Artikel Setelah itu! Bagaimana Engkau Akan Membangun Relasimu?
Kisah Para Rasul 15: 35-41
Pernahkah Anda melihat atau mengalami sendiri, menyaksikan orang yang Anda kagumi, teladan iman bagimu terlibat konflik dengan seseorang! Kira-kira bagaimana perasaanmu? Tentu tidak nyaman bukan, tidak menyangka, bahkan bisa jadi di dalam hati kita akan bertanya-tanya mengapa dan apa gerangan yang sedang terjadi! Di dalam bacaan kita hari ini kita menyaksikan konflik dua orang teladan iman bagi orang-orang di sekitarnya. Mereka berdua dapat dikatakan sebagai saka guru jemaat yang menjadi contoh teladan iman bagi orang banyak. Keduanya (Paulus dan Barnabas), bukanlah orang yang tidak saling kenal, tetapi mereka adalah orang yang dekat. Mereka pernah melalui berbagai medan pelayanan bersama bahkan pernah dianiaya demi imannya (Kis 13: 50, Kis 14:12). Tidak hanya itu, ternyata mereka berdua adalah pilihan Roh Kudus untuk menjalankan misi Allah sebagai satu tim (Kis 13:2). Tetapi pada akhirnya tetap ada konflik di antara mereka.
Sumber konflik yang menyebabkan renggangnya relasi antara Paulus dan Barnabas dapat kita temukan pada ayat 37-39 bacaan kita hari ini, yakni Markus. Ya mereka mereka berselisih paham dan pandangan terhadap Markus. Dengan kata lain, konflik relasi sesama rekan sepelayanan ini tidak hanya terjadi antara Paulus dan Barnabas, tetapi juga antara Paulus dan Markus sebab Paulus merasa bahwa Markus pernah tidak mau turut di dalam pekerjaan Tuhan. Konflik relasi ini mengingatkan kepada setiap kita bahwa walaupun kita sudah akrab, se-visi dan tujuan dengan seseorang, kita dengan mereka tetaplah memiliki perbedaan tertentu. Ada kesamaan sekaligus terdapat juga ketidaksamaan sebab masing-masing khas pada dirinya sendiri, yang memiliki prinsip, cara berpikir, dan cara pandang sendiri. Dan oleh karena, apa pun yang terjadi, mestilah ada ruang kerendahan hati dan dialog jika terjadi perbedaan-perbedaan yang ditemukan baik di dalam sikap, persepsi, berpikir, merancang dan melakukan segala sesuatu, terlebih lagi melakukan pelayanan-Nya!
Lantas bagaimana kisah keberlanjutan relasi-relasi yang berkonflik ini? Jika kita membaca 2 Timotius 4:11, di sana dikatakan bahwa Paulus meminta Markus untuk datang padanya sebab pelayanan Markus sangat penting baginya. Artinya telah terjadi pemulihan relasi antara Paulus dengan Markus, dan hal ini tentu juga mengandaikan pemulihan relasinya dengan Barnabas sebab sumber pertikaian mereka telah terselesaikan. Pemulihan relasi terjadi tentu saja karena masing-masing pihak mau belajar rendah hati dan mengutamakan apa yang paling penting yakni pelayanan, dan masing-masing memilih fokus kepada Allah daripada orang lain atau masalah itu sendiri. Dari sini kita juga belajar bahwa di dalam pelayanan, kita juga tidak lekang terhadap kritikan dan perbedaan pendapat. Dan jika hal itu kita alami maka mari kita belajar rendah hati, mengarahkan hati kita, fokus kita hanya kepada Allah saja!
Setelah itu (setelah perbedaan pendapat mengenai Markus) relasi Paulus dan Barnabas renggang, dan tentu relasi Paulus dan Markus juga renggang. Tetapi kemudian relasi di antara mereka pulih sebab relasi mereka dengan Allah sudah beres. Mereka fokus kepada Allah. Setelah “itu” ……………(silahkan diisi), bagaimana relasimu dengannya? Doakanlah relasimu dan bawalah kepada Tuhan. Mohonlah campur tangan-Nya dan bertindaklah untuk memulihkan relasimu itu. Kiranya Tuhan Yesus menolong dan meneguhkan langkahmu!
Ev. Malemmita