Artikel Mengenal Hati TUHAN
Hosea 11-12
Hosea 11
Kasih Allah diibaratkan seperti orang tua kepada anaknya.
Hukum di Israel bahwa orang tua diwajibkan untuk membawa anak yang benar-benar membangkang ke pengadilan.
"Mungkin saja seseorang mempunyai anak laki-laki yang degil dan suka membangkang, yang tidak mau mendengarkan perkataan ayah dan ibunya, dan walaupun mereka menghajar dia, tidak juga ia mendengarkan mereka, maka haruslah ayah dan ibunya memegang dia dan membawa dia keluar kepada para tua-tua kotanya di pintu gerbang kota tempat kediamannya, Mereka harus berkata kepada para tua-tua kotanya: Anak kami ini degil dan suka membangkang, ia tidak mau mendengarkan perkataan kami, ia seorang pelahap dan peminum. Lalu semua laki-laki sekotanya harus melempari anak itu dengan batu, sampai ia mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu; dan seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi takut. " Ul 21:18-21
Apa yang Tuhan rasakan dan lakukan?
- Sejak masih muda/anak-anak (dipanggil dari Mesir), Tuhan mengasihi menganggap mereka sebagai anak (ay 1). Di Mesir, mereka dijajah dan Tuhan yang memanggil/memilih mereka untuk mendapatkan keselamatan. Ini adalah bukti bahwa Allah mengasihi mereka, padahal tidak ada kewajiban Allah untuk menolong mereka. Konteks pada jaman sekarang bahwa Tuhan memilih untuk memperkenalkan diriNya kepada kita, dan menganugerahkan jalan keselamatan pada kita supaya kita terbebas dari belenggu(penjajahan) dosa.
- Mengajar berjalan dan mengangkat mereka di tanganKu (ay 3). Tuhan mengajar jalan kebenaran dan Tuhan menyembuhkan.
- Menarik dengan kasih (ayat 4). (tali kemanusiaan : manusiawi bukan seperti menarik binatang). Tuhan setia dan Tuhan lembut. Ingat apa yang Tuhan lakukan terhadap orang Israel (kita). Awalnya biasanya peringatan Tuhan itu lembut, jadi tidak langsung memperingati dengan keras.
- Tuhan meringankan beban. Mengangkat kuk (beban) mereka (Mat 11:28).
- Tuhan menyediakan kebutuhan. Membungkuk memberi mereka makan.
- Tuhan tidak tega (ayat 8) untuk menghukum manusia. Sulit untuk mengabaikan Israel. Hati Tuhan galau, di satu sisi menyatakan keadilan tapi di satu sisi kasihNya besar kepada manusia.
- Tuhan tidak langsung melampiaskan murka Tuhan yang menyala-nyala, itu artinya Tuhan masih memberi kesempatan, karena kalau Tuhan benar-benar melampiaskannya pasti sudah habis musnah manusia. Seperti yang terjadi pada Adma dan Zeboim, ini daerah yang kena murka Allah di Sodom dan Gomora. (Ul 29:23)
- Tuhan penuh dengan belas kasihan.
Jadi jika Tuhan masih berbelaskasihan pada kita, masih memberi kesempatan pada kita, jangan keraskan hati kita.
- Allah Kudus (ayat 9) artinya Ia tidak datang dalam murka (dapat mengontrol murkanya). Yesus datang dengan kasih, tidak langsung menghakimi. Pada kedatangannya yang kedua, barulah Tuhan akan menghakimi.
- Tuhan akan menyatakan dirinya (seperti singa yang mengaum) sehingga anak-anakNya akan datang dari berbagai penjuru untuk mengikuti Tuhan dan Tuhan akan menempatkan mereka di rumah-rumah mereka. Ingat tentang Tuhan Yesus yang mempersiapkan tempat di Rumah Bapa di dalam Yoh 14. Singa mengaum seperti apa yang membuat gemetar? mungkin kesulitan-kesulitan seperti covid 19, atau peringatan Tuhan yang lain yang membuat kita gentar. Tujuannya apa? agar kita anak-anaknya tahu siapa Tuhan dan datang kembali kepada Tuhan
Apa yang manusia rasakan dan lakukan?
