Search

Artikel Membentuk Tuhan Sesuai Selera

Yoh. 8:37 - Firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.

Mungkin kita sering mendengar apabila TUHAN tidak menyediakan pohon pengetahuan baik dan jahat, maka manusia tidak akan jatuh di dalam dosa. Padahal dari masa ke masa, manusia terus mengulang hal yang sama. Manusia tidak mau TUHAN yang sebenarnya, manusia lebih suka "tuhan" yang sesuai dengan selera mereka. Perintah TUHAN kepada Adam dan Hawa sebagai bentuk pilihan yang TUHAN berikan kepada manusia, yakni memilih untuk hidup mengikuti Kebenaran-Nya atau mengikuti pemikiran sendiri.

Manusia suka "membentuk" tuhan sendiri sesuai dengan seleranya. Entah itu dalam bentuk anak lembu emas maupun dalam bentuk "Tuhan yang baik dan penuh kasih" sesuai kesukaannya. Manusia tidak mau TUHAN yang baik menurut TUHAN, manusia mengingini kasih dan kebaikan TUHAN sesuai dengan seleranya. Manusia meredefinisi (menjelaskan ulang) "kasih dan kebaikan" TUHAN sebagai "semua boleh" asalkan sesuai dengan hati. Masalahnya hati manusia bagaikan hutan raksasa penuh dengan tanaman yang tajam. Firman TUHAN mengatakan "Hati itu LICIK melebihi segala sesuatu dan tak terpulihkan" (Yer. 17:9). Bukankah Yesus mengatakan pikiran jahat timbul dari hati (Mat. 15:19)?

TUHAN menyatakan kasih-Nya melalui kematian-Nya dan menunjukkan jalan keselamatan kepada manusia. Namun, manusia percaya bahwa jalan keselamatan TUHAN tidak seharusnya seperti demikian. TUHAN memberikan pengajaran-Nya tentang apa itu baik dan apa itu jahat, manusia mengatakan standar yang TUHAN berikan itu salah. TUHAN menunjukkan murka-Nya agar manusia berbalik kepada Dia, manusia mengatakan bahwa TUHAN yang baik tidak akan murka. TUHAN menunjukkan apabila manusia tidak mengikuti Dia maka mereka sedang menuju kematian kekal. Namun, manusia mengatakan ini merupakan kebodohan TUHAN. TUHAN mengajarkan jalan kehidupan, tetapi manusia mengatakan, "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" (Yoh. 6:60)

TUHAN memberikan tanda-tanda zaman seperti peperangan, gempa bumi, kelaparan dan penyesatan, mereka mengatakan itu hanyalah kebetulan. TUHAN mengatakan bahwa menjelang hari-hari terakhir akan ada orang-orang yang menentang kebenaran, mereka mengatakan firman TUHAN sudah tidak relevan lagi. TUHAN memberikan firman-Nya untuk mengajar, manusia mengatakan firman-Nya sudah kadaluwarsa. Mereka menyampaikan bahwa mereka memiliki akal budi yang maju, TUHAN menunjukkan akal budi mereka bobrok. Mereka menegaskan bahwa iman mereka kepada TUHAN kokoh, TUHAN menyatakan iman mereka tidak tahan uji (2 Tim. 3:8). Mereka yakin mereka sangat maju, TUHAN memastikan mereka tidak akan lebih maju (2 Tim. 3:9).

Manusia menolak Kristus yang adalah firman Allah, juga menolak firman-Nya (Yoh. 8:37). Yesus mengatakan, "Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia." (Yoh. 5:43).

 

Ps. Lan Yong Xing