Search

Artikel My God Is On The Throne

Mazmur 93

Pernahkah merasa hari-hari begitu berat dan ingin menghilang saja? Banyak masalah dalam pekerjaan, kolega tidak masuk kerja karena urusan keluarga, karyawan baru belum mahir dalam pekerjaannya. Belum lagi di rumah, anak sendiri juga sedang sakit, banyak pengeluaran dadakan dan tidak ada waktu istirahat. Masalah bertubi-tubi datang menghempas kita kesana kemari. Rasanya ingin menghilang saja namun tidak mungkin. Di saat demikianlah kalimat, “TUHAN, tolong” menjadi sangat autentik dan real.

Dimanakah Tuhan ketika masalah demi masalah menghempas kita? Pergumulan berat seperti arus banjir yang besar, yang mengangkat gemuruh dan deru hempasannya (Mzm 93:3a). Pemazmur tidak bersungut-sungut dan berkata, “ya Tuhan, masalah apalagi sih? Kapan semua ini berlalu ya ampun”. Sebaliknya, ketika arus banjir telah mengangkat, pemazmur ingat untuk mengangkat doanya, “Ya TUHAN”. Pemazmur tahu masalahnya besar dan berat, namun ia mengangkat doanya kepada TUHAN yang ada di tempat tinggi.

Apakah masalahnya langsung selesai? Tidak instan. Pemazmur memahami hiruk-pikuk hidup ini yang penuh tantangan. Namun dalam hidup yang penuh tantangan, ia MENGINGAT TUHAN yang ada di tempat tinggi. TUHAN yang KEKAL dan BERTAKHTA sejak dahulu kala (Mzm 93:2). Arus banjir tidaklah berkuasa sebab TUHAN BERTAKHTA sebaga RAJA. Dalam pemerintahan TUHAN, dunia tidak bergoyang (Mzm 9:1).

Bagaimana dengan duniamu (hidupmu)? Sudahkah saudara mengakui TUHAN bertakhta sebagai Raja dalam hidupmu? Daripada gemuruh air yang besar, dan daripada pecahan ombak yang hebat, lebih hebat TUHAN di tempat tinggi (Mzm 93:4). Kenyataan bahwa TUHAN ada di takhta-Nya harus beralih menjadi TUHANku ada di taktah-Nya. Sudahkah saudara menyadari seperti pemazmur, daripada masalah besar dan berat, TUHANku, Rajaku LEBIH HEBAT?

Biarlah kita dapat datang dihadapan TUHAN dan mengakui-Nya sebagai Raja atas hidup kita. Biarlah bukan arus banjir ketakutan, kekuatiran, kelesuan, ketidakberdayaan, keputusasaan yang mengangkat dan menengelamkan kita. Tetapi biarlah kita mengangkat doa kita kepada Raja yang kekal yang bertakhta! Peraturan-Mu sangat teguh; pada bait-Mulah berdiam Kekudusan, ya TUHAN, untuk sepanjang masa (Mzm 93:5).

Ketika kita menghadapi tantangan kehidupan, kita mengangkat doa kita, “ya TUHAN”.
Ketika kita datang ke hadapan-Nya, kita juga berseru, “ya TUHAN” karena mengakui Dia sebagai Raja, untuk sepanjang masa. My God is in control, My GOD IS ON THE THRONE!

Ps. Wennie Dong