- Dipanggil malah mengikuti jalan sendiri (ayat 2). Mereka mempersembahkan kurban pada Ba’al, patung-patung. Konteks jaman sekarang sudah diberikan firman Tuhan sebagai jalan kebenaran dan hidup, sudah diberikan waktu untuk ikut OSTM, sudah diberikan waktu untuk saat teduh bersama Tuhan, tapi malah mengikuti pemikiran sendiri dengan main HP, kerja tidak berhenti, olahraga, dll (berhala dan patung-patung yang ada dalam kehidupan kita)
- Tidak menyadari kebaikan Tuhan menyembuhkan mereka(ayat 3). Mengapa mereka tidak menyadari Tuhan menyembuhkan mereka? Tidak fokus kepada Tuhan, tidak belajar dari masa lalu. Konteks jaman sekarang, kita tidak belajar dari perenungan firman Tuhan, dan tidak belajar dari pengalaman ketika Tuhan menolong kita, akibatnya kita sulit bertumbuh.
- Menolak untuk bertobat (ayat 5-6). Sehingga mereka kembali dikuasai Mesir dan Asyur. Konteks jaman sekarang sama seperti kita yang sudah menerima Tuhan, tapi kemudian jalannya menyimpang, mulai menghambakan diri lagi kepada dosa akhirnya dosa kembali menguasai kita. Dulunya ketika terima Tuhan sudah mengalami ketenangan dan damai Sejahtera, namun karena hidupnya tidak bergantung pada Tuhan akhirnya kembali lagi hidupnya dikuasai ketakutan, kekhawatiran, kemarahan, dll. Coba cek kondisi spiritual kita sekarang, apakah hal-hal yang menguasai kehidupan kita sekarang? Jangan-jangan kita masih terjebak didalam belenggu-belenggu tersebut. Itulah mengapa kita perlu memeriksa diri di hadapan Tuhan.
- Membuat rancangan sendiri (ayat 6) (pemikiran mereka sendiri tanpa bertanya pada Tuhan).
- Bersikeras (keras hati) membelakangi Tuhan (ayat 7).
Umat-Ku bersikeras (keras hati) membelakangi Aku; mereka memanggil kepada Baal dan berhenti meninggikan nama-Ku. Hos 11:7
- Bersandar pada Baal dan tidak meninggikan Tuhan. Dalam konteks jaman sekarang mengandalkan kekayaan, kepintaran, kemampuan, keahlian, mengandalkan bos, mengandalkan kekuasaan, apa saja yang kita andalkan diatas mengandalkan Tuhan. Dalam pelayanan bisa terjadi, tidak mengandalkan Tuhan, namun mengandalkan kemampuan kita. Akibatnya kita tidak meninggikan Tuhan namun malah berusaha mendapat pengakuan dari hasil pelayanan kita.
- Jika mendengar Tuhan menyatakan diri maka akan datang mengikuti Tuhan.
Jika diibaratkan dalam Hosea 11, maka Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh kasih namun juga harus mendidik anakNya (kita) yang pembangkang dengan keadilanNya. Masalahnya adalah apakah kita akan terus membangkang dan membelakangi Tuhan? atau kita mau bertobat, kembali kepada pelukan kasih Bapa dengan taat dan setia menantikan Tuhan dalam kehidupan kita.
Hosea 12
Perbandingan Efraim dengan Yakub. Apa kesamaan mereka dan apa perbedaan mereka?
Kesamaan Efraim, Israel dan Yehuda : Menipu dan mendapatkan ganjaran dari perbuatan-perbuatannya..
Kebohongan, tipu daya, menghilang dari dekat Allah (padahal berjanji untuk mengikuti Tuhan Allah)
Apa yang dilakukan Efraim (ayat 2) :
- mengejar kesia-sian. Menggembalakan angin, mengejar angin timur : (menabur angin menuai badai). Menjalin kerjasama dengan bangsa lain dan akhirnya malah bergantungnya tidak kepada Tuhan.
- memperbanyak dusta dan kekerasan.
