Search

Artikel Menaburkan Nasihat Jahat

Ketika seseorang meminta nasihatmu, apa yang akan menjadi fokusmu? Mengarahkan hati kepada Tuhan memohon hikmatnya, atau menaruh fokus pada apa yang ingin didengarkan oleh yang meminta nasihat agar memberikan dia ketenangan? Bagaimana jika ketenangan yang kita berikan kepadanya justru menyesatkan dan bahkan sangat jahat di mata Tuhan karena bagaikan mendorong yang bersangkutan ke dalam lembah kematian?

Inilah yang dilakukan oleh para pemimpin Yehuda. Mereka memberikan firman Tuhan palsu kepada umat Tuhan agar mereka tenang karena mereka pasti akan baik-baik saja serta tidak perlu memperbaiki diri di hadapan-Nya. TUHAN menegaskan, “Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, inilah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan menaburkan nasihat jahat di kota ini” (Yehezkiel 11:2).

Pernahkah Anda dengan serius merenungkan setiap nasihat yang pernah Anda berikan kepada orang? Apakah nasihat-nasihat yang Anda berikan berkenan di hati TUHAN atau justru disebut sebagai “taburan nasihat jahat” oleh TUHAN?

Ps. Lan Yong Xing