Search

Artikel Sampaikan Berita Pertobatan dan Pengampunan

Luk 24:44-53

Hari ini kita menghayati hari kenaikan Yesus ke surga. Mari kita perhatikan ada hal menarik yang terjadi. Reaksi para murid yang ditinggalkan Yesus ini berbeda ketika ditinggal Yesus mati disalib. Ketika Yesus mati disalib, reaksi mereka sangat terpukul, sedih, kecewa juga, pokoknya mereka menjadi sangat muram. Tapi bandingkan ketika Yesus meninggalkan mereka untuk naik ke surga, reaksi mereka sukacita, dan senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah. apakah karena kehidupan social mereka berubah, seperti jadi kaya atau berkuasa? Tidak juga, apakah mereka bebas tugas dan kewajiban dari mengikuti Allah karena Yesus meninggalkan mereka? tidak juga, bahkan ada tugas besar dari Tuhan Yesus dan ketika menjalaninya akan berhadapan dengan berbagai macam tantangan dan juga penderitaan. Lalu apa yang menyebabkan , mereka  bisa bersukacita dan begitu bersemangat dalam memuliakan Tuhan?

Mari kita lihat apa yang terjadi pada ayat dalam bacaan kita tadi. Sebelum Yesus mengajak mereka ke dekat  Betania dan naik ke surga, Yesus memberikan wejangan kepada mereka, dan membuka pikiran mereka. lalu pikiran mereka menjadi terbuka. Mereka diberikan amanat untuk menjadi penyampai kabar baik bagi segala bangsa. Mereka juga dijanjikan Roh Kudus yang akan memperlengkapi mereka sebagai penyampai kabar baik. dan terakhir sebelum Yesus naik ke Surga, Ia memberkati para muridNya.

Pikiran  para murid terbuka, apa maksudnya? Bukankah selama ini para murid selalu bersama dengan Yesus? seharusnya kan mereka bisa mengerti. Memang betul, para murid selalu bersama dengan Yesus, tapi mereka tidak mengerti gambaran utuh tentang apa maksud Allah, isi firman Allah yang disampaikan para nabi dan hubungannya, kematian dan kebangkitan Yesus. ibaratnya pengalaman mereka bersama dengan Yesus seperti  kepingan puzzle yang belum tersusun. Nah kemudian Yesus membuka pikiran mereka dan menjelaskan kepada mereka tentang semuanya itu, sehingga mereka tahu gambaran utuh tentang kepingan puzzle yang terpisah-pisah itu. sekarang mereka mengerti. Mereka mengerti keseluruhan apa yang menjadi maksud dan tujuan Allah kepada umat manusia.mereka mengerti hubungan antara Yesus dengan kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.  Mereka menjadi mengerti bahwa ada keselamatan yang diberikan Allah kepada umat manusia. Mereka mengerti jalan penderitaan yang dialami oleh Yesus. mereka bisa melihat dari sudut pandang Allah. sehingga mereka bisa memahami penderitaan bukanlah suatu menakutkan lagi tapi ada kebesaran dan kemuliaan dibalik jalan penderitaan tersebut. yaitu keselamatan yang diberikan Allah.

sebagai contoh : pandangan orang naik gunung. Bina kader angkatan di bawah saya, mereka diberitahukan ada kegiatan naik gunung. Reaksi mereka  ada yang stress, ada yang takut, ada yang bingung, ada juga yang berkeluh kesah (ngedumel), namun juga ada yang senang karena memang pernah naik gunung sebelumnya. Semuanya tau bahwa akan mengalami penderitaan ketika naik gunung, tapi mengapa reaksi mereka bisa berbeda-beda. Mereka kebanyakan bingung, apa hubungannya antara naik gunung dengan menjadi seorang pendeta.  Ketika selesai naik gunung, mereka semua disuruh membuat reflesi tentang pengalaman mereka naik gunung dan apa yang dipelajari. Kemudian setelah itu dijelaskan oleh Pembina mereka, tentang apa hubungan antara naik gunung dengan menjadi seorang pendeta. Ada banyak hal ternyata yang dapat dipelajari ketika mereka naik gunung. Seperti dalam melayani Tuhan, seperti tanjakan yang tidak ujungnya, sering membuat lelah , sering membuat kita tersiksa, namun tetap berpengharapan dengan terus berjuang  naik sampai melihat akhirnya yaitu di puncak gunung dimana Allah tersenyum kepada kita melalui pemandangan yang indah. Atau juga, bagaimana membantu teman seperjalan yang kesulitan naik gunung, apakah ditinggalkan atau dibantu agar bisa bersama-sama menuju puncak. Sama seperti jemaat Tuhan yang akan mereka layani, apakah mereka hanya mempedulikan diri mereka atau dibantu agar bisa sama-sama menunju puncak.  Mereka dibuka pikirannya, yang mungkin ketika sebelum naik gunung atau pada waktu naik gunung, tidak pernah terpikirkan. Dan ini berdampak pada beberapa orang yang akhirnya mereka menjadi sangat menyukai naik gunung dan mereka bersukacita, padahal kegiatan naik gunung masih tetap akan membuat mereka menderita dengan proses naiknya. Tapi kini mereka memiliki pemahaman bahwa ada hal-hal yang indah yang jauh lebih berharga dibanding penderitaan yang harus mereka alami. Nah kurang lebih seperti inilah sukacita yang para murid alami, memang mereka mendapatkan tugas yang berat, penuh tantangan dan dijalani dengan penderitaan, tapi mereka bersukacita karena dibalik itu ada sukacita yang jauh lebih berharga dibandingkan dengan penderitaan yang mereka alami.

