Search

Artikel Orang Yang Tinggi Hati Dipermalukan

Ester 6-8

Review dari pasal-pasal sebelumnya

Penerima Pesan

Pemberi Pesan

Respon

Tujuan

Raja

Memukan, Haman, Ester

Menuruti pesan, tanpa memikirkan baik-baik dampaknya.

Menyenangkan diri dan agar dipandang baik oleh orang lain

Haman

Pegawai,Istrinya, sahabat, orang “bijak”

Panas hati dan berencana mencelakakan

Menjunjung tinggi harga dirinya

Ester

Mordekhai

Merendahkan diri di hadapan Tuhan dengan berpuasa, mengejar hikmat

Keselamatan bangsanya

Berhati-hatilah dengan pemberi pesan dalam kehidupan kita. Jangan langsung percaya dan bertindak, tapi renungkan dulu dan bawa pergumulan kita ke hadapan Tuhan. Ester, dia merendahkan diri di hadapan Tuhan, dan ketika menerima hikmat dari Tuhan, dia melakukannya meskipun nyawa menjadi taruhannya.

Pasal 6 Rancangan Tuhan

Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan alangkah dalamnya rancangan-rancangan-Mu. Orang dungu tidak akan memahaminya, dan orang bebal tidak akan mengerti hal itu. Maz 92:6-7 Rancangan Tuhan, Tuhan membuat :

  • Raja insomnia.
  • Raja memerintahkan untuk dibacakan kitab pencatatan sejarah.
  • Kitabnya pasti banyak, tapi yang terpilih adalah kitab yang ada catatan tentang Mordekhai yang memberitahukan rencana pengkhiatan sida-sida Raja untuk membunuh raja.
  • Raja lupa memberikan hadiah akan jasa Mordekhai.
  • Haman baru tiba di pelataran istana, untuk memberitahukan rencananya untuk menggantung Mordekhai. Jika Haman tidak datang pada saat itu, bisa jadi raja meminta nasehat kepada penasehat raja yang lain, yang ditemui raja.
  • Nasehat Haman untuk Raja. Tuhan bisa memakai siapa saja bahkan musuhmu untuk meninggikan diri kita.

Rencana Haman adalah berusaha untuk menjadi raja selanjutnya. permintaannya sebenarnya cukup kurang ajar. Pakaian, kuda kerajaaan yang dipakai raja, mahkota raja. diserahkan melalui pembesar raja dan bangsawan agar mereka tahu bahwa saya adalah calon raja berikutnya yang sudah direstui raja. Demikian juga di lapangan kota, agar rakyat tahu bahwa raja sudah merestui saya untuk menjadi raja selanjutnya. Namun rencana musuhpun ternyata Tuhan bisa pakai untuk meninggikan Mordekhai. Jika Haman tidak seambisius itu, maka tidak akan terjadi penghargaan yang begitu besar akan dialami oleh Mordekhai. Jadi ketika kita melihat segala pelayanan kita sepertinya tidak dipandang orang lain, bahkan tidak dihargai oleh orang lain, percayalah jika kita benar-benar melakukan semuanya dengan tulus dan untuk Tuhan, Tuhan pasti berkenan pada kita dan bukan tidak mungkin jika kita diberikan penghargaan yang jauh lebih indah dibandingkan dengan apa yang kita harapkan.

Di dalam pasal 6 ini, kita dapat melihat providensia Allah terhadap umatNya. Providensia Allah/pemeliharaan Allah adalah cara Allah mengarahkan sejarah manusia untuk menjalankan apa yang menjadi rencana-Nya. Pemeliharaan Tuhan biasa terjadi dengan cara yang natural, bukan dengan mujizat-mujizat yang besar seperti laut terbelah, tiang awan dan tiang api.

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan  bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Rom 8:28

Pasal 7 Siapa menabur, dia akan menuai
Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, Ams 22:8a

Pada pasal 7 ini ibarat senjata makan tuan bagi Haman. Tuhan tidak menyukai ketidakadilan, maka Haman pun dihukum setelah dilaporkan Ester tentang segala perbuatannya dan rencananya untuk menghancurkan bangsanya Ester. Tiang gantungan yang disiapkan oleh Haman untuk tempat eksekusi Mordekhai malah menjadi tiang gantungan untuk dirinya sendiri. Demikianlah orang yang tinggi hati dipermalukan Tuhan.

Perhatikan apa yang dilakukan Ester. Dia merendahkan diri di hadapan raja, dan tidak ada usaha untuk menghakimi Haman, atau membujuk raja untuk membunuh Haman. Yang Ester lakukan adalah memohon keadilan pada raja untuk ketidakadilan yang dilakukan Haman kepada bangsanya.

Jadi kita pun harus belajar seperti Ester, ketika kita mengalami ketidakadilan bukan berarti kita berhak untuk menghakimi orang tersebut. Serahkanlah pergumulanmu kepada Tuhan dan mohon keadilan Tuhan. Inilah ciri dari orang yang rendah hati, dan orang yang rendah hati disayang Tuhan.

