Artikel Permulaan Kebahagiaan adalah Kesadaran Akan Keadaan
Ratapan 1
Tahukah Saudara bahwa Kristus Yesus menyerahkan diri untuk mati di kayu salib demi kebahagiaan Saudara? Tanpa kematian Kristus, kita tidak akan berbahagia. Tanpa kematian Kristus, kita tidak dapat datang kepada Bapa dan menikmati kebahagiaan-Nya.
Perbedaan utama orang bodoh dan orang bijaksana adalah orang bodoh tidak menyadari kesalahannya sedangkan orang bijaksana dapat melihat kesalahannya sendiri? Orang bodoh menilai dengan asumsi, orang bijaksana menilai dengan Roh Allah. Orang bodoh memperhatikan segala sesuatu dari sudut pandangnya, orang bijaksana memperhatikan segala sesuatu bersama Allah. Orang bodoh tidak mau diajar, orang bijaksana suka diajar Roh Kudus.
Permulaan kebahagiaan berangkat dari menyadari kekeliruan sendiri. Firman TUHAN di Mazmur 19:13 mengajarkan, "Siapakah yang dapat mengetahui kekeliruannya sendiri? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari." Hal yang membuat anak yang hilang berbahagia adalah dia menyadari keadaannya dan memutuskan untuk kembali kepada bapanya.
Ratapan 1 memuat kesadaran akan keadaan. Berulang kali penulis Kitab Ratapan menunjukan keadaan di mana orang-orang dipenuhi kesengsaraan dan mencari makanan hanya demi bertahan hidup. Hal ini ternyata karena dosa dan pelanggaran mereka, kedegilan hati dan pemberontakan mereka (Rat. 1:5, 14, 18, 22). Penulis menyadari bahwa mereka telah menyebabkan murka TUHAN menyala-nyala.
Dalam kesedihannya, penulis berkata, "TUHANlah yang benar, karena aku telah memberontak terhadap firman-Nya." (Rat. 1:18a). Dalam kesengsaraannya, dia menyadari bahwa TUHANlah yang benar. Apakah kita menyadari kemiskinan rohani, kemalangan dan kebodohan kita? Apakah kita menyadari TUHAN adalah benar ketika Dia terpaksa menghajar kita? Apakah kita menyadari bahwa kita harus menyingkirkan keinginan kita yang tidak berkenan di hati-Nya? Apakah kita menyadari kita harus memperbaiki sikap pelayanan kita yang melukai hati-Nya? Apakah kita menyadari bahwa kita mengejar kesia-siaan dan hidup dalam kekosongan?
Ps. Lan Yong Xing