Artikel Sukacita Menghidupkan
1 Tesalonika 3:8
Salah satu tujuan berkhotbah adalah menenangkan hati yang gelisah dan menggelisahkan hati yang tenang. Dalam membimbing orang kepada Tuhan, kita pasti khawatir apabila yang bersangkutan sudah mulai goyah di saat dicobai oleh si penggoda. Atau sebaliknya, yang bersangkutan hidup dalam damai sejahtera palsu. Dia yakin semuanya baik-baik saja, padahal Tuhan telah menarik damai sejahtera-Nya seperti yang pernah di alami oleh bangsa Israel. Pada masa itu, mereka begitu yakin akan perlindungan, penyertaan dan damai sejahtera Tuhan padahal Tuhan sudah tidak berkenan pada mereka. Lebih menyedihkan lagi, di dalam masa pelayanan Yehezkiel, Tuhan menarik Roh-Nya dari Bait-Nya sendiri.
Paulus bergembira setelah dia mengetahui iman dan kasih jemaat di Tesalonika. Paulus bahkan berkata, "Sekarang kami hidup kembali asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan." (1 Tes. 3:8). Apakah Saudara mengkhawatirkan iman dan kasih anak-anakmu? Apakah Anda mendoakan dan menasihati mereka agar tetap teguh berdiri di dalam iman mereka kepada Yesus Kristus di tengah pengaruh dunia yang sangat dahsyat?
Di saat kita melihat orang-orang yang kita gembalakan mengalami pembaruan oleh Roh Kudus, maka kita pasti hidup kembali. Hati kita yang tenggelam dalam kesedihan dibangkitkan kembali. Inilah sukacita yang menghidupkan! Hati kita dipenuhi dengan sukacita abadi di saat kita menemukan orang-orang yang kita layani menjadi tidak bercacat dan kudus di hadapan Allah.
Ps. Lan Yong Xing