- Menyandarkan keselamatan bukan kepada Allah : Mengikat perjanjian dengan Asyur dan Mesir.
Apa yang dilakukan Yakub (ayat 3-7)
- Menipu saudaranya
- Bergumul (dengan segenap kekuatannya) dengan Allah
- Menangis dan memohon kasih karunia. Ciri-ciri orang yang merendahkan diri dihadapan Allah.
- Hasilnya Tuhan berkenan ditemui dan berfirman : barbalik kepada Allah, pelihara kasih setia dan keadilan dan nantikan Allahmu senantiasa
Refleksi: Yakub maupun suku Efraim (mewakili Kerajaan Israel utara) sama-sama berbuat dosa, namun yang satu menyandarkan keselamatan pada bangsa lain, sementara yang satu mencari/bergumul denganTuhan dengan sekuat tenaga bahkan sampai menangis dan memohon kasih karunia sehingga Tuhan berkenan ditemui dan menunjukkan jalan kebenaran.
"Engkau ini harus berbalik kepada Allahmu, peliharalah kasih setia dan keadilan, dan nantikanlah Allahmu senantiasa." (Hos 12:6)
Hosea 12 : 6 ini yang Tuhan mau. Yakub belajar mengenal hati Allah and belajar untuk mencari dan mengetahui apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidupnya
Apa yang Tuhan inginkan dari kita ?
- Berbalik kepada Allah. Fokus kepada Allah dan jalanNya. Mengarahkan hati dan pikiran kepada Allah.
- Pelihara kasih setia dan keadilan
- Menantikan Allah senantiasa. Artinya selalu menantikan/mengharapkan dengan sangat perjumpaan dengan Tuhan , selalu siap sedia menunggu Tuhan mengatakan sesuatu pada kita.
Apa yang Tuhan tidak inginkan dari kita?
Umat-Ku bersikeras (keras hati) membelakangi Aku; mereka memanggil kepada Baal dan berhenti meninggikan nama-Ku. Hos 11:7
Dosa-dosa Efraim :
- Menganggap kekayaan mereka karena hasil jerih payah sendiri, dan tidak mengaku berdosa (membela diri) padahal seperti Kanaan yang memalsukan timbangan dan suka memeras. Melakukan penipuan dan ketidakadilan.
- Menyembah berhala.
Apa yang Tuhan ajarkan? (ayat 10-11)
- Anugerah Tuhan yang membuat mereka selamat, bebas dari belenggu, bukan dari usaha mereka.
- Tinggal di kemah : menyadari bahwa semuanya berasal dari Tuhan, dan kelangsungan hidup kita merupakan pertolongan dari Tuhan. Kemah tidak selamanya, akan hilang. Tidak usah memperkaya diri apalagi dengan melakukan ketidakadilan, tidak ingatkah leluhur mereka ketika hidup di kemah-kemah dapat hidup berkat pemeliharaan Tuhan. Mereka bisa memuji Tuhan akan kebaikannya.
Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. 2 Kor 5:1
- Tuhan tidak lalai dalam mengingatkan umatnya, melalui para nabi diberikan penglihatan dan juga perumpamaan. Ini juga berlaku buat kita, jangan sampai bilang kami tidak pernah diingatkan, melalui khotbah, renungan firman Tuhan kita sering diingatkan.
- Lihat bapa leluhurmu Yakub, ia melarikan diri ke Aram, menjadi hamba bahkan mengalami ketidakadilan seperti yang mereka lakukan. Demi untuk mendapatkan istri (sempat ditipu). Namun Yakub datang ke Tuhan, mencoba untuk hidup benar di hadapan Tuhan (mencari istri dari kaumnya tidak seperti Esau). Dia dituntun Tuhan sehingga dapat kembali dengan selamat ke tempat asalnya, Tuhan melembutkan hati Esau. Yakub bergumul dan memohon dirinya disertai Tuhan dan hasilnya dia dijaga Tuhan sama seperti bangsa Israel yang keluar dari Mesir.
- Apa yang dilakukan Efraim, diapun harus menerima akibatnya (ayat 15). Demikian juga dengan segala perbuatan kita, harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
Ps. Anthonius Widjaja