Search

Artikel SAHABAT YANG BER-DIAKONIA

Pelayanan Diakonia termasuk salah satu pelayanan penting dalam kehidupan bergereja. Diakonia berasal dari kata diakonos (bahasa Yunani) yang berarti pelayanan yang bisa diartikan dengan care atau service. Diakonia merupakan pelayanan kasih bagi sesama di tengah dunia yang terluka. Saya senang dengan definisi gereja oleh John Zizioulas (2015, 15) di mana ia mengatakan, gereja adalah “a mode of existence, a way of being”. Kehadiran gereja tidak terlepas dari tugas pelayanan berdasarkan karunia seperti yang disampaikan oleh Paulus,

Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan (diakonia), bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai satu kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus… (Ef. 4:13-14)

Dalam Perjanjian Lama, kata pelayanan (abad) sudah muncul bahkan di Kejadian 2:5 yang diterjemahkan dengan “mengusahakan”. Kata ‘abad’ berarti ‘melayani’. Kristus adalah diaken (hamba) yang menyerahkan hidup-Nya. Pelayanan (diakonia) bukan untuk menjadi yang paling disukai seperti yang digambarkan dari permintaan ibu Yohanes dan Yakobus (Mat. 20:20-28) tetapi seperti Anak Manusia yang melayani (diakonia) dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Kristus menegaskan demikian, “Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani (diakonoon)? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah, kamu sebagai pelayan (diakoneo)” (Luk. 22:27).

Pelayanan diakonia merupakan misi dan tugas penting orang-orang percaya. Sudah tentu, pelayanan diakonia tidak sebatas memberikan bantuan pengobatan, kesehatan, kedukaan. Pelayanan diakonia merupakan pelayanan yang luas, yang pada dasarnya melayani manusia dalam rangka memulihkan harkat dan martabat manusia yang memiliki imago dei. Pelayanan diakonia berorientasi pada wellbeing sesama yang bersifat holistik. Pelayanan diakonia didasari oleh cinta kasih yang berorientasi pada pengembangan sesama (universal flourishing).

Pelayanan diakonia menghadirkan Kerajaan Allah (Mat. 3:2; 4:17; 10:7), yakni Kerajaan Keadilan dan Shalom (Mat. 4:23; 9:35; 6:33). Sebab tujuan dari bekerja bukan demi mengumpulkan harta kekayaan, melainkan tujuan dari bekerja adalah mengusahakan kesejahteraan bersama (Pkh. 5:7-16). Pelayanan diakonia bersifat konstruktif dan inklusif dalam pemulihan imago dei (Mat. 5:38-48). Pelayanan diakonia bukan untuk pertunjukkan rohani, dan juga bukan untuk memperoleh kekaguman, sanjungan dan pujian. Sebaliknya, pelayanan diakonia harus dilakukan dengan kerendahan hati dan cinta kasih. Pelayanan diakonia yang sejati tidak butuh promosi. Pelayanan diakonia harus berlandaskan imitatio Christi, yakni meneladani pelayanan Kristus (Ef. 5:1-2). Mari GKI Duta Mas menjadi Sahabat yang ber-diakonia!

Ps. Lan Yong Xing