Search

Artikel Lambang dan Bayangan dari Apa yang ada di Surga

Ibrani 9:5-6

Pelayanan Musa memiliki sebuah fokus, yakni memantulkan apa yang di Surga. Dengan kata lain, menjadi lambang dan bayangan dari apa yang ada di Surga. Pesan Tuhan untuk Musa sangat jelas, yakni

Mereka melayani dalam kemah yang menjadi gambaran dan bayangan dari apa yang ada di surga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah, "Perhatikanlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau harus membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu." Tetapi sekarang Ia telah mendapat pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih mulia pula. (Ibrani 8:5-6)

Musa diperintahkan untuk MEMPERHATIKAN. Bukan melihat sekilas, bukan sekadar mengetahui, tetapi sungguh-sungguh memperhatikan dan memastikan pengerjaan kemah suci, tabut perjanjian dan lain-lain harus sesuai dengan contoh yang ditelah ditunjukkan Tuhan kepadanya. Artinya, sejak mula Tuhan telah mempersiapkan perjanjian yang akan diikat oleh darah Yesus Kristus.

Manusia tidak dapat menebus sesama manusia karena setiap orang berdosa. Pilatus tidak dapat menemukan kesalahan Yesus. Perwira yang memimpin penyaliban-Nya juga tidak menemukan kesalahan-Nya. Orang-orang tidak dapat menemukan kesalahan-Nya. Mungkin pengecualian bagi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Mereka menemukan dua kesalahan-Nya. Pertama, Dia menyembuhkan orang di Hari Sabat. Kedua, Dia mengaku Diri-Nya Allah. Atas kedua kesalahan ini, mereka menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya.

Yesus Kristus menegaskan bahwa Hari Sabat adalah untuk manusia. Bukankah orang-orang beribadah kepada Tuhan memohon pengampunan dosa dan kesembuhan? Dengan jelas, Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan yang kekal. Ia juga mengatakan bahwa Dia akan menderita, mati dan bangkit dari kematian.

Bagaimana jika pelayanan kita juga semestinya mencerminkan apa yang ada di Surga? Kini, kita sedang belajar untuk tidak menunda jam ibadah serta tidak lagi telat datang beribadah. karena ibadah kita mencerminkan apa yang di Surga. Pasti, tidak ada malaikat yang telat beribadah. Dalam ibadah di Surga, segala kemuliaan hanya bagi Allah saja. Begitu juga dengan ibadah kita, segala kemuliaan hanya bagi Allah saja. Pelayanan kita semestinya mencerminkan nilai-nilai Kerajaan Allah.

Ps. Lan Yong Xing