Search

Artikel Mendekatlah Maka Ia Akan Mendekat Padamu!

Mendekatlah Maka Ia Akan Mendekat Padamu

Yakobus 4:8

Apa yang akan engkau lakukan ketika relasimu dengan orang yang engkau kasihi tidak sedang harmonis oleh karena sesuatu hal yang dapat dikatakan adalah karena kesalahannya? Jika kita benar-benar mengasihinya tentu saja kita akan belajar untuk rendah hati, dan datang mendekatinya terlebih dahulu bukan! Tetapi bagaimana jika semakin engkau mendekatinya semakin menjauh pula dia darimu? Bisa jadi kita akan selalu memikirkan dan bertanya dalam hati mengapa ia bisa seperti itu, dan bisa jadi juga kita pun akan sakit hati karena usaha dan niat kita untuk rujuk dan memperingatkannya akan kekeliruan dan kesalahannya tidak dianggap sama sekali.

Jika kita membaca Hosea 10-11, maka disana akan kita temukan relasi yang tidak harmonis antara Allah dengan umat-Nya sebab umat yang dikasihi-Nya jatuh kedalam dosa penyembahan berhala. Namun, ketika TUHAN menegur umat-Nya untuk berbalik dari dosa dan kesalahannya itu, ketika Ia mendekati dan memanggil umat-Nya, umat-Nya justru semakin menjauh dari-Nya dan hidup menurut jalannya sendiri bahkan hidupnya semakin parah dan menjadi-jadi rusaknya (Hosea 11: 2), mereka berhenti memanggil nama TUHAN bahkan menghinanya (membelakanginya), mereka memanggil nama Baal dan mengarahkan hidupnya padanya (Hosea 11: 7). TUHAN tentu sakit hati karena respon umat-Nya ini sebagaimana kita juga sakit hati jika cinta kasih kita diremehkan dan dipandang sebelah mata oleh orang yang kita kasihi dan sayangi. Allah hendak meninggalkan dan mengabaikan umat-Nya seperti Ia menghukum Adma. Tetapi, murka-Nya itu surut karena cinta kasih-Nya jauh lebih besar daripada sakit hati-Nya. Oleh karena itu, Ia mengatakan “..tak tega hati-Ku melakukan hal itu (mengabaikan umat-Nya) karena cinta-Ku terlalu besar bagimu” (Hosea 11:8 BIS).

Karena kasih sayang-Nya, TUHAN mendekat kepada setiap kita dengan memperdengarkan suara-Nya yang menegur dan mengingatkan kita akan dosa dan pelanggaran kita agar relasi kita selalu intim dan dekat dengan-Nya. Dan ketika Ia mendekat dan menegurmu bagaimanakah responmu? Terlalu berharga cinta kasih TUHAN atas hidup kita bahkan karena kasih-Nya kepada setiap kita Ia rela turun ke dunia yang kelam ini, menderita demi menebus dosa dan kesalahan kita agar kita dapat hidup dan tidak binasa, melainkan beroleh kebahagiaan dan hidup yang kekal. Maka dari itu, dalam keadaan apa pun kiranya kita selalu mendekatkan diri pada-Nya sehingga Ia boleh menahirkan, memimpin dan membaharui hidup kita. Selama masih ada kesempatan tiada kata terlambat untuk mendekatkan diri pada-Nya. “Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang yang berdosa! Dan sucikanlah, hai kamu yang mendua hati” (Yakobus 4:8). Kiranya kita boleh berdoa demikian “TUHAN Semesta Allah, tolong kami agar kami boleh mendekat kepadamu, pimpin hidup kami, dan tahirkanlah kami dari dosa dan pelanggaran kami. Kami sangat mengasihi dan mencintai-Mu. Amin!”

Ev. Malemmita