Search

Artikel Meminta Petunjuk TUHAN Berpengaruh Pada Kehidupan Kita

1 Tawarikh 14

1 Taw. 14:8 "Orang Filistin mendengar bahwa Daud telah diurapi menjadi raja atas seluruh Israel. Lalu majulah semua orang Filistin untuk menangkap Daud."

Di saat musuh mendengar bahwa kita telah diurapi untuk melayani TUHAN, maka musuh akan berusaha keras untuk menjerat dan menjatuhkan kita. Mereka sangat licik. Mereka mengetahui apa yang kita sukai, apa yang penting bagi kita sehingga mereka memanfaatkan itu untuk untuk menjerat kita agar kita berhenti melayani TUHAN. Hal yang paling efektif adalah ketika mereka membuat kita giat "bekerja bagi TUHAN", tetapi tidak melakukan kehendak Bapa.

Kita mungkin akan kaget jika kita memperhatikan peringatan yang TUHAN berikan di Wahyu 2 di mana takhta Iblis terdapat di tengah jemaat Pergamus. Tentu, Yohanes tidak memandang hal tersebut secara literal, tetapi secara simbolik. Namun, hal tersebut penting untuk diingat di mana Iblis memang dapat bertakhta di tengah kita atau di dalam hati kita, jika kita menyerahkan hati kita kepadanya. Seperti yang pernah dilakukan oleh raja Saul. Yang Iblis mau capai adalah agar kita berdoa, tetapi tidak mendengarkan TUHAN, menyanyi, tetapi tidak memuji TUHAN, melayani, tetapi tidak melakukan hendak Bapa.

1 Taw. 14:10 - Daud meminta petunjuk kepada Allah, katanya, "Apakah aku harus maju melawan orang Filistin dan apakah engkau akan menyerahkan mereka ke dalam tanganku?"

Ketika kekurangan pelayan, hal pertama yang kita lakukan adalah mencari pelayan. Ketika kekurangan dana, hal pertama yang kita lakukan adalah mencari dana. Ketika ada konflik dalam pelayanan, hal pertama yang kita lakukan adalah mencari manusia. Kita tidak memilih yang terbaik. Daud pantas menerima pujian yang Kristus berikan kepada Maria, yaitu "Maria telah memilh bagian TERBAIK yang tidak akan diambil dari dia." (Luk. 10:42).

Kekuatan militer Daud tidak kecil. Daud memiliki 600 prajurit yang merupakan petarung hebat. Mungkin 600 prajurit Daud itu seperti Wong Fei Hung, Ip Man, John Wick, Mike Banning. Dengan pengalaman dan kemampuan perang Daud, dia tidak butuh meminta petunjuk TUHAN. Daud meminta petunjuk TUHAN bukan karena dia takut dihukum TUHAN, juga bukan karena dia takut kalah perang, tetapi karena dia menghormati TUHAN. Daud berdoa bukan karena dia takut pada orang Filistin. Dia berdoa karena dia mengasihi dan menghormati TUHAN.

1 Taw. 14:13 - Ketika orang Filistin melakukan PENYERBUAN LAGI di lembah itu.

Jangan bergembira karena Iblis mundur! Dia pasti akan menyerbu kembali. Yang diperlukan adalah kita tetap harus waspada. Iblis tidak hanya akan menyerbu sekali dua kali, tetapi berkali-kali hingga kita menyerah. Tetapi, sungguhkah Saudara akan menyerah? Berulang kali firman TUHAN menegaskan bahwa penting untuk MENANG. Firman TUHAN di Wahyu 2:7 mengatakan, "Siapa yang MENANG, dia akan Kuberikan makanan dari pohon kehidupan yang ada di firdaus Allah."

1 Taw. 14:14a - "Daud KEMBALI meminta petunjuk kepada Allah"

Ketika itu terjadi, Daud kembali meminta petunjuk TUHAN. Daud tidak mau mengandalkan kemenangan sebelumnya. Kemenangan atas Yerikho tidak menjamin kemenangan atas kota Ai. Kemenangan dalam ibadah minggu yang satu tidak menjadi kemenangan ibadah minggu yang lain. Kemenangan atas kesulitan yang satu tidak menjamin kemenangan atas kesulitan yang lain.

Kita cenderung tidak meminta petunjuk TUHAN jika kita mengalami hal yang sama. karena kita berpikir, kita dapat memanfaatkan pengalaman sebelumnya. Toh, persoalannya sama. Kita hanya akan mengulang-ulang hal yang sama jika kita sudah berhenti meminta petunjuk TUHAN.

1 Taw. 14:14b  Allah berfirman kepadanya, "Janganlah maju di belakang mereka, tetapi bergeraklah melingkar mengepung mereka sehingga engkau dapat menyerang mereka dari arah pohon-pohon murbei. Pada saat engkau mendengar derap langkah di puncak pohon-pohon murbei itu, haruslah engkau keluar bertempur, sebab Allah telah keluar berperang di depanmu untuk mengalahkan tentara Filistin.

TUHAN mengajar Daud untuk mengubah strategi. Tidak setiap tantangan pelayanan maupun kesulitan dalam kehidupan itu dihadapi dengan cara yang sama.

Perhatikan apa yang TUHAN perintahkan kepada Daud. Dia harus memimpin pasukannya untuk bergerak melingkar, dan bersembunyi di pohon-pohon murbei. Lalu, Daud dan pasukannya harus diam dan tidak bersuara untuk memperhatikan petunjuk TUHAN. Yaitu, mmemperhatikan suara dari PUNCAK pohon-pohon murbei itu. Kita tidak mau meminta petunjuk TUHAN karena kita tidak mau menunggu. Kita ingin INSTAN. Izinkan saya meng-highlight apa yang Daud katakan,

"Allah telah menerjang musuhku dengan perantaraanku seperti air yang menerjang."

Daud tidak memuliakan diri. Dia memuliakan Allah. Dia menegaskan bahwa TUHANlah yang memberikan kemenangan seperti "air yang menerjang." Dalam bahasa asli, sebenarnya kata tersebut berarti "Master of breakthroughs." Ketika kita meminta petunjuk TUHAN dan menaatinya, kita menjadi seperti air yang menerjang setiap tembok persoalan.

1 Taw. 14:16 - Daud melakukan seperti yang diperintahkan Allah kepadanya."

Tidak ada gunanya meminta petunjuk TUHAN, jika tidak melakukan sesuai perintah-Nya. Tidak ada gunanya kita mengetahui kehendak Bapa, tetapi tidak melakukannya. Untuk mengalami terobosan dalam hidup ini, kita mesti meminta petunjuk Allah, menunggu dengan diam (menunggu suara di puncak pohon murbei) dan melakukannya seperti yang TUHAN perintahkan. Seperti demikianlah Daud menghormati TUHAN dalam hidupnya.

Ps. Lan Yong Xing