Kita butuh untuk dibukakan pikiran kita agar kita bisa mengerti sudut pandang Allah.  pernahkah saudara membaca alkitab kemudian bingung dan tidak mengerti? Atau ketika membaca alkitab terasa biasa-biasa saja. kemudian suatu ketika saudara membaca ayat yang sama tapi tiba-tiba saudara  memiliki pemahaman yang baru. Kemudian saudara bisa merasakan apa yang Allah rasakan atau apa yang Allah ingin agar kita pahami? Kemudian saudara menyadari bahwa ternyata ayat tersebut sangat berhubungan dengan keadaan saudara saat itu.

Oleh karena ketika saudara bersaat teduh,membaca dan  merenungkan firman Tuhan, maka mintalah agar Allah membukakan pikiran saudara, agar saudara mengerti isi dari firman yang dibaca. Berdoalah apa yang hendak Allah sampaikan kepada saudara dari firman yang dibaca. Ingat bahwa Allah tidak hanya untuk supaya saudara mengerti saja, tapi juga Allah ingin agar saudara pun mengikuti apa yang menjadi kehendak Allah melalaui firman yang saudara baca. Nah jika saudara melakukukan hat tersebut maka dapat dikatakan saudara adalah pelaku-pelaku firman.

Demikian juga dengan para murid ketika Yesus membuka pikiran mereka, bukan hanya sekedar supaya mereka paham dan mengerti saja, tapi mereka diberi tugas mulia untuk mengabarkan kabar baik kepada semua orang.

Biasanya ketika orang-orang Kristen zaman now memberitakan kabar baik itu seperti apa? tentang Allah yang sudah memberikan diri untuk menyelamatkan manusia, kamu cukup dengan percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat hidupmu maka kamu akan mendapatkan pengampunan dosa. Kata-kata yang begitu indah bukan? Siapa yang tidak mau diselamatkan dan diampuni dosanya, rasanya semua orang pun mau. Apakah ada yang salah dari pernyataan tersebut? tidak salah memang. Benar bahwa berita tentang pengmpunan dosa itu harus disampaikan. Tapi kan bukan hanya tentang pengampunan dosa. Yang harus diberitakan juga adalah pertobatan. mari kita lihat ayat ini baik-baik.

dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Lukas 24:47

lalu berkata: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.Mat 18:3

pertobatan itu berbicara tentang bagaimana kita merendahkan diri kita di hadapan Tuhan. bukan keinginan kita yang utama namun kehendak Tuhan yang terutama. Pertobatan juga berarti menyesali dosa yang dahulu dilakukan dan berusaha untuk berbalik dari dosa dan menjauhinya. Pertobatan juga berbicara tentang bagaimana kita bisa fokus untuk mengikuti Tuhan. bagaimana hati kita apakah memang sungguh-sungguh mengikuti Tuhan. jika memang kita bertobat maka kita akan benar-benar berusaha untuk melakukannya dengan kesungguhan hati. ada hati dan hidup yang diubahkan ketika melakukan pertobatan. hati yang rela untuk dibentuk dan perbaharui oleh Tuhan

Mengapa perlu pertobatan? tidak cukupkah hanya dengan mewartakan pengampunan dosa saja?

Jika hanya pengampunan dosa saja tanpa ada pertobatan, maka orang tersebut tidak akan perubahan hati dan hidupnya akan sama saja seperti sebelumnya. Sebagai contoh : ada 2 orang teman yang terjerat pinjaman online karena pola hidupnya yang sangat konsumtif. Hidup mereka tak tenang karena terus ditagih oleh debt collector. Singkat cerita mereka mendapat pengampunan dengan dihapuskannya hutang mereka. yang satu bertobat dari pola hidup yang konsumtif, sementara yang satunya tetap melakukan perilaku konsumtif dengan melakukan pinjaman lainnya. Nah kira-kira mana yang hidupnya tetap selamt? Yang bertobat bukan, karena ada perubahan hidup yang dilakukan. Demikian juga dengan pengampunan yang diberikan Allah kepada kita menjadi sia-sia, jika kita tidak bertobat. Kita pun akan terus terjerat oleh kuasa dosa terus. Mau sampai kapan pun pengampunan diberikan, jika tanpa pertobatan maka tidak akan menolong kita. Hidup kita tetap sama, tidak ada perubahan hati maupun perbuatan, oleh karenanya kita perlu bertobat.   

Mengapa orang lebih suka hanya menyampaikan kabar pengampunan dosa saja tanpa pertobatan?

  • Diri sendiri belum mau bertobat. Masih merasa bahwa kepuasan atau kesenangan sendiri lebih utama dibandingkan pertobatan. kurang percaya bahwa hidup dengan pertobatan itu akan membuat hidupnya lebih baik. yang dilihatnya hanya penderitaan saja karena tidak bisa menikmati kesenangannya lagi
  • Takut akan resikonya. Khawatir kalau nanti orang tersebut tersinggung dan dijauhi oleh orang tersebut sehingga hubungan jadi renggang..

Nah jika kita mengalami hal tersebut maka kita mohon bantuan Tuhan agar pikiran kita dibukakan. Bahwa pertobatan itu penting bagi kita. pertobatan itu membawa kita kepada hidup yang berkenan di hadapan Allah. pertobatan itu membawa kita kepada damai sejahtera. Pertobatan itu merupakan jalan masuk utuk kita lebih mengenal Allah dan jalan-jalanNya. Pertobatan membuat hati kita diubahkan sehingga lebih mengutamakan Tuhan diatas segalaNya. Pertobatan membawa diri kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Mari kita renungkan pertobatan dan pengampunan dosa, mohon Roh Kudus yang membukakan hati dan pikiran kita. setelah itu mari kita sampaikan berita pertobatan dan pengampunan dosa kepada orang-orang di sekitar kita.

Ps. Anthonius