAN menegaskan, “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman” (Ibrani 3:7, 15; 4:7). Karena tanpa ketaatan, kita hanya menjadi orang-orang yang keluar dari Mesir, tetapi tidak dapat memasuki Tanah Perjanjian.
Bagaimana kita mengetahui apakah kita sudah menaati TUHAN atau belum? Ketaatan akan membuahkan pertumbuhan iman (Ibrani 4:2). Apabila kita menolak bertumbuh di dalam iman, kita sedang menolak menaati kehendak TUHAN. Berulang kali TUHAN mengatakan, “Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku” (Ibrai 4:3, 5) karena ketidaktaatan mereka. Peristirahatan atau REST merupakan kehidupan kekal yang dijanjikan-Nya. Ibrani 5:9 menegaskan, “Sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.” Artinya, keselamatan abadi hanya bagi orang-orang yang taat kepada-Nya.
Setiap kita yang mendapat bagian dalam panggilan surgawi, dipanggil untuk berfokus pada Kristus Yesus (Ibrani 3:1). Mengikuti Yesus setiap hari, artinya menaruh fokus pada Kristus setiap hari. Kristus adalah Imam Agung kita. Berfokus pada Dia, juga berarti berlindung di dalam Dia. Hal ini sangat diperlukan, karena kita lemah. Kristus merasakan kelemahan-kelemahan kita. Dia mewakili kita di hadapan Bapa.
Ketika TUHAN mempersiapkan kita, proses tersebut bisa sangat lama. Dari Musa membela seorang Ibrani hingga dia berjumpa dengan TUHAN dan diutus-Nya membutuhkan waktu 40 tahun. Dari Daud diurapi sebagai raja hingga dia benar-benar menjabat sebagai raja membutuhkan waktu belasan tahun. Dari Paulus mengalami perjumpaan dengan TUHAN hingga dia benar-benar melayani atau diutus untuk melayani membutuhkan waktu 14 tahun. TUHAN memproses hati kita. TUHAN mengajar dan menguduskan kita bagi-Nya.
Nah, menaruh fokus pada TUHAN tidak dapat dipisahkan dengan tugas kita, yakni kita dipercayakan untuk setia dalam segenap rumah-Nya (Ibrani 3:2). Zakaria 3:7 menyatakan,"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumah-Ku dan mengurus pelataran-Ku, dan Aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini.”
Singkat kata, TUHAN menuntut ketaatan kita. Akankah kita menaati panggilan-Nya?
Ps. Lan Yong Xing