Search

Artikel Roti dan Air Yang Berasal Dari Tuhan

Yesaya 30:18-20

Apakah saudara menimbang berat badan setiap hari? Kita memperhatikan asupan makanan dan minuman (menghitung kalori) untuk menjaga kesehatan. Namun, apakah saudara memperhatikan kesehatan spiritualmu? Kekeringan spiritual dapat kita rasakan melalui beberapa hal. Hati yang kosong dan jenuh, hati yang lelah, gelisah, tidak dapat menikmati hal yang menyenangkan dan you name it. Sangat tidak nyaman bukan?

We need real food!
Jiwa kita merindukan Tuhan bagaikan rusa merindukan air (Mzm 42:2). Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai roti hidup (Yoh 6:35) dan memberikan air hidup kepada yang meminta kepada-Nya (Yoh 4:10). We need Jesus! Kepuasan hanya akan berasal dari-Nya. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan (Mat. 5:6).

God is waiting!
Yesaya 30:18
Sebab itu, TUHAN menanti-nanti untuk menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; karena itu Ia bangkit untuk menyayangi kamu. Sebab, TUHANlah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nanti Dia!

TUHAN menantikan hari di mana Ia dapat menunjukkan kasih-Nya kepada kita. Hari dimana kita berbalik seperti anak bungsu yang hilang. Hari dimana kita berbalik seperti anak sulung yang sadar dan sungguh menikmati kasih-Nya (tidak hanya fasilitas/berkat). God is waiting for that day to come.

Sekalipun terkadang Tuhan perlu memberikan roti kesesakan dan air kesengsaraan kepada kita sebagai bentuk hukuman dan penghakiman atas pemberontakan kita, roti dan air demikian tidaklah untuk selamanya. Roti kesesakan dan air kesengsaraan berfungsi sebagai rotan untuk menyadarkan kita. Karenatanpa rasa sakit, manusia sangat sering tidak sadar akan dosa dan pelanggarannya.

Yesaya 30:20
Walaupun Tuhan memberi kamu roti kesesakan dan air kesengsaraan, Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, dan matamu akan terus melihat Dia

Tuhan adalah Pengajar yang menyatakan diri-Nya kepada kita. Maukah kita mengarahkan mata dan terus melihat kepada-Nya? Sebab, hanya di dalam Dialah, jiwa kita sungguh dapat dipuaskan. Maukah saudara meminta dan mencari Sang Pemberi roti dan air kehidupan?

Ps. Wennie Dong