Search

Artikel Keadilan Menjadi Racun

Amos 6:12

Sejak April 2024, kita belajar menjalankan kebenaran. Kebenaran firman Tuhan tidak dapat dipisahkan dengan keadilan. Apabila kita mengalami penindasan baik fisik maupun verbal, kemudian kita melakukan pembalasan, sepertinya kita sedang melakukan kebenaran dan keadilan, padahal kita sedang melepaskan racun pahit. Apabila kita memutarbalikkan kebenaran firman Allah demi kepentingan sendiri, kita mengubah keadilan dan kebenaran menjadi racun pahit. Kita tidak menjalankan keadilan dan kebenaran apabila kita digerakkan oleh kegeraman atau kepahitan. Kebenaran dan keadilan hanya dapat dilakukan dengan digerakkan oleh Roh Kudus, bukan oleh kekuatan dan pemikiran sendiri.

Firman Tuhan mengatakan, "Sebab sesungguhnya, TUHAN memberi perintah, maka rumah besar dirobohkan menjadi reruntuhan dan rumah kecil menjadi serpihan." (Amos 6:11). Rumah besar merupakan lambang kekayaan, status dan pemerintahan. Ketika pemimpin, pejabat, maupun orang kaya yang berpengaruh memutarbalikkan keadilan dan kebenaran, maka TUHAN menetapkan untuk melawannya. Rumah kecil melambangkan rakyat jelata, masyarakat biasa, atau orang-orang sederhana. Di sini, TUHAN juga melawan mereka karena mereka tidak menjalankan kebenaran dan keadilan-Nya.

TUHAN melanjutkan, "Berlarilah kuda-kuda di atas bukit batu atau membajakkah orang dengan lembu di sana?" Ini merupakan pertanyaan retorika dari TUHAN. Sesuatu yang mustahil dan tidak dilakukan baik oleh kuda maupun oleh pembajak. Kemudian TUHAN berkata, "Sungguh, kamu telah mengubah keadilan menjadi racun dan buah kebenaran menjadi racun pahit!"

Apakah kita menjalankan keadilan dan kebenaran atau kita memutarbalikkannya demi kepentingan sendiri? Apakah kita sungguh-sungguh mencari wajah TUHAN atau kita memutarbalikkan kebenaran seolah-olah kita masih mencari Dia?

Ps. Lan Yong Xing