Search

Artikel Meminta Petunjuk TUHAN

Yehezkiel 20:31-32

Setiap kita pasti pernah meminta petunjuk TUHAN. Ada yang meminta petunjuk TUHAN untuk kuliah anak, calon menantu, tempat pengobatan, surgery, doa syafaat, jadwal pelayanan, khotbah, kepemimpinan perusahaan, hire karyawan, wawancara pekerjaan.....Kita meminta petunjuk TUHAN untuk banyak hal dalam kehidupan kita.

TUHAN pernah marah terhadap para tua-tua yang meminta petunjuk Dia. TUHAN berkata, "Aku tidak mau lagi kamu mintai petunjuk. Tidak akan terjadi apa yang timbul dalam hatimu, apa yang kamu katakan: Kami ingin seperti bangsa-bangsa lain, seperti segala kaum di negeri-negeri untuk berbakti kepada pohon dan batu." (Yeh. 20:31-32). Sangat jelas bagi kita mengapa TUHAN tidak mau mereka meminta petunjuk-Nya. Mereka meminta petunjuk TUHAN bukan demi mengenal hati-Nya, kehendak-Nya dan menaati-Nya. Mereka meminta petunjuk TUHAN dengan tujuan untuk mengikuti orang lain. Mereka meminta petunjuk TUHAN dengan tujuan mendapatkan "stempel" dari TUHAN.

Pernahkah Anda ditemui teman maupun Saudaramu yang meminta petunjukmu padahal dia sudah memutuskan apa yang akan dia lakukan? Anda mengetahui bahwa yang bersangkutan bukan meminta petunjukmu, tetapi meminta persetujuanmu. Pernahkah Anda meminta persetujuan TUHAN agar Anda dapat melakukan dosa tertentu? Pernahkah Anda memanfaatkan kemurahan hati TUHAN untuk memelihara dosa tertentu?

Dalam hidup ini, jika kita tidak mengikuti TUHAN, kita akan mengikuti banyak hal. Kita ingin seperti orang lain - travel ke Chongqing, menonton konser Taylor Swift, menggunakan produk Christian Dior, mengendarai Hyundai Creta Style, menikmati es krim Matcha McDonald.

TUHAN mau kita meminta petunjuk Dia demi dia, bukan demi diri sendiri. Karena TUHAN lebih mengetahui apa yang kita butuhkan, apa yang baik bagi kita daripada kita sendiri. TUHAN ingin memberikan ketenteraman dan kebahagiaan kita, jika kita mau meminta petunjuk Dia demi Dia. Di antara Saudara sudah ada orang-orang yang mulai meminta petunjuk TUHAN demi TUHAN. Ketika memikirkan Saudara di hadapan TUHAN, saya sungguh bangga akan Saudara. Sebab, Saudara hidup setia di hadapan-Nya.

Ps. Lan Yong Xing