Artikel Rencana Siapa?
Saya percaya setiap kita membuat rencana, bukan? Moga-moga demikian ya, atau apakah Saudara menjalani hidup ini dengan mengikuti arah tiupan angin dan melayang-layang tanpa tujuan? Well, orientasi hati kita dalam membuat rencana mempertaruhkan masa depan kita.
Lot mengarahkan hatinya pada Sodom karena dia melihat bahwa wilayah tersebut kondusif untuk menjadikan dia seorang konglomerat di sana. Hati Lot memang berpaut pada kota tersebut sehingga dia berlambat-lambat alias menunda-nunda ketika diperingatkan dua orang malaikat untuk segera meninggalkan kota tersebut, katakanlah ia hanya bisa membawa satu ransel. Bayangkan Lot harus meninggalkan rumah super mewahnya, gudang-gudangnya serta kendaraan mewahnya. Istri Lot juga mengarahkan hatinya pada kota tersebut sehingga ketika menyelamatkan dari kota tersebut dia menoleh ke belakang dan menjadi tiang garam. Sekalipun sudah keluar dari Sodom, kedua anak Lot hidup menurut nilai atau gaya hidup kota tersebut, yakni mereka meniduri ayah mereka sendiri.
Abimelekh juga memilih rencana, dia ingin menikahi Sarah yang dia ketahui sebagai adik Abraham. Karena hatinya tulus, TUHAN memperingatkan Abimelekh,
"Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan HATI YANG TULUS maka Akupun telah MENCEGAH engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku, sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia" (Kejadian 20:6)
Saudara, apakah Anda bersukacita apabila TUHAN MENCEGAH Anda berbuat dosa terhadap Dia?
Saudara, setiap kali Saudara berdoa, ke mana Saudara mengarahkan hati Saudara? Biasanya jika saya berlutut di kantor, saya akan mengarahkan hati ke langit. Jika saya berlutut di kamar pastori saya, maka saya akan berlutut menghadap ke arah ruang ibadah (sanctuary). Saya jadi teringat dengan Mazmur 138:1-2
Dari Daud. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan SEGENAP HATIKU, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak SUJUD KE ARAH BAIT-MU yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Saya menemukan hidup saya jadi sangat bermakna ketika saya bekerja sama dengan TUHAN. Sehingga saya dapat mengatakan, "Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku. Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku." (Mazmur 138:3).
Yang sangat berharga dalam hidup ini adalah TUHAN melindungi kita dari amarah musuh yang membuat kita dalam kesesakan. "Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; menyelamatkan aku." (Mazmur 138:7).
Hidup ini sangat berharga ketika hidup ini bukan lagi tentang rencana kita, tetapi rencana-Nya. "The LORD will work out his plans for my life - for your faithful love, O LORD, endures forever. Don't abandon me, for you made me." (Mazmur 138:8 NLT).
Ps. Lan Yong Xing