Apakah Ester bisa berhikmat karena kehebatannya? tentu tidak, Ester bisa mendapatkan hikmat karena dia merendahkan diri di hadapan Tuhan, dan bukan itu saja, orang-orang Yahudi pun turut merendahkan hati bersama-sama di hadapan Tuhan.

Perhatikan raja, respon dia pun selalu tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, dan tidak berhikmat juga. Kita tidak tahu secara pasti apa yang sedang berkelebat di kepala Raja Ahasyweros. Kemungkinan besar dia panas hati dan marah sekali, karena dia tahu ini problem yang sedikit banyak gara-gara dirinya. Ketika Haman memberi proposal hukum tersebut, Raja Ahasyweros tidak bicara detail tapi langsung kasih cincin meterainya begitu saja. Dan meskipun gaya bahasa Ester sangat sopan dan penuh respek, Raja Ahasyweros tahu implikasi di balik semua itu adalah reputasi dirinya. Dirinyalah yang telah memilih Ester jadi ratu, dirinyalah yang telah memberi perkenanan kepada Ester sebagai ratu, lalu sekarang, bagaimana mukanya jikalau nanti ketahuan bahwa ratunya dibunuh karena hukum yang dia sendiri tulis? Dia tidak sadar bahwa selama ini keputusannya membuat kerajaannya ribut sendiri. Namun ini semua juga merupakan rencana Tuhan dalam memulihkan kehidupan umatNya. Tuhan suka dengan umatNya yang merendahkan diri di hadapanNya.

Pasal 8, Melepas kenyamanan demi menyelamatkan yang lain

Dimulai dengan keadaan yang terbalik, Haman direndahkan serendah-rendahnya sementara Mordekhai ditinggikan raja menggantikan Haman. Namun masalah belum selesai, perintah untuk menghabisi orang Yahudi masih berlaku. Oleh karena itu Ester sujud menyembah kepada raja agar membatalkan surat perintahnya. Namun hal tersebut tidak mungkin, karena menurut undang-undang pemerintahan Persia, titah sebelumnya tidak dapat dibatalkan, bisa jadi nantinya akan dianggap plin-plan dan tidak tegas, tentu saja ini akan menurunkan wibawa raja. Oleh karena itu, raja memberikan jalan tengah agar orang Yahudi boleh untuk membalas terhadap musuhnya.

Cara Ester itu sangat luar biasa, dia tidak menuntut kepada raja tapi kembali lagi memohon keadilan, kebenaran dan kebijakan kepada raja. Disini sangat berhikmat sekali Ester, dia tidak merendahkan raja dengan menuntut harus melakukan sesuai apa yang diinginkannya namun tetap menjaga kehormatan raja dengan memohon kebijakannya.

serta berkata: "Jikalau baik dalam pandangan raja dan jika hamba mendapat kemurahan hati raja, dan hal ini dipandang benar oleh raja serta raja berkenan kepada hamba, hendaklah dikeluarkan surat perintah untuk menarik kembali surat-surat yang berisi rancangan Haman bin Hamedata, orang Agag itu, yang ditulisnya untuk membinasakan orang Yahudi di seluruh daerah kerajaan.  Est 8:5

Sebenarnya jika Ester dan Mordekhai hanya memikirkan diri sendiri, maka kurang apa lagi hidup mereka. Kaya dan memiliki jabatan tinggi. Ketika Ester memohon kepada raja, bisa saja raja marah kepada mereka dan bukan tidak mungkin mereka akan dibunuh jika raja tidak berkenan. Tapi Ester dan Mordekhai rela melakukan itu semua demi keselamatan bangsanya.

Perbedaan orang yang tinggi hati dengan orang yang rendah hati. Orang yang rendah hati akan memikirkan juga keselamatan orang lain, tidak memikirkan keselamatan atau keuntungan dirinya saja. Jadi jika saudara selama ini doa masih hanya berkutat dengan pemenuhan kebutuhan dan keinginan diri sendiri maka saudara adalah orang yang tinggi hati. karena saudara hanya memikirkan diri sendiri, ya seperti Haman, apakah Tuhan suka atau berkenan dengan pengikut yang seperti ini?

Mengapa orang Yahudi bersukacita, meskipun mereka harus melawan musuh pada waktu yang ditentukan? Mordekhai keluar dengan menggunakan pakaian Kerajaan dan juga mahkota Kerajaan. Itu artinya perkenanan raja ada pada Mordekhai. Ini artinya siapa yang menyerang bangsa Yahudi, yang merupakan bangsanya Mordekhai, dianggap menyerang Kerajaan. Hal ini membuat para pembesar daerah dan wakil pemerintahan mendukung  bangsa Yahudi karena takut dianggap melawan orang kepercayaan raja.

Apa yang kau kejar? reputasimu atau pembentukan karaktermu?

Reputasi

Karakter

bagaimana orang berpikir tentang siapa kamu

Siapa diri kita sebenarnya (di hadapan Tuhan)

bersifat sementara dan dapat hilang

Permanen

Pembentukan karakter hanya di dapat ketika kita merendahkan diri di hadapan Tuhan dan memohon Roh Kudus untuk menuntun kita agar dibentuk sesuai dengan kehendakNya.


Ps Anthonius Widjaja